4 Hewan Yang Mempunyai Kulit Transparan

Selain menjadi habitat bagi banyak predator, hutan tropis menyimpan kekayaan hayati yang membuat kita takjub, salah satunya hewan berkulit transparan.

Salah hewan yang memiliki kulit tembus pandang adalah katak kaca. Bukan cuma hiasan, kulit transparan unik yang dimilikinya berfungsi sebagai alat pertahanan dari para predator.

Katak kaca, yang menghuni hutan lembap di Amerika Selatan dan Amerika Tengah, mengandalkan bentuk kamuflase yang baru, yakni dengan tubuh hampir atau sepenuhnya ‘telanjang’.

Sesuainya namanya, katak kaca punya kulit yang tembus pandang sehingga jantung yang berdetak, pembuluh darah, tulang, dan saluran pencernaannya dapat terlihat.

Namun, kulit transparan ternyata tidak cuma dimiliki katak kaca. Tercatat, ada beberapa hewan lain yang juga memiliki tubuh tembus pandang.

  1. Ikan Pasifik barreleye

Pada tahun 2004, kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV) dikerahkan di laut oleh para peneliti dari Monterey Bay Aquarium Research Institute (MBARI) merekam beberapa video luar biasa yang menjadi headline di seluruh dunia.

Saat menjelajah di kedalaman 600 m di lepas pantai California, robo-sub menangkap rekaman pertama dari Pacific barreleye atau spookfish (Macropinna microstoma) yang masih hidup. Sebelumnya, ikan laut dalam ini hanya ditemukan tidak bernyawa.

Uniknya, spesimen itu semuanya telah kehilangan ‘tudung’ transparan menurut ahli biologi kelautan Dr Helen Scales, penulis ‘Eye Of The Shoal’, disebut sebagai “gelembung bening yang mirip helm astronot”.

  1. Kenari laut (Mnemiopsis leidyi).
Baca Juga:  4 Kebiasaan Ini Bisa Membuat Mesin Cuci Cepat Rusak

Sebagian besar tubuh kenari laut—hingga 97 persennya—adalah air sehingga sangat rapuh. Hewan dengan nama ilmiah Mnemiopsis leidyi ini tidak memiliki struktur otak dan bertahan dengan sistem saraf terpusat yang jauh lebih sederhana yang dikenal sebagai ‘jaring saraf’.

- Iklan -

Kenari laut adalah salah satu hewan transparan yang tidak terhitung jumlahnya yang hidup di permukaan air lautan dunia, seperti ubur-ubur sisir (kelompok yang termasuk dalam kenari laut), ubur-ubur sejati, gurita, cumi-cumi, dan cacing laut.

Seperti ubur-ubur sisir lainnya, kenari laut bergerak maju dengan benang panjang seperti rambut yang disebut sisir.

Ketika cahaya buatan yang terang dari flash strobo kapal selam atau penyelam mengenai salah satu dari mereka, sisir tersebut akan berdenyut dengan warna pelangi seperti pertunjukan laser bawah air.

  1. Aquarium Care Basics/YouTube

Udang hantu.

Banyak udang yang memiliki eksoskeleton dengan berbagai tingkat tembus pandang. Alhasil, makanan yang mereka cerna dan kumpulan telur berkembang pada betinanya dapat terlihat.

Di alam berair yang didiami krustasea ini, transparansi adalah tindakan menghilang yang sangat efektif. Hal ini bikin mereka bisa menyatu dengan latar belakang mereka, baik perairan terbuka, dasar laut, atau karang.

Transparansi relatif mudah untuk spesies air seperti udang, karena indeks bias air jauh lebih tinggi daripada udara, dan sangat dekat dengan eksoskeleton hewan dan jaringan lain.

Baca Juga:  Mengenal Zero, Pesawat Tempur Legendaris Jepang pada PD II

Ada sedikit perbedaan dalam cara cahaya melewati air dan tubuh mereka, sehingga mereka tampak menghilang.

  1. Tokek pasir Namib

Tokek gurun.

Reptil tembus pandang memang bisa dibilang lebih sedikit jumlahnya dibandingkan amfibi.

Kulit katak dan salamander yang tipis dan bernapas oksigen secara alami cenderung menjadi tembus cahaya, sedangkan sisik yang menutupi kadal, ular, kura-kura dan buaya tidak transparan.

Di antara reptil, kulit transparan tokek adalah yang sempurna. Tokek pasir Namib (Palmatogecko rangei) tampak “meleleh” di bukit pasir rumahnya yang gersang di barat daya Afrika layaknya fatamorgana. Hal ini dimungkinkan berkat sisiknya yang sangat pucat, merah muda, dan kekuningan.

Tokek pasir Namib biasa mencari makanan dengan melesat melintasi pasir panas untuk menangkap jangkrik dan serangga lainnya.

Nama lain untuk kadal kecil ini adalah tokek berkaki jaring, karena ia memiliki kaki terentang yang tidak biasa yang membantunya menggali dan menghentikannya tenggelam di pasir lepas.

Pada tahun 2015, tim herpetologis berhipotesis bahwa, seiring waktu, saat tokek bermigrasi ke gurun terbuka dari hutan tempat mereka awalnya berevolusi, area perekat di kaki mereka juga bergerak, dari telapak kaki ke ujung jari kaki mereka.

Hal ini didukung oleh fakta bahwa tokek gurun telah sepenuhnya kehilangan bantalan lengket ini.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU