Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Sebanyak 1.359 mahasiswa baru Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone mengikuti pengenalan Budaya Akademik dan Kemamahasiswaan (PBAK) secara Virtual. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh rektor IAIN Bone di Aula Utama IAIN Bone, Senin, (20/9/2021).
Kegiatan PBAK ini dibuka melalui sidang senat terbuka IAIN Bone oleh Ketua Senat IAIN Bone Prof Andi Sarjan. PBAK ini akan berlansung secara Daring selama 3 hari, Senin (20/9) hingga Rabu (22/9/2021).
Dalam sambutannya Rektor IAIN Bone Prof Andi Nuzul mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung di IAIN Bone kepada Mahasiswa baru. Ia mengatakan bahwa PBAK bukanlah budaya bawaan secara turun temurun, tetapi merupakan budaya yang harus ditumbuhkan dikembangkan dan diberdayakan.
“Agar mahasiswa sebagai harapan bangsa bisa melaksanakan 4 pilar dalam hidup bermasyarakat dan berkebangsaan,”ungkapnya
Laporan Ketua Panitia pelaksana PBAK 2021 Ahmad Irfan mengatakan, tema PBAK tahun ini yang diangkat adalah “Kreatif, Inovatif, Kolaboratif” untuk Indonesia Tangguh & Tumbuh. Dengan itu pula harapan untuk menuju IAIN Bone Unggul & Humanis.
Seluruh civitas akademika diharap terus berkreasi, berinovasi & berkolaborasi agar mampu berdaya saing di skala lokal, regional, nasional bahkan internasional.
Ia juga menyampaikan bahwa dari 1.359 peserta PBAK itu berasal dari 4 Fakultas dan 15 Prodi yang ada, yakni dari Fakultas Tarbiyah prodi PAI sebanyak 146,MPI 79,PGMI 66, PBA 33, TBI,70,PIAUD 25.
Fakultas Syariah dan Hukum Islam, HKI 95, HTN 180, HES 94. Dari fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Eksyar sebanyak 194, PS 146, dan Akuntan Syariah 103. serta dari Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, IAT berjumlah 60, KPI 43 dan BPI 25.
Sementara itu, Ketua Dewan Mahasiswa Muhammad Akbar, mengajak kepada maba untuk tetap merefleksikan semangat para pemuda pejuang kemerdekaan dalam menghadapi tantangan dan realitas hidup zaman sekarang.
“Saya mengajak kepada seluruh sahabat mahasiswa baru untuk merefleksikan kembali sejarah perjuangan pemuda dalam memperjuangkan dan meraih kemerdekaan, Seperti yang dikatakan oleh Bung Karno, jangan hanya mewarisi abunya sumpah pemuda, tapi warisilah api dari sumpah pemuda,” ungkapnya
“Dalam artian sejarah perjuangan pemuda tidak hanya untuk sebatas kenangan perjuangan, tapi mahasiswa harus menjadikannya sebagai acuan penyemangat dalam menghadapi tantangan dan realitas zaman kita sekarang ini,”jelasnya
Menurutnya, salah satu bentuk tantangan mahasiswa saat ini adalah gempuran paham-faham intoleran, radikalisme dan bahkan sampai kepada terorisme. Untuk itu, kata dia, tidak ada tempat yang sediakan untuk mereka yang ingin menggoyahkan NKRI khususnya dikampus IAIN Bone.*