10 Muharram Disebut Hari Lebaran Anak Yatim, Mengapa? Berikut Penjelasannya

Pada bulan Muharram, terdapat dua hari istimewa yang bisa di jadikan ladang amal oleh umat Islam di seluruh dunia.

Salah satunya yakni bertepatan pada 10 Muharram atau juga di kenal dengan Hari Raya atau Lebaran Anak Yatim.

Berbagai amalan saleh bisa di lakukan pada Lebaran Anak Yatim. Mulai dari bersedekah, berpuasa, serta memuliakan keluarga dan anak yatim bahkan hal terkecil seperti mengusap kepala anak yatim bisa menjadi amalan saleh.

Baca Juga:  40 Kutipan Natal 2024 untuk Membawa Kebahagiaan dan Kedamaian ke Dalam Hidup Anda

“Dalam sebuah hadis yang di sampaikan Rasulullah SAW, kita di ingatkan agar memuliakan tanggal 10 Muharram itu dengan melaksanakan ibadah yang baik,” kata KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi.

Mengapa 10 Muharram di sebut Lebaran Anak Yatim?

Menurut Wahyul, terdapat banyak referensi yang mengisahkan mulianya 10 Muharam ini. Salah satunya tertuang dalam Kitab Tanbihul Ghafilin karya Abu Laits As Samarqandi.

Baca Juga:  Kafan dan Persemayaman Jasad Rasulullah SAW

Dalam kitab tersebut di jelaskan alasan Hari Asyura pada 10 Muharam di sebut Lebaran Anak Yatim lantaran tanggal itu kerap di gunakan sebagai ungkapan kegembiraan bagi anak yatim.

Pada tanggal ini, di sebutkan bahwa banyak orang yang memberikan perhatian dan santunan kepada mereka yang orang tuanya sudah tidak lengkap atau tidak ada.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU