Salat malam, seperti salat Tarawih dan Tahajjud, merupakan kebiasaan orang-orang saleh, terutama yang dilaksanakan pada bulan Ramadan. Sebagai sebuah kebiasaan, tentu salat malam dilakukan secara rutin. Lalu bagaimana dengan seseorang yang mengaku dirinya saleh, namun jarang atau bahkan tidak pernah melaksanakan salat malam?
Rasulullah SAW bersabda, “Lakukanlah salat malam, karena itu adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian. Salat malam akan mendekatkan kalian kepada Rabb kalian, menghapus dosa-dosa, dan mencegah kalian dari perbuatan dosa.” (HR Tirmidzi)
Bagi orang yang saleh, salat malam bukan sekadar ibadah tambahan, melainkan juga refleksi dari kondisi keimanan mereka. Mereka menyadari bahwa apabila mereka jatuh dalam dosa, iman mereka bisa berkurang, yang pada gilirannya membuat mereka merasa berat untuk bangun di tengah malam.
Imam Hasan al-Basri pernah berkata, “Sesungguhnya seseorang yang berbuat dosa bisa jadi akan dihalangi untuk melakukan salat malam. Ciri seorang hamba yang rajin beribadah adalah kemampuannya untuk melakukan salat malam.” Sebagaimana firman Allah SWT, “Dan orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka.” (Al-Furqan: 64)
Salah satu ciri orang yang benar-benar memprioritaskan Allah dalam hidupnya adalah mereka tidak mudah malas dan tidak banyak tidur. Allah berfirman, “Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” (QS Adz-Dzariyat: 17-18)
Keutamaan Waktu Sepertiga Malam Terakhir
Waktu sepertiga malam terakhir memiliki banyak keutamaan yang luar biasa. Tentu saja, orang yang saleh tidak akan membiarkan kesempatan ini berlalu begitu saja. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu, apabila seorang Muslim memohon kepada Allah tentang kebaikan dunia dan akhirat pada waktu tersebut, maka Allah pasti akan memberikan apa yang diminta. Dan waktu itu ada di setiap malam.” (HR Muslim)
Pada waktu tersebut, hati seorang Muslim cenderung lebih lembut, lebih dekat dengan Allah, dan lebih mudah untuk kembali kepada-Nya. Ibnu Taimiyah berkata, “Di akhir malam, hati seorang hamba akan lebih fokus dan lembut, keadaan yang sulit ditemukan di waktu lain selain pada waktu tersebut.”
Janji Allah bagi Ahli Salat Malam
Allah SWT berfirman, “Dan pada sebagian malam hari, sembahlah kepada Allah sebagai ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra: 79)
Salat tahajjud mungkin terasa berat bagi sebagian orang, namun jika dikerjakan secara istiqomah, akan mendatangkan banyak kebaikan dan kemuliaan. Tahajjud berasal dari kata “tahajjada” yang berarti bangun dari tidur. Allah SWT berfirman, “Dan pada sebagian malam, sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian malam yang panjang.” (QS.Al-Insan: 26)
Salat malam adalah kebiasaan orang saleh sebelum kita, karena mereka tahu bahwa salat malam adalah waktu yang sangat mustajab untuk berdoa. Rasulullah SAW bersabda, “Di malam hari terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang Muslim memanjatkan doa kepada Allah, baik untuk urusan dunia maupun akhiratnya, melainkan Allah pasti akan mengabulkan permohonannya. Waktu tersebut ada pada setiap malam.” (HR Muslim no 757)
Empat Janji Allah untuk Ahli Tahajjud di Dunia
Allah SWT menjanjikan empat kemuliaan bagi mereka yang rajin melaksanakan salat malam, yaitu:
- Karier yang Terangkat ke Tempat yang Terbaik: Allah akan mengangkat derajat dan kedudukan mereka di dunia.
- Aktivitas yang Dipermudah: Setiap aktivitas yang dilakukan akan diberikan kemudahan oleh Allah.
- Solusi dalam Menghadapi Masalah: Allah akan memberikan petunjuk dan solusi terbaik ketika mereka menghadapi masalah.
- Lindungan dalam Kehidupan: Allah akan memberikan perlindungan dalam setiap langkah hidup mereka.
Selain itu, di akhirat kelak, Allah menjanjikan mereka untuk masuk ke dalam surga dengan kenikmatan yang tiada tara.
Salat malam, dengan segala keutamaannya, adalah ibadah yang sangat dianjurkan, dan menjadi tanda keimanan yang kuat bagi seorang Muslim. Dengan istiqomah melaksanakannya, seseorang dapat merasakan kedekatannya dengan Allah dan meraih berbagai kemuliaan dunia dan akhirat. (Ana)