10 Cara Merawat Mobil Matic Agar Tetap Gesit

Lakukan Uji Jalan

Mobil matic sebaiknya rutin digunakan setiap hari untuk aktivitas harian. Jika memang kamu tidak menggunakan mobil dalam waktu yang cukup lama, pastikan kamu mengendarai-nya setiap beberapa bulan sekali untuk mendeteksi apakah ada perubahan yang signifikan terhadap kondisi mesin.

Perhatikan guncangan tak biasa saat memindahkan transmisi atau perubahan tak nyaman lainnya. Hal ini sangat penting dilakukan karena berkaitan dengan kesehatan gearbox ketika mobil jarang dipakai sehingga oli transmisi mengental.

Kontrol Kondisi Valve
Pada mobil matic terdapat komponen valve yang bisa saja bocor karena cara memindahkan transmisi yang terlalu kencang dan cepat.

Jika valve mengalami kebocoran maka akan merambat pada komponen transmisi lainnya sehingga mengganggu kenyamanan berkendara. Terkadang kerusakan valve juga disebabkan oleh hentakan gas yang terlalu agresif.

Oleh karena itu, kontrol kondisi valve secara berkala merupakan salah satu cara merawat mobil matic yang penting untuk dilakukan.

Hindari Menginjak Gas Tiba-tiba
Mobil matic memang didesain untuk berkendara santai dengan cara mengemudi yang tidak terlalu agresif. Ada baiknya untuk menginjak gas secara perlahan dari posisi berhenti sehingga laju mobil terasa halus.

Selain karena kenyamanan pengendara-nya, hal ini juga berpengaruh pada kondisi mobil yang bisa cepat rusak karena menginjak gas tiba-tiba secara mendalam.

Baca Juga:  10 Tips Merawat Mobil saat Musim Hujan

Kebiasaan mengemudi mobil matic seperti ini akan mengakibatkan katup solenoid rusak. Kerusakan katup ini disebabkan oleh perubahan oli ke converter toris yang tidak sempurna.

- Iklan -

Kuras Oli Mesin dan Transmisi Jika Terkena Banjir
Mungkin semua kendaraan akan membutuhkan perawatan saat terkena banjir. Namun untuk mobil matic, kondisi terkena banjir ini bisa berbuntut pada kerusakan komponen yang lebih besar lagi.

Saat mobil matic terkena banjir, usahakan untuk langsung mengeringkan busi, karburator, V-belt, dinamo starter, dan saringan angin. Hal lain yang harus dilakukan adalah menguras oli transmisi dan langsung menggantinya dengan yang baru.

Rasanya sia-sia saja mengikuti keempat cara merawat mobil matic di atas, jika saat mobil terendam banjir, kamu tidak langsung sigap untuk memberikan pertolongan pertama. Jika hal ini tidak dilakukan secara cepat, maka mesin matic akan rusak semakin parah karena air sudah merusak beberapa komponen penting yang riskan.

Pastikan Posisi “N” Saat Berhenti
Cara merawat mobil matic selanjutnya adalah dengan memastikan posisi netral saat berhenti. Mobil matic akan melaju perlahan saat transmisi dalam keadaan “D” meskipun tidak menginjak rem.

Jadi pastikan kamu mengubah transmisi ke “N” jika memang ingin berhenti. Hindari menginjak rem untuk menghentikan laju mobil sementara transmisi masih dalam posisi “D”. Saat berhenti di lampu merah misalnya, ubah transmisi ke “N” lalu pasang rem tangan.

Baca Juga:  Kenali 7 Tanda Mobil Perlu Spooring Balancing

Service Mobil Secara Teratur
Saat kamu membeli mobil matic, pastikan kamu memahami betul panduan perawatan dan berkendaranya. Mungkin setiap merek mobil memiliki prosedur perawatan berbeda dengan merek lainnya.

Jika kamu membeli mobil matic bekas, tanyakan secara detail perihal perawatan selama ini dan fitur-fitur khusus jika ada.

Jangan lupa untuk memperhatikan jadwal servis rutin agar kondisi mesin tetap prima dan menghindari penggantian komponen yang terlanjur rusak parah.

Jadi meskipun kamu beli mobil matic tua yang jarang dipakai, tapi pastikan kamu tahu cara merawat mobil bekas dengan baik.

Peka Terhadap Kondisi Mobil Saat Berkendara
Sudah selayaknya pemilik mobil memiliki ikatan khusus dengan mobilnya. Membangun hubungan spesial ini akan membuat pemilik mobil sadar jika terjadi sesuatu yang tidak wajar dengan mobilnya meski itu hanya kerusakan kecil.

Tak hanya dirasakan, terkadang kerusakan mobil matic bisa dilihat secara jelas dan harus langsung dibawa ke bengkel untuk ditangani secara profesional.

Jika sudah tahu kerusakannya namun masih menunda untuk memperbaikinya, maka bisa jadi kerusakan akan merembet ke komponen lain dan tentu saja berdampak pada biaya reparasi yang lebih mahal lagi.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU