Barcelona gagal meraih kemenangan ketika bertandang ke markas Osasuna untuk melakoni laga lanjutan La Liga hari Minggu (12/12/2021). Pasukan Xavi Hernandez tersebut cuma bisa meraih hasil imbang 1-1.
Mereka sempat unggul lebih dulu lewat gol Nico Gonzalez pada menit ke-12, sebelum dibalas David Garcia tak lama setelahnya. Abde Ezzalzouli membuat Barcelona unggul lagi di menit ke-49 dan kebobolan lagi pada menit ke-86 karena Ezequiel Avila.
Ada lima pelajaran menarik yang bisa petik dari pertandingan kali ini. Informasi selengkapnya bisa disimak dengan melakukan scroll ke bawah.
Mana Tiki-takanya
Satu hal yang membuat Barcelona terpikat dengan Xavi adalah kemampuannya menerapkan tiki-taka dalam permainan klub sebelumnya, Al Sadd. Sebagaimana yang terlihat dalam video dari ESPN berikut ini:
Xavi cukup paham dengan filosofi permainan ini, mengingat ia adalah salah satu kunci keberhasilan Barcelona di era Josep Guardiola dulu. Barcelona diharapkan bisa menghidupkan lagi konsep ini saat Xavi datang sebagai pengganti Ronald Koeman.
Sayang, permainan tiki-taka sama sekali tidak terlihat dalam laga ini. Malahan, Barcelona seperti bermain tanpa tahu arah. Mereka cuma membukukan 460 operan, terlalu sedikit untuk memenuhi standar tiki-taka yang menitikberatkan pada operan.
Satu Kemenangan dari Lima Pertandingan
Ketika tim sedang terpuruk, pergantian pelatih diyakini sebagai solusi untuk memperbaiki prestasi. Barcelona melakukannya saat mengetahui bahwa mereka terlalu sering berputar-putar di papan tengah La Liga waktu masih ditukangi Ronald Koeman.
Pelatih memang sosok yang paling mudah untuk dijadikan kambing hitam dalam situasi buruk. Banyak yang percaya bahwa pergantian pelatih bisa mengubah kondisi tim, dan itu terbukti dalam beberapa kasus.
Tapi tidak semua kasus berhasil. Ada juga yang gagal. Sejauh ini, Xavi tak bisa disebut berhasil karena Barcelona hanya meraih satu kemenangan dalam lima pertandingan terakhir. Bahkan dua di antaranya berakhir dengan kekalahan.
3-3-3-1
Xavi menggunakan pakem 4-3-3 ketika melakoni laga debutnya kala Barcelona menghadapi Espanyol. Hasilnya tergolong apik, kendati skornya tidak begitu meyakinkan. Ya, Barcelona sukses meraih kemenangan dengan skor tipis 1-0.
Formasi tersebut diterapkan dalam beberapa pertandingan lainnya, sembari Xavi mencoba alternatif lain. Misalnya dalam laga melawan Benfica, di mana pria berumur 41 tahun tersebut memasang format 3-4-2-1.
Pada pertandingan kali ini, ia kembali bereksperimen. Formasi yang Xavi gunakan cukup aneh, yakni 3-3-3-1. Formasi tersebut cukup jarang digunakan oleh sebuah klub dalam era sepak bola modern seperti sekarang.
Osasuna Memang Sulit Ditaklukkan
Hasil imbang ini mengecewakan buat Barcelona. Namun, mereka tidak perlu berkecil hati karena Osasuna memang sulit untuk dikalahkan, terutama dalam beberapa bulan terakhir ini.
Klub besutan Jagoba Arrasate tersebut cukup akrab dengan hasil imbang. Bahkan Real Madrid cuma mampu meraih satu poin usai ditahan imbang dengan skor 0-0 pada akhir bulan Oktober lalu.
Tiga dari empat pertandingan Osasuna berakhir seri, seperti waktu melawan Elche dan Levante. Cuma Sevilla, Atletico Madrid dan Real Sociedad yang mampu meraih tiga poin dari mereka. Itupun dengan margin skor paling banyak dua gol.
Abde Ezzalzouli, Calon Bintang Baru (Lagi)?
Barcelona semakin giat memperkenalkan pemain muda bertalenta. Setelah Pedri, Gavi, dan Nico Gonzalez, kini mereka mempercayakan Abde Ezzalzouli untuk mengisi salah satu pos di starting XI.
Memang, ini bukan laga debut Ezzalzouli. Namun golnya ke gawang Osasuna dalam pertandingan kali ini, yang nyaris membuat Barcelona menang, seolah menjadi validasi atas potensi besarnya.
Sama seperti Nico Gonzalez, Ezzalzouli juga dipromosikan dari Barcelona B pada tahun 2021 ini. Walaupun demikian, ia tidak bisa diklaim sebagai jebolan La Masia karena menghabiskan sebagian besar waktu mudanya bersama Hercules.