3 Tari-tarian Tradisional Aceh, Penjelasan dan Gerak Tariannya

Indonesia sendiri memiliki lebih dari 300 jenis tari tradisional di berbagai daerah. Salah satunya Aceh. 

Tari menjadi seni pertunjukan dari gerakan-gerakan yang selaras dengan musik pengiringnya. Tarian Tradisional Aceh.

Tradi tradisional merupakan tarian perwujudan budaya di suatu daerah. Indonesia sendiri memiliki lebih dari 300 jenis tari tradisional di berbagai daerah. Salah satunya Aceh.

Aceh adalah salah satu provinsi di Indonesia dengan ibu kota Banda Aceh. Menjadi salah satu provinsi yang diberi status sebagai daerah istimewa dan kewenangan otonomi khusus.

Sama seperti daerah di Indonesia yang lainnya, Aceh memiliki kekhasan tersendiri dalam hal budaya, rumah adat, pakaian adat, upacara adat, alat musik, lagu, hingga senjata tradisional.

Berikut beberapa tari-tarian tradisional Aceh, yaitu:

Tari Saman

Tarian dari Aceh yang diciptakan oleh seorang ulama Gayo yang bernama Syekh Saman adalah tari Saman.

Dikutip dari buku Mengenal Kesenian Nasional 11: Tari Saman (2010) karya N. Fardhilah, suku Gayo terkenal dengan kekayaan dan keragaman budayanya.

Suku Gayo juga memiliki berbagai seni dan budaya yang tidak kalah menariknya. Suku Gayo terkenal dengan tari Samannya. Tari Saman merupakan salah satu tarian dari Aceh yang mampu menyedot perhatian yang sangat besar dari para pencinta seni tari.

Baca Juga:  Sejarah Dan Keunikan Topkapi Palace

Tari Saman merupakan pengembangan dari permainan rakyat yaitu tari Tepuk Abe. Tari Saman digunakan sebagai media dakwah agama Islam pada zaman itu. Pada tari Saman menggunakan dua unsur gerak dasar, yakni tepuk tangan dan tepuk dada.

Tari saman termasuk tarian yang cukup unik karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerpuk, kirep, lingang, dan surang-saring.

- Iklan -

Tari Seudati awalnya digunakan sebagai tari pengikat tali persaudaraan antarwarga dengan berbalas pantun.

Tari Seudati

Tari Seudati 
Tari Seudati

Tari Seudati berasal dari Desa Gigieng, Kecamatan Sigil, Kabupaten Pidie. Tari Seudati bermakna syahadati atau syahadatain yang artinya pengakuan Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah.

Dalam buku Deskripsi Tari Seudati (1991) oleh Asli Kesuma, ciri khas tarian Seudati adalah heroik, gembira, dan kebersamaan.

Gerakan-gerakan pokok pada tari Seudati yaitu:

  • meloncat
  • melangkah
  • pukul dada (dhiet)
  • petik jari (ketrep jaroe)
  • menghentakkan kaki ke lantai (geddam kaki)
Baca Juga:  Sejarah Dan Keunikan Göbekli Tepe

Tari Tarek Pukat

Tari Tarek Pukat

Wilayah Aceh dikelilingi oleh perairan laut dan menjadi sumber penghasilan masyarakat. Hal ini melahirkan kesenian di Aceh, salah satunya tarian Tarek Pukat. Tari Tarek Pukat

Tarian ini dibawakan sekelompok penari wanita yang menari menggunakan properti tali. Tari Tarek Pukat menggambarkan tentang aktivitas para nelayan Aceh saat menangkap ikan di laut.

Tarian ini biasanya ditampilkan dalam berbagai acara seperti upacara penyambutan, acara adat, dan acara budaya. Tari Tarek Pukat terinspirasi dari tradisi menarek pukat atau menarik jala yang dilakukan masyarakat Aceh, khususnya di daerah pesisir.

Dalam sejarahnya, kegiatan menarik pukat sudah dilakukan masyarakat pesisir Aceh sejak lama. Saat menangkap ikan, mereka melepas dan menarik jala secara gotong-royong.

Ketika ikan ditangkap, hasilnya akan dibagi-bagi kepada warga yang ikut serta saat menarik pukat tadi.  Tarian tersebut sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya dan tradisi masyarakat Aceh pesisir, khususnya saat menangkap ikan di laut.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU