3CM: Giat ‘Pendekar Anak Makassar’ Setop Eksploitasi Anak

Children Care Community Makassar (3CM)

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id-Algha Sanjaya, salah satu mahasiswa berprestasi Universitas Negeri Makassar (UNM) 2016, merupakan otak di balik lahirnya Children Care Community Makassar atau dikenal dengan 3CM.

3CM lahir dari sebuah keresahan atas fenomena kekerasan yang menimpah anak-anak di bawah umur. Mulai dari kasus narkoba, pergaulan bebas hingga eksploitasi anak.

- Iklan -

“Dari situ, founder 3CM (Algha Sanjaya) berdiskusi dengan beberapa teman dan dosen hingga akhirnya terbentuklah komunitas yang concern kepada pendidikan dan pemenuhan hak-hak anak, yaitu Children Care Community Makassar (3CM) yang lahir pada 22 Mei 2016,” jelas Ahmad Rif’an Muzaqi, Wakil Presiden 3CM.

Zaky, begitu sapaan akrabnya, juga menjelaskan bahwa diusia 3CM yang hampir menyentuh usia dua tahun, 3CM sudah memiliki 80 volunteer dari dua generasi yang dinamakan ‘Pendekar Anak Makassar’. “Bulan ini akan ada perekrutan Pendekar Anak Makassar Generasi 3,” kata mahasiswa prodi pendidikan teknologi pertanian UNM itu.

“Pendekar kan artinya orang yang gagah berani atau suka membela yang lemah. Jadi maknanya, kita mau volunteer 3CM bisa dengan ikhlas membantu yang lemah. Nah, dalam hal ini, anak-anak Makassar,” jelas Zaky saat ditanya makna dibalik pemberian nama ‘Pendekar Anak Makassar’ kepada para volunteer.

- Iklan -

Selain itu, Zaky juga menjelaskan tujuan didirikan 3CM adalah untuk menyadarkan masyarakat dan juga pemerintah bahkan pihak-pihak terkait tentang hak-hak anak yang harus dilindungi.

Pemberian bantuan berupa pakaian dan buku kepada pengelola Panti Asuhan Al-Muallaf

Goal-nya kita ingin menyadarkan masyarakat Makassar. Khususnya pemuda, bahwa masih ada loh anak-anak Makassar yang masih butuh perhatian kita. Selain itu, kita juga ingin pemerintah tidak segan-segan memberantas narkoba dan miras yang menurut kami sangat merusak moral anak,” papar Zaky.

Baca Juga:  Komunitas MDM, Wujudkan Kepedulian dan Selamatkan Nyawa

Zaky mengatakan, untuk mencapai tujuan dari 3CM tersebut, baik pengurus maupun volunteer 3CM, giat melakukan kampanye bertajuk “3CM in Action and Public Campaign” yaitu kampanye malam minggu sehat tanpa SAD (Free Sex, Alcohol and Drugs) kepada warga masyarakat Makassar yang dilakukan di Pantai Losari.

- Iklan -

“Selain kampanye malam minggu sehat tanpat SAD, 3CM juga pernah kampanye jangan takut-takuti anak dengan hantu. Nah, bentuk kegiatannya kita dandan hantu tapi hantunya lucu. Tujuannya untuk menyadarkan orang tua bahwa sering menakut-nakuti anak, akan membuat mentalnya lembek dan mudah takut,” bebernya.

Tak hanya berhenti pada kegiatan giat kampanye. 3CM juga melakukan forum diskusi dan bakti sosial atau baksos. “Pada forum diskusi diantara pengurus dan volunteer 3CM, kita mendiskusikan perkembangan kasus anak di Makassar. Nah, hasil dari diskusi tersebut yang kita bawa ke 3CM in action. Kalau baksos, rencana kita akan mengadakan baksos lokasinya belum ditentukan. Pada intinya, item kegiatan di baksos nanti tetap pendidikan dan penyuluhan,” paparnya.

3CM juga memiliki panti asuhan binaan; yaitu Panti Asuhan Al-Muallaf yang lokasinya di belakang puskesmas Kassi-kassi Makassar. Di panti asuhan binaan, para ‘Pendekar Anak Makassar’ melakukan proses belajar mengajar kepada anak-anak panti yang berusia SD, SMP, dan SMA. Pelajaran yang diberikan adalah semua mata pelajaran umum. Tetapi lebih difokuskan kepada mata pelajaran matematika, bahasa Inggris, dan agama.

“Selain pendidikan, kita juga mengumpulkan donasi baik itu baju bekas, atau pun donasi lainnya untuk disumbangkan ke panti tersebut. Alhamdulillah, sudah hampir dua tahun kami bina panti tersebut. Dari awalnya panti itu kurang mendapatkan donasi hingga sekarang alhamdulillah bantuan dari dermawan selalu ada,” tuturnya.

Baca Juga:  Komunitas MDM, Wujudkan Kepedulian dan Selamatkan Nyawa

Meski demikian, dikatakan Zaky, semua yang telah dilakukan oleh 3CM belum sepenuhnya efisien dalam mencapai tujuan awal didirikan 3CM. “Memang belum. Kami juga meminta dukungan dari semua pihak, baik itu pemerintah maupun teman-teman dari komunitas lain. Karena kami percaya kalau kebaikan dikerjakan bersama-sama akan menghasilkan hal yang jauh lebih baik,” ungkapnya.

Namun kekurangan-kekurangan tersebut tidak sedikit pun menyurutkan keseriusan ‘Pendekar Anak Makassar’ melalui 3CM untuk memberantas fenomena kekerasan kepada anak. Hal itu dibuktikan dengan adanya tanda tangan petisi pada saat launching 3CM di Pantai Losari.

“Saat launching, ada 1000 Tanda Tangan Peduli Anak Indonesia. Jadi pada saat launching, ada tiga kegiatan waktu itu. Menyadarkan dan mengajak masyarakat untuk berprestasi aktif dalam perlindungan dan penjagaan akan; bekerja sama pemerintah dan instansi untuk lebih peduli anak; dan Launching 3CM,” jelasnya.

Terlepas dari itu, Zaky juga mengungkapkan alasannya tertarik bergabung bersama 3CM. “Alasan pertama sih, karena saya suka main sama anak-anak. Kedua saya suka di 3CM lebih mementingkan kekeluargaan dibanding kepentingan lain. Jadi nyaman gitu. Dan mungkin karena saya miris sih melihat banyaknya anak-anak yang sudah kecanduan narkoba, pergaulan bebas yang sudah kelewat batas apa lagi eksploitasi anak,” ceritanya.

Oleh karena itu, Zaky berharap semoga dengan adanya 3CM, banyak orang-orang yang awalnya apatis bisa lebih care dengan lingkungannya  terutama dengan anak-anak. “Kami juga berharap pemerintah juga mendukung kegiatan seperti ini,” harapnya. (FP)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU