Terdapat pahala yang akan terus mengalir kepada seseorang meski ia sudah lama wafat. Bahkan, bisa jadi, orang tersebut hanya melakukan sekali seumur hidupnya tapi dia insya Allah mendapat pahala berlimpah yang terus mengalir. Pahala itu disebut amal jariyah. Tentunya kita semua berharap mendapatkan pahala macam ini.
Saat membahas amal jariyah, pikiran di sebagian orang akan tertuju kepada masjid. Menurut mereka, cara mendapat pahala jariyah ialah dengan berdonasi terhadap pembangunan masjid. Alasannya, masjid itu tempat ibadah, jika kita berdonasi dalam pembangunan masjid, maka kita akan mendapat aliran pahala jariyah di saat masyarakat melakukan ibadah di masjid tersebut.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda (yang artinya), “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh.” (HR Muslim).
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda (yang artinya), “Ada tujuh amalan yang pahalanya tetap mengalir untuk seorang hamba setelah dia meninggal, padahal dia berada di dalam kuburnya: (1) orang yang mengajarkan ilmu agama, (2) orang yang mengalirkan sungai (yang mati) (3) orang yang membuat sumur, (4) orang yang menanam kurma, (5) orang yang membangun masjid, (6) orang yang memberi mushaf Al-Qur’an, dan (7) orang yang meninggalkan seorang anak yang senantiasa memohonkan ampun untuknya setelah dia wafat.” (HR Baihaqi).
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda (yang artinya), “Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk (hidayah), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.” (HR Muslim)
Anggapan ini sejatinya benar. Namun, perlu kita sadari bahwa pahala jariyah tidak selamanya dijemput dengan berdonasi di masjid. Ada hal lainnya yang juga dapat mengantarkan kita kepada pahala jariyah. Berikut ini empat hal yang bila kita lakukan, insya Allah kita akan mendapat pahala luar biasa yang terus mengalir.
1. Membangun Lembaga Pendidikan
Hal pertama yang dapat mengantarkan kita meraih pahala jariyah ialah dengan membantu dalam pembangunan lembaga pendidikan, lebih-lebih lembaga pendidikan Islam seperti madrasah, pondok pesantren, sekolah tahfizh, taman pendidikan Qur’an (TPQ), dan sejenisnya. Dalam hal ini, kita dapat membantu tenaga atau memberikan donasi berupa uang atau material bangunan.
Lembaga ini mencetak umat menjadi terdidik yang mengerti agama (faqih fiddin) dan juga ilmu pengetahuan. Kebermanfaatan dari lembaga ini akan terus ada karena akan terus dipakai dalam kehidupan dan bahkan hingga diturunkan ke generasi berikutnya. Oleh sebab itu, jika lembaga ini terwujud karena kontribusi dari kita, insya Allah kita akan mendapat pahala jariyah.
2. Membangun Sumur
Cara lain untuk menggapai pahala jariyah ialah dengan ikut berkontribusi dalam pembangunan sumur. Membantu di sini dapat dilakukan dengan tenaga sendiri atau donasi berupa harta. Lebih-lebih jika sumber mata air itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat seperti di daerah yang kesulitan air. Hal ini akan menjadi pahala yang terus mengalir selama manfaat air yang muncul dari sumur itu dapat dirasakan oleh makhluk Allah di bumi ini.
3. Menanam Pohon
Hampir sama seperti poin kedua, cara lain menjemput pahala jariyah ialah dengan melakukan reboisasi. Para ulama terdahulu juga menekankan akan hal ini. Dengan menanam pohon, kita akan membuat bumi menjadi hijau. Pohon yang kita tanam dan rawat itu akan sangat berguna bagi makhluk bumi, baik manusia atau hewan. Misalnya, bagi manusia, pohon dapat menjadi tempat berteduh, penghasil oksigen, buahnya dapat dikonsumsi, batangnya dapat diolah, dan sebagainya. Bagi hewan pun, pohon bisa saja menjadi rumah dan sumber makanan mereka.
4. Mengajarkan Ilmu yang Bermanfaat
Aktivitas selanjutnya yang juga menghasilkan pahala jariyah ialah mengajarkan ilmu, baik ilmu pengetahuan maupun tsaqofah Islam. Aktivitas ini bisa berupa mengajar di lembaga pendidikan, berdakwah, dan termasuk juga menulis buku atau kitab.
Karena aktivitas mengajar tersebut, banyak orang yang akan memahami ilmu pengetahuan dan tsaqofah Islam. Alhasil, banyak orang yang terbantu kehidupannya karena ilmu-ilmu yang telah diajarkan oleh para guru. Dengan mengajar pula, akan banyak orang yang memahami dan menjalankan Islam dengan benar. Karena besarnya manfaat dari ilmu itu, orang yang mengajarkan ilmu insya Allah akan mendapat pahala jariyah. Hal ini merupakan salah satu keberkahan yang diberikan Allah kepada para pengajar (guru).
Mengajar tidak hanya aktivitas yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, tetapi juga dapat dilakukan oleh orang tua kepada anak sendiri. Orang tua semestinya mendidik anak-anaknya agar menjadi sholih. Hal ini merupakan aktivitas yang tidak kalah penting dalam memperoleh pahala jariyah. Dengan menjadi sholih, mereka akan menjalankan Islam dengan benar. Karena sebab itu, para orang tua akan mendapat pahala yang terus mengalir.