Bupati Soppeng, HA Kaswadi Razak menghadiri Rapat Paripurna DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangka Peringatan Hari Jadi Sulawesi Selatan ke-353 tahun. Kegiatan tersebut bertema “Sulsel Optimis, Sulsel Tangguh Ekonomi Berdaulat”, dibuka langsung oleh Ketua DPRD Sulsel, Hj Andi Ina Kartika Sari di gedung DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (19/10).
Pada kesempatan tersebut, Bupati Soppeng menerima dua penghargaan inovator dalam rangka Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tingkat Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022. Diantaranya Penghargaan Lagenda Dukcapil (Layanan Pengambilan Golongan Darah sebagai Elemen Data Kependudukan) dan Ganra Bersepeda (Gerakan Pemberdayaan Sekolah Peduli Demam Berdarah).
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Sulsel, H Andi Sudirman Sulaiman kepada Bupati Soppeng, HA Kaswadi Razak di Ruang Rapat Paripurna DPRD Sulsel, Rabu (19/10).
“Kami akan terus berusaha melakukan sesuatu yang berguna bagi rakyat dan Sulawesi Selatan. Dan terima kasih atas kerja samanya untuk semua kerja kerasnya dalam membangun Sulawesi Selatan ini agar menjadi provinsi yang kuat dalam berbagai bidang,” ujar Sudirman Sulaiman.
Mengenal Inovasi Ganra Bersepeda
Gerakan Aksi Pemberdayaan Sekolah Peduli Demam Berdarah (Ganra Bersepeda) dilaksanakan karena tingginya kasus demam berdarah di wilayah kecamatan Ganra, Kabupaten Soppeng, yaitu 12 kasus pada 2018 dan 23 kasus pada 2019. Dengan angka kematian sebanyak 2 orang.
Kegiatan ini merupakan kerjasama antara UPTD Puskesmas Ganra dengan 23 sekolah (19 SD/MI, 3 SMP/MTs dan 1 MA). Pelaksanaan inovasi ini berupa pemantauan jentik di sekolah oleh simantik (siswa pemantau jentik) dan di rumah oleh jumantik (juru pemantau jentik) sebagai upaya pemberantasan nyamuk demam berdarah dengan penerapan 3M (menguras, menutup dan mengubur).
Ganra bersepeda mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemberantasan nyamuk demam berdarah. Puskesmas tidak bergerak sendiri dalam penanganan kasus demam berdarah, melainkan dibantu oleh mitra, yaitu para simantik dan jumantik.
Angka bebas jentik (ABJ) berhasil meningkat dari 80 persen pada 2018 menjadi 83 persen di 2019 dan meningkat lagi menjadi 97,5 persen di 2020 dan 95 persen di 2021. Kasus demam berdarah berhasil menurun dari 23 kasus pada 2019 menjadi 0 kasus pada 2020 dan 2021.
Inovasi Ganra bersepeda merupakan program dari pemberdayaan sekolah dengan melibatkan peserta didik, yang bertujuan dalam penurunan demam berdarah sebagai bagian dari peningkatan pelayanan publik yang lebih luas serta berkeadilan.
Mengenal Inovasi Lagenda Dukcapil
Jumlah penduduk Kabupaten Soppeng yang belum memiliki golongan darah di KTP-el pada 2019 sebanyak 193.100 jiwa. Sementara 92 persen (178.080 jiwa) diantaranya merupakan wajib KTP-el.
Selama ini proses pengurusan KTP-el terpisah dengan proses pengurusan golongan darah. Akibatnya, masyarakat menghabiskan waktunya di perjalanan dari Labkesda ke Dukcapil. Belum lagi waktu yang dihabiskan untuk menunggu antrian.
Biasanya, proses pengurusan pengambilan golongan darah membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam. Biaya operasional yang harus dikeluarkan untuk pengurusannya kurang lebih Rp50.000. Selain itu, masih rendahnya kepedulian masyarakat untuk mengetahui golongan darahnya pada saat pengurusan KTP-el.
Dengan permasalahan tersebut, maka Dukcapil membuat terobosan berupa Inovasi Layanan Pengambilan Golongan Darah sebagai elemen data Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Lagenda Dukcapil). Inovasi ini bekerja sama Dinas Kesehatan/Laboratorium kesehatan daerah.
Inovasi Lagenda Dukcapil bertujuan mengefektifkan waktu pengurusan dokumen kependudukan bersamaan dengan golongan darah, mengefisienkan biaya pengurusan dan meningkatkan kepedulian masyarakat untuk mengurus golongan darahnya. (*)