Kabupaten Sikka, NTT, memang memiliki pesona tersendiri. Mulai dari wisata rohani, wisata budaya maupun wisata alamnya.
Oleh: SRIYANTO – Maumere, NTT
Kabupaten Sikka dengan ibukota Maumere merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak di arah timur Pulau Flores. Secara administratif, Kabupaten Sikka berbatasan langsung dengan Kabupaten Ende, Ngada dan Flores Timur.
Setelah mengunjungi kawasan hutan mangrove di Ndete, agenda perjalanan saya di Kabupaten Sikka berikutnya adalah menelusuri pulau dengan pantai indahnya.
Perairan di kawasan Maumere juga memiliki pemandangan bawah laut yang tak kalah cantik dengan perairan Indonesia bagian timur lainnya. Ingin melihat keindahan pantai-pantai Flores? Ayo, ikuti perjalanan saya menjamah Kabupaten Sikka.
Meniti Jalan Berbatu Kojadoi
Flores memang gudangnya destinasi. Salah satu yang terindah di Kabupaten Sikka adalah Pulau Kojadoi dan Koja Gete. Pulau ini merupakan bagian dari pulau-pulau yang tersebar di wilayah Flores.
Kojadoi berasal dari kata Koja yang artinya kenari dan Doi yang artinya kecil. Sementara Koja Gete berarti pulau besar.
Kurang lebih ada sekitar 17 pulau kecil yang ada di teluk Maumere. Namun sebagian tidak berpenghuni, hanya 8 pulau yang telah dihuni oleh sebagian warga. Seperti pada kebanyakan pulau di Flores, Pulau Kojadoi dan Koja Gete juga memiliki pantai yang indah.
Untuk mencapai Kojadoi dari Kota Maumere cukup mudah dan tidak terlalu jauh. Pengunjung dapat menggunakan perahu motor yang ada di pelabuhan Laurensius Say di Maumere, dengan memakan waktu sekitar 2 jam perjalanan laut.
Alternatif lainnya, bisa dari desa Nangahale yang berada di kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka. Saya pun menggunakan alternatif ini.
Menuju desa Nangahale, saya menumpang mobil pick-up, menempuh perjalanan sekitar 40 menit dari Kota Maumere. Dari desa Nangahale hanya perlu waktu 1 jam menggunakan perahu motor untuk sampai ke Kojadoi.
Keunikan pulau Kojadoi adalah jalan berbatu yang digunakan masyarakat untuk menyeberang ke pulau Gete. Jembatan batu yang dibuat oleh warga ini berupa tumpukan batu vulkanik pada batu karang. Tidak ada semen atau beton.
Meniti jalan berbatu ketika air pasang, saya seakan berjalan di atas laut. Pulau di sini terlihat seperti menyatu, padahal tidak. Letak Pulau Kojadoi dengan Pulau Gete, hanya berjarak 500 meter saja dan dipisahkan oleh selat dangkal.
Jalan berbatu ini merupakan hasil swadaya Warga Kojadoi tanpa bantuan pemerintah. Jembatan tersebut dibuat untuk mempermudah mobilitas Warga Kojadoi menuju Pulau Gete.
Karena sumber air bersih, ladang, sekolah dan pusat pemerintahan desa berada di Pulau Kojadoi, otomatis setiap hari Warga Kojadoi bolak-balik ke Pulau Gete. Jalan yang membentang di tengah laut dan menghubungkan antara dua pulau ini menjadi salah satu daya tarik utama pulau Kojadoi.
Selain itu, keadaan pantai di pulau Kojadoi sangatlah indah. Pasir putih dan air lautnya masih jernih. Saya bisa menyaksikan langsung dari permukaan air keindahan terumbu karang yang berada di dasar laut.
Pangabatang, Serasa di Pulau Pribadi
Pulau Pangabatang merupakan destinasi wajib yang harus dikunjungi. Karena Pangabatang memang sangat indah. Bentuknya tidak terlalu besar, namun sangat cantik dan masih alami karena belum terjamah oleh banyak orang.
Jika Anda menginginkan suasana pantai yang indah dan tenang, maka datanglah ke pulau Pangabatang, Kabupaten Sikka. Berada di sini, saya serasa menjadi pemilik pantai pribadi.
Keindahan terumbu karang Pulau Pangabatang tidak diragukan lagi. Selain itu, di kanan-kiri bisa kita lihat hamparan pasir putih yang memanjakan mata.
Setelah asyik ber-snorkeling, saya bisa menikmati keindahan pantainya dengan hamparan pasir putih yang panjang. Deburan ombak, pesisir pantai yang landai, air laut yang jernih, membuat siapa saja yang melihat pasti betah berlama-lama berada di pulau ini.
Pantai Koka, Pantai Impian
Air jernih berwarna biru toska. Pasir putih halus. Bukit-bukit menjulang, menyajikan pemandangan alam super keren. Pantai tersebut adalah pantai Koka.
Pantai Koka berada di desa Wolowiro, kecamatan Paga, kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur. Di pantai ini, saya menemukan dua hal; kedamaian dan ketenangan. Benar-benar pantai impian.
Pantai Koka berjarak sekitar 42 km dari kota Maumere. Walaupun jalan untuk bisa sampai ke pantai ini tidak terlalu bagus bahkan rusak, namun apa yang akan kamu dapatkan akan sebanding dengan perjuangan untuk sampai ke sini.
Melihat Sunset di Kajuwulu
Inilah salah satu tempat yang wajib dikunjungi ketika sedang melancong di Kabupaten Sikka. Namanya Tanjung Kajuwulu.
Dari atas bukit tanjung ini terdapat sebuah patung salib berukuran besar atau disebut sebagai Taman Eden, tempat di mana para kaum Nasrani melakukan kegiatan rohani. Patung salib tersebut berwarna putih dan terletak di atas bukit dengan latar belakang indah, yaitu pemandangan pantai dan laut biru!
Terletak sekitar 15 km dari Kota Maumere atau sekitar 1 jam perjalanan darat. Akses dari Maumere ke Tanjung Kajuwulu, yaitu dengan menelusuri garis pantai utara Maumere ke arah barat.
Jalanan aspal yang cukup bagus dan pemandangan bukit-bukit mengering pada musim kemarau, menemani saya sepanjang perjalanan menuju Tanjung Kajuwulu. Dikelilingi oleh bukit dengan tipikal berbatuan, menambah keindahan di sisi-sisi pantainya.
Jangan lupa untuk membawa bekal air mineral jika Anda ingin mendaki ke puncak. Saya yang hendak melihat pemandangan cantik dari atas bukit harus meniti 300 buah anak tangga. Sesampai di puncak, segala letih terbayarkan dengan indahnya pemandangan.
Bukit Tanjung Kajuwulu terkenal akan keindahan panorama sunsetnya. Tertarik untuk melihat sunset serta patung salib menjulang tinggi di atas bukit? Sempatkanlah sejenak untuk mengunjungi bukit cantik ini ketika Anda sedang bepergian di Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur. (*)
