Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Mendukung terwujudnya cita-cita Universitas Bosowa (Unibos) sebagai perguruan tinggi swasta yang berhasil mencetak lulusan yang mampu menjadi tokoh nasional, Rektor Unibos, Prof Saleh Pallu, M Eng., di periode keduanya dalam menakodai Unibos tetap berkomitmen untuk membantu mengembangkan wawasan mahasiswa dengan menghadirkan tokoh-tokoh nasional untuk memberi kuliah umum di Unibos.
Jika di tahun-tahun sebelumnya, Unibos berhasil mendatangkan beberapa tokoh nasional seperti, Anies Baswaden yang merupakan mantan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan dan yang sekarang tengah menjabat sebagai orang nomor satu di ibu kota negara Indonesia serta berhasil juga mendatangkan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said; Kali ini, Rabu, 19 September 2018, Unibos kembali berhasil mendatangkan Prof Dr Mohammad Mahfud MD., SH MH untuk membawakan kuliah umum dihadapan ribuan mahasiswa, dosen, jajaran pimpinan Unibos bersama Yayasan Aksa Mahmud dan masyarakat umum.
Prof Dr Mohammad Mahfud MD., SH MH adalah politisi, akademisi dan hakim berkebangsaan Indonesia. Mahfud pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2013 dan Hakim Konstitusi periode 2008-2013. Sebelumnya ia adalah anggota DPR dan Menteri Pertahanan pada Kabinet Persatuan Nasional (era kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid dan Wakil Presiden Megawati Sukarnoputri).
Kuliah umum yang mengusung tema “Memupuk Nasionalisme dan Patriotisme di Dunia Perguruan Tinggi” ini tidak hanya dihadiri Prof Mahfud, tetapi juga dihadiri tiga tokoh nasional lainnya yaitu, Sudirman Said, Ferry Mursyidan Baldan dan Muh Said Didu.
Prof Mahfud yang saat ini sedang mengemban amanah sebagai Dewan Pengarah Ideologi Pancasila menuturkan beberapa pesan kepada para mahasiswa Unibos. “Mahasiswa ketika menjadi output, disamping memiliki gelar sarjana juga harus otaknya bagus, skill-nya bagus, wataknya juga bagus. Bahkan dalam UUD 1945 juga menyebutkan bahwa salah satu tujuan bangsa adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Bukan mencerdaskan otak. Sarjana itu gampang. Tapi orang yang kehidupannya cerdas itulah orang yang intelek. Jika berkuliah hanya dengan mengejar ilmu secara rasional saja tanpa kuliah pun bisa,” pesan Prof Mahfud.
“Dalam satu perguruan tinggi, contoh nasionalisme ketika kita bertoleransi berbaur dengan yang bukan sesama agama kita. Filosofi pendidikan yang bisa membantu menghadirkan para patriotis dan nasionalis bangsa itu adalah pendidikan yang bertumpu pada tiga pilar. Seperti pendidikan yang terintegrasi pada ilmu dan agama, pendidikan yang tidak hanya berlandaskan rasionalistas dan pendidikan yang mampu membantu mewujudkan cita-cita,” tambahnya.
Sebelumnya, Rektor Unibos, Prof Saleh Pallu, M Eng juga turut memberi pesan pada seluruh peserta yang menghadiri kuliah umum tersebut. “Dengan adanya tokoh nasional untuk sharing kepada kita, semoga menjadi motivasi sivitas akademika Unibos untuk mengembangkan Unibos menjadi pewujud output yang berkualitas seperti pilar-pilar Unibos. tetap menjaga dan menjamin akademik atmosfir untuk bisa kondusif. Jangan mau ketinggalan dan melewatkan peluang yang ada dan semoga diantara mahasiswa Unibos yang hadir hari ini kelak ada yang bisa menjadi tokoh nasional pemimpin bangsa berikutnya,” harap Rektor Unibos. (FP)