FAJARPENDIDIKAN.co.id – Wisudawan dan Wisudawati Angkatan 90 Periode September resmi dibuka Ketua Senat UIN Alauddin Makassar Prof Qadir Gassing dalam Rapat Senat Terbuka Luar Biasa di Sultan Alauddin Hotel and Convention, Jl Sultan Alauddin Makassar, Rabu (29/09/2021).
Sebanyak 1795 orang mengikuti wisuda tersebut yang terbagi dalam dua sesi. Yakni sesi pertama diikuti Fakultas Syariah dan Hukum 281 orang, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 274 orang, Fakultas Sains dan Teknologi 223 orang, kemudian Program Pasca Sarjana 141 orang.
Sementara sesi kedua yang akan dilaksanakan pada Kamis (30/09) diikuti Fakultas Ushuluddin dan Filsafat 168 orang, Fakultas Adab dan Humaniora 198 orang, Fakultas Dakwah dan Komunikasi 295 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam 158 orang, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 57 orang.
Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis dalam sambutannya menyampaikan selamat dan sukses kepada seluruh wisudawan/wisudawati yang telah berhasil menyandang gelar akademik di tengah pandemi.
“Sebagai Rektor, mewakili keluarga besar UIN Alauddin Makassar, saya ingin menyampaikan selamat dan sukses untuk anak-anakku wisudawan/wisudawati semua,” katanya.
Di hadapan wisudawan dan para Guru Besar, Prof Hamdan Juhannis berpesan agar menjadi alumni positif dan jangan pernah menjadi alumni negatif.
Alumni positif kata dia adalah alumni yang mampu mentransfer energi positif kepada sesama alumni sehingga dapat memperkuat dan memperkokoh rumah besar alumni UIN Alauddin Makassar.
“Jadilah alumni positif yang mampu menebar energi positif sehingga terbangun relasi saling menopang, mensupport, serta selalu membangun harmoni antar sesama alumni, mampu mengharumkan dan membangun citra positif di luar sana,” katanya.
Kemudian pesan kedua, Penulis Buku Melawan Takdir itu mengatakan mahasiswa yang baru saja dikukuhkan sebagai alumni agar menjadi alumni yang sadar sejarah.
“Selama proses perkuliahan adalah sebuah bagian dari sejarah kehidupan. Di dalamnya, ada sejarah perlawanan, pergolakan, pergerakan, aksi, penolakan, percintaan dan seterusnya.
Jadikanlah sejarah-sejarah tersebut sebagai ajang untuk merefleksi perjalanan kehidupan anda di luar sana,” ucapnya.
Menurutnya, sejarah yang sesungguhnya adalah yang berada di tengah-tengah masyarakat.
“Alumni yang hebat adalah alumni yang mampu menapak tilasi sejarahnya sendiri kemudian belajar dari sejarah yang telah dilewatinya.
Tengoklah orang-orang hebat, dia akan terus dan terus merefleksi sejarahnya sendiri,” pungkasnya.(*)