Contoh Soal Psikotes Antonim dan Sinonim. Sama seperti ujian lain, tentunya Anda yang mengikuti psikotes ingin lulus dengan hasil yang memuaskan. Namun, mengikuti psikotes berbeda dengan ujian lain yang mungkin membutuhkan pemahaman atau hafalan di luar diri seseorang. Dalam psikotes, yang dinilai adalah aspek dalam diri.
Karena itu, menurut Sugi Siswiyanti dalam bukunya Sukses Tempuh Tes Psikotes, kunci sukses menghadapi psikotes bukan pada belajar tekun seperti ujian bidang lain. Nilai jelek dalam psikotes bukan berarti Anda tidak pandai. Namun, mungkin Anda tidak cocok mengisi suatu posisi yang Anda tuju.
Psikotes sendiri digunakan untuk menilai kondisi kejiwaan seseorang. Untuk mengetahui hal tersebut, maka orang yang mengerjakan tes juga harus menjawab sejujur-jujurnya sesuai dengan kondisi kejiwaan masing-masing. Sebaiknya tidak dimanipulasi.
Jika ingin mendapatkan “nilai bagus” dalam psikotes, tentunya yang perlu dibenahi adalah pola pikir dan kondisi kejiwaan masing-masing. Nah, untuk mengetahui apakah ada perkembangan yang lebih baik, Anda bisa melatih diri mengerjakan soal-soal psikotes lebih dari satu kali. Dari mengerjakan soal psikotes berkali-kali ini, pola pikir seseorang bisa terbentuk menjadi lebih baik dan mampu memecahkan masalah.
Berikut Contoh Soal Psikotes Antonim dan Sinonim.
Contoh Soal Psikotes Antonim
1. IMIGRASI >< …
- Migrasi
- Transmigrasi
- Emigrasi
- Pemukiman
- Larangan masuk
Jawaban yang benar adalah C. Emigrasi
2. SEKULER >< …
- Ilmiah
- Duniawi
- Rohaniah
- Keagamaan
- Tradisional
Jawaban yang benar adalah C. Rohaniah
3. EKSTRINSIK >< …
- Eksentrik
- Individual
- Konsensus
- Internal
- Keserasian
Jawaban yang benar adalah D. Internal
4. KENDALA >< …
- Kekerasan
- Pendukung
- Manifestasi
- Bimbingan
- Gejala
Jawaban yang benar adalah B. Pendukung
5. DEDUKSI >< …
- Induksi
- Konduksi
- Reduksi
- Transduksi
- Intuisi
Jawaban yang benar adalah A. Induksi
6. PROMINEN >< …
- Terkemuka
- Pendukung
- Biasa
- Setuju
- Pelopor
Jawaban yang benar adalah C. Biasa
7. BONGSOR >< …
- Menumpuk
- Tertua
- Kerdil
- Macet
- Susut
Jawaban yang benar adalah C. Kerdil
8. EPILOG >< …
- Hipolog
- Dialog
- Monolog
- Analog
- Prolog
Jawaban yang benar adalah E. Prolog
9. PROPOSISI >< …
- Konklusi
- Reaksi
- Persepsi
- Posisi
- Preposisi
Jawaban yang benar adalah C. Persepsi
10. MANDIRI >< …
- Intimasi
- Interaksi
- Korelasi
- Dependen
- Invalid
Jawaban yang benar adalah D. Dependen
Contoh Soal Psikotes Sinonim
1. Tengara
- Papan
- Tanda
- Harapan
- Mimpi
- Imajinasi
Jawaban yang benar adalah B. Tanda.
2. Urian
- Bugil
- Nakal
- Jorok
- Bodoh
- Malas
Jawaban yang benar adalah A. Bugil.
3. Wisik
- Kulit
- Wujud
- Ilham
- Prasangka
- Harapan
Jawaban yang benar adalah C. Ilham.
4. Unyai
- Lambat
- Gagah
- Kering
- Keras
- Cepat
Jawaban yang benar adalah A. Lambat.
5. Kompanyon
- Markas
- Pasukan
- Kawan
- Sasaran
- Musih
Jawaban yang benar adalah C. Kawan.
6. Efendi
- Jarak
- Gagah
- Karyawan
- Teman
- Tuan
Jawaban yang benar adalah E. Tuan.
7. Kocoh
- Kalem
- Terbuka
- Tersirat
- Tergesa-gesa
- Ketakutan
Jawaban yang benar adalah D. Tergesa-gesa.
8. Nalar
- Cita
- Asa
- Hati
- Akal
- Perasaan
Jawaban yang benar adalah D. Akal.
9. Ijmal
- Putusan
- Ringkasan
- Kesimpulan
- Prakata
- Pengantar
Jawaban yang benar adalah B. Ringkasan.
10. Kama
- Asmara
- Makna
- Sunyi
- Perih
- Harapan
Jawaban yang benar adalah A. Asmara.
Berapa Nilai Psikotes yang Baik?
Beberapa situs dan literatur soal-soal memberikan informasi terkait nilai psikotes yang dianggap baik dan lulus. Misalnya laman Tactical Police yang menjelaskan nilai psikotes ideal untuk lolos menjadi calon polisi.
Dalam Tactical Police, dijelaskan bahwa nilai psikologi terwujud dalam skala 0-100 dan dibagi ke dalam 4 kategori, yakni:
- 0-40: Kurang sekali
- 41-60: Kurang
- 61-80: Cukup
- 81-100: Baik
Dari antara kategori itu, nilai psikologi yang akan dinyatakan lulus dan memenuhi syarat adalah 61 ke atas. Sementara di bawah itu terbilang tidak memenuhi syarat (TMS).
Namun, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, psikotes bukan ujian yang harus mendapatkan nilai bagus seperti ujian biasa lain. Tujuan utama dari tes ini adalah mengenali dan memahami kepribadian orang yang mengerjakan tes sehingga sebaiknya tidak dimanipulasi. Jika dimanipulasi, bisa menimbulkan dampak yang tidak diharapkan di kemudian hari setelah Anda lolos seleksi.