Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Universitas Hasanuddin (Unhas) menjadi tuan rumah kegiatan Monitoring dan Evaluasi Eksternal Program Kreativitas Mahasiswa 5 Bidang Kemenristekdikti 2018.
Tim Monev Eskternal PKM Kemenristekdikti yang hadir di Unhas akan menilai dan mengevaluasi hasil karya penelitian mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi. Karya penelitian mahasiswa yang terbaik akan diikutkan dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2018 nanti.
Dalam kegiatan monev eksternal PKM Kemenristekdikti ini, Unhas berhasil mengikutkan 123 tim mahasiswa, yang telah mendapatkan pendanaan dari Kemenristekdikti.
Tim PKM Unhas akan bersaing dengan puluhan tim mahasiswa PKM dari 13 perguruan tinggi lain yang ikut dalam kegiatan Monev Eksternal PKM Kemenristekdikti 2018.
Tim mahasiswa PKM tersebut adalah berasal dari UMI, Universitas Negeri Gorontalo, Politeknik Gorontalo, Akademi Farmasi Kebangsaan Makassar, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Universitas Muhammadiyah Makassar, UNIFA, UIM, Universitas Kristen Indonesia Indonesia, Akbid Pelamonia Kesdam VII, Politeknik Bosowa, Unibos, dan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar.
Tim mahasiswa yang hadir tampak didampingi oleh dosen pembimbing PKM perguruan tinggi masing-masing.
Pembukaan Monev Eskternal PKM Kemenristekdikti tersebut berlangsung di ruang Senat gedung Rektorat Unhas pada Senin (16/7/2018).
Pembukaan Monev Eksternal ini dihadiri oleh 6 reviewer selaku tim Monev Kemenristekdikti 2018.
Keenam reviewer tersebut disambut dengan hangat oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unhas, Dr Ir Abdul Rasyid Jalil M Si., beserta jajaran.
Dalam sambutannya, Abdul mengatakan bahwa kegiatan monev PKM ini merupakan tahapan yang bermanfaat bagi para mahasiswa dan dosen pembimbing untuk mendapatkan masukan dan perbaikan dari tim monev, sehingga kualitas karya mahasiswa semakin lebih baik.
“Mudah-mudahan di akhir kegiatan ini, kami bisa mendapatkan masukan yang membangun, apakah untuk Unhas, Unibos, dan perguruan tinggi lainya,” kata Cido, sapaan akrab Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unhas.
Sementara itu, sebagai ketua tim Monev Eksternal Kemenristedikti, Prof Sundani Nurono mengatakan tugas reviewer sebagai pencerah. Reviewer tidak boleh menista atau mencela hasil karya mahasiswa.
Karena itu, kehadiran tim reviewer monev eksternal Kemenristekdikti adalah untuk memberikan arahan dan semangat bagi mahasiswa dalam berkarya dan melakukan kegiatan ilmiah.
“Yang menjadi kelemahan mendasar dari seluruh mahasiswa di Indonesia, dari Aceh sampai Papua adalah masalah berbahasa. Bukan berbahasa Inggris atau bahasa Indonesia dan lainnya, tetapi mahasiswa lebih senang berbahasa visual. Berbahasa visual artinya apa yang dilihat itu yang dibahasakan,” kata Profesor Sundani.
Sundani menambahkan, dalam monev yang dinilai bukan hanya presentasi dengan bahasa visual, tetapi penguasaan karya tersebut secara ilmiah dan intelektual. Bahasa presentasi yang disampaikan berdasarkan data dan pengakajian ilmiah.
“Mahasiswa itu kaum intelektual. Mereka harus tampil seperti intelektual, bukan sekadar akting,” katanya.
Kegiatan monev ini akan berlangsung selama tiga hari kedepan untuk menyaring karya-karya penelitian mahasiswa yang terbaik. Unhas sendiri mengikutkan sebanyak 123 tim mahasiswa. Jumlah tim PKM Unhas ini meningkat dari tahun lalu yang hanya 116 tim.
Selain kegiatan presentasi karya penelitian mahasiswa, pihak panitia Unhas Monev Eksternal PKM menggelar pameran banner di lantai dasar perpustakaan pusat Unhas. Ratusan banner karya mahasiswa yang ikut dalam kegiatan monev PKM tersebut tampak memenuhi koridor perpustakaan lantai bawah. (FP)