Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Sebagai salah satu gerakan bakti sosial, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Bosowa (Unibos) bersama Bosowa Peduli gelar Pelatihan Skrining Kelainan Refraksi. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula FK Unibos, Sabtu, 27 Juli 2019.
Kegiatan ini diperuntukan sebagai proses awal persiapan bakti sosial untuk menditeksi dini gangguan mata pada anak Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang akan dilaksanakan selama dua pekan di Kabupaten Maros. Mulai dari tanggal 29 Juli hingga 9 Agustus 2019.
Dalam Pelatihan ini turut ikut serta 150 mahasiswa FK Unibos bersama Koordinator Pelaksana dr Ayu Ameliah Hasbulla, Sp.THT-KL., M Kes dan Koordinator Bosowa Peduli Marini, S Ikom., M IKom.
Pelatihan Skrining Kelainan Refraksi ini juga bekerjasama dengan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia Wilayah Sulawesi Selatan. Dengan menghadirkan dr Adelina Titikna Poli, M Kes., yang mengajarkan teknik menditeksi gangguan mata menggunakan Snellen Chart.
dr. Ayu Ameliah Hasbulla, Sp.THT-KL.,M.Kes menuturkan maksud kegiatan ini dilakukan.
“Kami akan melakukan bakti sosial untuk menditeksi dini gangguan mata pada anak di Kabupaten maros pekan depan. Sehingga sebelum memulai skrining mata, kita lakukan dulu pelatihannya kepada mahasiswa FK Unibos yang akan melaksanakan skriningnya secara langsung,” ungkap Koordinator Pelaksana sekaligus dosen FK Unibos dr Ayu Ameliah Hasbulla, Sp THT-KL., M Kes saat ditanya mengenai maksud kegiatan tersebut dilaksanakan.
Sementara itu, Koordinator Bosowa Peduli, Marini, S Ikom., M IKom., mengungkapkan bentuk kerja sama FK Unibos dan Bosowa peduli dalam pelaksanaan bakti sosial ini.
“Kita tahu bahwa mata itu merupakan indera penglihatan yang sangat berpengaruh pada hidup seseorang. Sehingga bakti sosial skrining mata kita lakukan karena ini bentuk kepedulian kami mengantisipasi kelainan mata pada anak sejak dini. Setidaknya jika telah diskrining dan kami menemukan beberapa siswa yang butuh tindakan lanjutan, itu bisa menjadi program sosial kami kembali kedepannya. Jadi kami skrining dulu supaya kami tahu anak mana dan kebutuhan seperti apa yang mereka butuhkan untuk penanganan kelainan mata,” ungkapnya. (FP)