Kampus Universitas Negeri Makassar ( UNM ) di Jalan Mallengkeri, Kota Makassar , Sulawesi Selatan mencekam. Dua kelompok mahasiswa dari dua fakultas berbeda terlibat bentrok .
Dalam bentrokan, dua kelompok mahasiswa dari dua fakultas berbeda tersebut tidak hanya saling serang menggunakan batu dan busur panah namun juga senjata tajam lainnya berupa parang.
Insiden ini mengakibatkan dua mahasiswa terluka terkena sabetan parang di bagian wajah dan kepala hingga dilarikan ke rumah sakit akibat luka yang diderita.
Selain itu, dalam bentrokan tersebut satu unit sepeda motor ludes dibakar salah satu kubuh kelompok mahasiswa yang terlibat bentrok.
Sementara itu, gabungan aparat kepolisian yang tiba di kampus UNM untuk melerai bentrokan, sempat jadi sasaran lemparan batu dari salah satu kubuh kelompok mahasiswa yang terlibat bentrok.
Bentrokan tersebut akhirnya mereda setelah pihak kampus turun tangan untuk menengahi. Guna mencegah bentrokan susulan, satu kubuh mahasiswa yang terlibat bentrok diminta meninggalkan kampus.
Sementara satu kubuh mahasiswa lainnya tetap bertahan di dalam kampus hingga aparat kepolisian terpaksa disiagakan di halaman kampus UNM untuk mencegah aksi pengrusakan fasilitas kampus dari salah satu kelompok mahasiswa yang tetap bertahan di dalam kampus UNM.
Dugaan sementara, penyebab bentrokan disebabkan oleh pengeroyokan salah satu mahasiswa. “Penyebabnya, pada tadi sore hari yah kebetulan ada mahasiswa masuk naik motor diberhentikan oleh sesama mahasiswa juga, kemudian saat itu korban dikeroyok dan dipukul,” kata Kabag Ops Polrestabes Makassar, Kompol Wahyu Basuki.
Kemudian, motor ditinggalkan dan setelah korban meninggalkan TKP menuju ke kampusnya dan akhirnya motor tersebut dibakar. “Untuk saat ini, korban ada dua orang sudah di rujuk ke Rumah Sakit Bhyangkara,” katanya.
Dia menyebutkan, salah satu korban terkena senjata tajam di bagian muka, depan sebelah kiri sementara korban kedua luka di kepala. “Sempat ada penyerangan kemudian penyebabnya kami selidiki dulu, satu buah unit sepeda motor dibakar,” ungkapnya.
Sebelum kejadian, terdapat kegiatan seni di kampus, lalu kemungkinan terjadi ketidaksamaan ataupun ketersinggungan dari mahasiswa. “Untuk antipasi kami sementara memediasi dulu,” ujar kabag ops.
Untuk meredam bentrok susulan, polisi sudah berada di TKP begitu juga pihak kampus yakni Wakil Rektor III UNM dan juga dari dekan fakultas masing-masing untuk mediasi. “Intinya, dua fakultas berbeda dari satu kampus yang sama langkah-langkah kami penjagaan dan ini masih upaya penyelidikan karena sudah memasuki unsur tindak pidana,” tandasnya.