15 Jenis Makanan yang Baik untuk Menjaga Kesehatan Usus

6. Kaldu tulang 

Bahan Kaldu tulang dapat membantu menyembuhkan lapisan usus, yang pada gilirannya mendukung fungsi sistem kekebalan dan respons peradangan yang sehat.

Kaldu tulang mengandung berbagai mineral dan senyawa penyembuhan seperti gelatin, kolagen, dan asam amino prolin, glutamin, dan arginin, yang membantu menutup lapisan usus, mengurangi permeabilitas, melawan peradangan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

7. Cuka apel 

Kandungan Cuka apel dapat membantu untuk memecah dan mencerna makanan dengan merangsang cairan pencernaan dan meningkatkan produksi asam lambung.

Cuka apel juga memiliki sifat antivirus dan antimikroba, mengurangi pertumbuhan bakteri yang tidak kita inginkan untuk hidup di saluran gastrointestinal (GI), dan membantu membersihkan tubuh dari jamur berlebih. Peran penting ini mendukung mikrobioma dan sistem kekebalan tubuh yang sehat.

8. Kimchi 

Proses fermentasi sayuran yang digunakan untuk membuat kimchi tidak hanya meningkatkan rasanya, tetapi juga menghasilkan kultur probiotik hidup dan aktif yang meningkatkan integritas usus.

Lauk Korea ini mengandung banyak serat dan antioksidan kuat, dan secara alami mendetoksifikasi tubuh.

9. Jahe 

Jahe membantu menenangkan dan merilekskan perut, meredakan mual, dan meringankan penyakit usus. Tidak hanya menyediakan sumber alami vitamin C, magnesium, kalium, tembaga, dan mangan, jahe juga membantu pencernaan dan membantu mencegah kembung.

Baca Juga:  5 Jenis Olahraga yang Efektif Kecilkan Paha

10. Dandelion hijau 

Randa tapak atau dandelion hijau adalah salah satu makanan yang paling mendetoksifikasi untuk dimakan, dan kaya akan nutrisi, serat, antioksidan, dan manfaat prebiotik yang dapat membantu Anda tetap kuat dan sehat.

- Iklan -

Di kemas dengan vitamin A dan vitamin K, kalsium, dan zat besi, sayuran hijau ini adalah salah satu tambahan favorit saya untuk jus hijau detoksifikasi yang kuat, melawan peradangan.

11. Yogurt 

Melansir Eat This, baik yogurt biasa maupun yogurt non-susu adalah pilihan makanan yang baik untuk kesehatan usus.

Yoghurt grass-fed, penuh lemak dan tanpa gula (tanpa tambahan gula) memiliki probiotik bermanfaat dalam jumlah yang sangat tinggi. Jenis probiotik dalam yogurt di laporkan dapat membantu menghilangkan jamur dan bakteri berbahaya.
Probiotik yang bermanfaat bisa memperbaiki usus dan gejala sindrom iritasi usus besar lainnya. Ada juga enzim bermanfaat dalam yogurt yang dapat membantu memperbaiki pencernaan.

12. Mangga 

Mangga telah terbukti dapat membantu menjaga bakteri baik di usus tetap hidup.
Menurut sebuah penelitian terbaru yang di terbitkan dalam The Journal of Nutrition, memasukkan mangga sehari ke dalam makanan Anda dapat meningkatkan kesehatan usus Anda, sekaligus membantu mengurangi lemak tubuh dan mengontrol gula darah.

Baca Juga:  Mengenal Stroke: Penyebab, Gejala dan Pengobatannya

Lebih baik lagi, buah mengandung banyak nutrisi dan senyawa bioaktif lain yang dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan selain dari yang telah di teliti.

13. Minyak kelapa 

Minyak kelapa adalah asam lemak rantai menengah yang merupakan antivirus, antimikroba, antibakteri, dan antijamur.

ini memiliki asam laurat dan kaprilat, yang merupakan asam lemak yang luar biasa dalam membunuh jamur dan bakteri berbahaya sambil memulihkan tingkat keasaman lambung.

14. Ikan salmon 

Untuk mendapatkan manfaat maksimal, salmon yang Anda konsumsi harus dari alam liar, bukan yang di budidayakan.

Salmon liar memiliki sumber asam lemak omega-3 yang melimpah, yang merupakan anti-inflamasi yang kuat dan sangat penting untuk menyembuhkan usus yang meradang dan mencegah episode di masa depan.

15. Makanan tinggi serat 

Makanan tinggi serat, seperti lentil, kacang hitam, pir, raspberry almond, dan apel adalah tambahan yang bagus untuk diet Anda.

tinggi serat makanan yang bertanggung jawab untuk membantu membuat makanan bergerak secara efisien ke seluruh tubuh dan membantu mencegah sembelit, wasir, dan penyakit pencernaan.

Serat juga membantu mencegah penyakit kardiovaskular, diabetes, dan penambahan berat badan.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU