4 Contoh Paragraf Analogi Lengkap Ciri-Cirinya, Pola paragraf ini adalah sebagai berikut khusus – khusus – umum. Di bagian awal paragraf ini menjelaskan 2 topik pembicaraan. Kalimat selanjutnya menjelaskan berbagai penjelasan mengenai kedua topik tersebut. Perbandingan yang di jelaskan harus sama dan mirip.
Ciri-ciri paragraf analogi
Paragraf ini memiliki karakter atau ciri – ciri sebagai berikut :
Perbandingan 2 hal yang berganti – ganti memiliki kesepadanan yang seimbang pada paragraf ini. perbandingan bisa mengenai bebrapa hal seperti benda, kejadian hingga keadaan.
Paragraf analogi memiliki kalimat penjelas yang berupa persamaan yang di gunakan untuk menyamakan 2 hal objek.
Kalimat utama di letakan di bagian terakhir ynag biasa di kenal dengan kesimpulan.
Contoh Paragraf Analogi
Contoh 1
Padi yang terhampar di ladang sana di ibaratkan sebagai sifat yang harus dimiliki oleh manusia. Hal ini karena padi semakin berisi semakin merunduk. Itupun yang harusnya terjadi pada manusia semakin dirinya pintar maka harusnya dirinya semakin rendah hati dan tidak menyombongkan diri. Sebagai manusia jika kita semakin pandai dan semakin banyak wawasan maka kita alangkah lebih baik jika seperti padi yakni semakin dermawan. Padi yang kosong adalah seperti orang yang sombong. Ornag yang sombong adalah orang yang di ibaraktan seperti padi karena di rinya seakan – akan memiliki banyak manfaat padalah sebenarnya tidak memiliki apa – apa hanya saja dirinya mampu menyombongkan diri. Maka dari itu sebagai seseorang yang memiliki kepandaian dan akal sehat maka ada baiknya kita hisup seperti padi, semakin tua semakin merunduk.
Contoh 2
Janganlah engkau hidup seperti tong kosong berbunyi nyaring, karena itu tidak baik dan terlalu berani untuk menyobongkan diri. Tong yang kosong tidak memiliki isis apa – apa tetapi saat di ketuk atau di pukul akan ada bunyi yang nyaring. Hal ini sam saja dengan sifat seseorang, yang mana orang tersebut tidak memiliki banyak wawasan. Namun dirinya sangat banyak berbicara seakan – akan dirinya tahu padahal secara wawasan masih belum menguasai. Tong yang berisi tidak akan berbunyi keras saat di ketuk. Ini yang harus anda teladani, karena seperti tong berisi artinya seseorang yang memiliki banyak ilmu tidak banyak berbicara atau menyombongkan diri. Maka dari itu janganlah anda menjadi orang yang hidup seperti tong koson yang berbunyi nyaring.
Contoh 3
Sudah menjadi hal yang biasa jika arus informasi di ibaratkan seperti hujan deras yang turun ke bumi. Berbagai macam informasi sangat mudah kita dapatkan hingga kita merasa pusing untuk menyaring mana yang lebih baik dari semua itu. Selayaknya sebuah hujan maka kita harus lebih berhati – hati dalam menerimannya karena bisa saja ada petir yang menyambar. Itulha sebuah informasi ada yang bersifat menguntungkan adapula yang merugikan. Hal ini karena berbagai macam informasi bisa saja membuat kita lalai bahwa itu sesuatu yang benar atau tidak. Hujan yang deras bisa saja menyebabkan banjir. Hal inilah yang terjadi pada informasi seseorang yang mendapatkan informasi akan membuatnya tenggelam jika kita tidak memiliki penyaringan info yang benar. Maka meski informasi di jaman sekarang deras seperti hujan yang turun ke bumi namun kita harus mampu menyaringnya dengan benar.
Contoh 4
Jika anda saat ini sedang bingung mencari jurusan atau fakultas mana yang benaar , maka ibaratkanlah itu seperti anda sedang mencari pasangan hidup. Ya, memang gampang – gampang susah. Hal ini di karenakan butuh proses untuk melewati agar terasa nyaman. Begitupun dengan kuliah, sebuah jurusan yang tepat tentu seharunsya harus ada pendekatan dari awal. Maka hal ini anda harus sedikit mempelajari beberapa jurusan, setidaknya mengeri mana yang menarik minat anda. jika sudah barulah anda mendaftar kemudian belaajr untuk mencintai segala mata kuliah yang asik ataupun tidak. Seperti halnya mencari [asangan hidup maka kuliahpun harus di ikuti dengan ikhtiar dan doa agar semuanya dapat berjala dengan lancar.
F.A.Q
Paragraf ini merupakan sebuah karangan yang menggunakan penalaran induktif. Pada paragraf ini artinya membandingkan antara dua hal yang di dalmanya memiliki kemiripan bahkan hampir sama yang akan menjadi satu kesimpulan.
1. Perbandingan 2 hal yang berganti – ganti memiliki kesepadanan yang seimbang pada paragraf ini. Perbandingan bisa mengenai bebrapa hal seperti benda, kejadian hingga keadaan.
2. Paragraf analogi memiliki kalimat penjelas yang berupa persamaan yang di gunakan untuk menyamakan 2 hal objek.
3. Kalimat utama di letakan di bagian terakhir ynag biasa di kenal dengan kesimpulan.