Tidak hanya orang dewasa yang perlu berhemat. Anak pun perlu diajarkan sejak dini, agar hemat menjadi sikap hidupnya di kemudian hari. Nah, kali ini, kami akan berbagi tips, agar anak mau berhemat tanpa merasa tertekan. Berikut Cara agar tidak boros untuk anak sekolah
1. Menyisikan Uang Jajan
Setiap kali memberi uang jajan, beritahukan pada anak bahwa “uang ini bukan untuk dihabiskan”. Mintalah kembali uang yang berhasil dia sisihkan.
Lalu, berikan pujian, pelukan, dan atau ciuman bila si anak berhasil membawa pulang sisa uang jajannya. Dengan demikian, anak Anda akan merasa mendapat penghargaan atas apa yang sudah dilakukannya.
Tunjukkan rasa bangga Anda padanya dengan menceritakan apa yang sudah dilakukannya pada suami, di depan anak Anda. Anak akan cenderung mengulangi proses belajar berhemat itu pada keesokan harinya.
2. Memberi Hadiah
Setelah satu minggu anak berhasil menyisihkan uang jajannya setiap hari, berikan dia hadiah. Jelaskan padanya bahwa hadiah ini bisa terbeli dari hasilnya menyisihkan uang jajan.
Sebelum membelikan hadiah, cari tahu dahulu benda apa yang paling dia inginkan. Tentu saja Anda boleh membelikan hadiah yang lebih mahal dari sisihan uang tersebut. Namun, jangan membelikan barang yang jauh lebih mahal, karena hal itu justru tidak mendidiknya untuk mengenal nilai uang.
3. Menyediakan Celengan
Belikan anak Anda celengan dengan bentuk yang menarik. Ajak dia untuk memilih sendiri celengannya. Katakan padanya bahwa celengan tersebut akan menjadi harta karunnya. Pilihlah ungkapan dari cerita favoritnya. Misalkan, “Ayo kita beli kotak harta karun One Piece!”
Bersemangatlah ketika mengajaknya. Hal ini akan membuat anak merasa sedang membeli sesuatu yang penting. Setelah itu, mulailah anak diajarkan untuk memasukkan uang jajan yang tak dihabiskannya itu ke dalam celengan.
etiap minggu, Anda juga bisa memberikan uang tambahan padanya untuk ditabung dalam “kotak harta karun” itu. Tunjukkan semangat, pujian, dan rasa senang melihat dia memasukkan uang ke dalamnya.
4. Merencanakan Pengeluaran
Setiap kali memberi uang jajan, tanyakan padanya apa yang akan dia beli untuk makan di sekolah nanti. Tanyalah dengan detail, termasuk berapa harga makanan. Tanyakan pula, mengapa dia ingin membeli makanan tersebut. Hal ini untuk mengajarkan pada anak bahwa setiap pengeluaran harus ada argumentasinya.
Perkenalkan pula pada anak bagaimana cara mengoptimalkan pengeluaran. Ajak dia untuk memilih makanan yang paling baik, sesuai dengan uang yang dimilikinya.
5. Membawa Bekal Menarik
Setiap malam sebelum anak berangkat tidur, ajaklah berdiskusi soal bekal yang ingin dia bawa esok hari. Ide-idenya tentu saja banyak dan bisa jadi tidak masuk akal. Jangan dibantah dahulu.
Ajaklah anak Anda ke kulkas untuk melihat persediaan bahan makanan yang ada. Dari situ barulah diskusikan lagi apa yang mungkin dia bawa sebagai bekal, dengan bahan makanan yang tersedia. Hal ini akan mengajarkan anak bahwa keinginan dan kemampuan adalah dua hal yang berbeda.
Kemudian, rangsang anak untuk berkreasi. Misalnya, dia ingin bekalnya dihias seperti apa. Tentu saja, dengan berbekal pengetahuan ketersediaan bahan makanan yang tersedia.
6. Buka Tabungan Atas Namanya
Ajak anak ke bank. Bukalah tabungan atas namanya. Cara ini efektif untuk anak yang sudah bisa membaca, karena dia akan melihat buku tabungan dengan namanya tercantum di situ.
Ajarkan anak menabung di bank. Mintalah dia yang menyimpan buku tabungannya. Setiap kali habis menabung, tunjukkan padanya hasil print pada buku tabungan yang memperlihatkan jumlah uang yang sudah bertambah. Perkenalkan padanya nilai uang dengan cara mengkonversi nilai uang pada buku dengan harga barang yang dia miliki.
Misal dengan mengatakan, “Wah, dengan uang sebanyak ini kamu bisa beli sepeda baru”.