Gejala tifus dan penyebabnya sangat beragam. Dilansir Halodoc.com seseorang yang terserang tifus bisa mengalami beragam keluhan pada tubuhnya. Gejala tifus pada anak-anak dan orang dewasa umumnya tidak terlalu berbeda.
Gejala tifus yang muncul ini bisa ringan maupun berat. Nah, gejala yang umumnya ini bergantung pada kesehatan, usia, dan riwayat vaksinasi pengidapnya. Masa inkubasi bakteri penyebab tifus (Salmonella typhi) berkisar 7-14 hari.
Masa ini di hitung ketika bakteri masuk ke dalam tubuh hingga menimbulkan gejala. Lantas, seperti apa gejala umum yang terjadi saat seseorang terserang virus?
Berikut ini gejala tifus menurut WHO dan National Institutes of Health – MedlinePlus:
- Gejala awal termasuk demam, perasaan tidak enak badan dan sakit perut. Demam tinggi (39.5 derajat Celcius) atau diare yang parah terjadi karena penyakit semakin memburuk.
- Beberapa orang mengembangkan ruam yang disebut Tetapkan gambar unggulan“bintik-bintik mawar,” yaitu bintik-bintik merah kecil di perut dan dada.
- Mimisan.
- Feses berdarah.
- Kesulitan memperhatikan (attention deficit).
- Perasaan lambat, lamban, lemah.
- Sembelit atau kadang-kadang diare.
- Kelelahan yang parah.
- Kebingungan, delirium, melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada (halusinasi)
- Penyakit akut ditandai oleh demam berkepanjangan, sakit kepala, mual, kehilangan nafsu makan.
Cara sederhana untuk mencegah demam tifoid adalah dengan menghindari hama yang menyebarkan penyakit demam tifoid, seperti:
- Menjaga kebersihan pribadi.
- Mengendalikan populasi hewan pengerat (membawa artropoda).
- Hindari bepergian ke daerah yang terkena tifus dan negara berisiko tinggi.
- Kemoprevensi dengan doksisiklin hanya boleh digunakan pada pasien berisiko tinggi.
Gunakan obat kutu, kutu dan serangga.Dapatkan pemeriksaan kutu secara teratur. Selalu kenakan pakaian berlengan panjang saat bepergian ke daerah tifus.