Baru saja kita meninggalkan bulan suci Ramadhan, bulan yang indah tentunya bagi semuanya. Dan kita sekarang berada di bulan Syawal. Maka pada kesempatan kali ini ada empat hal yang perlu dicamkan setelah kita melepas bersama bulan Ramadhan, yaitu :
1. Bersyukur kepada Allah .
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan di dalam Al-Qur’an:“Dan supaya kalian menyempurnakan jumlah bilangan berpuasa di bulan Ramadhan dan supaya kalian mengagungkan Allah atau bertakbir dan supaya kalian bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Al-Baqarah: 185) .
Kalau bukan karena Allah, niscaya kita tidak bisa menjalankan ibadah di bulan Ramadhan sebagaimana mestinya. Maka kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas nikmat disempurnakan berbagai ibadah yang mulia di bulan Ramadhan seperti berpuasa yang wajib, kemudian sholat Tarawih, membaca Al-Qur’an dan lain-lain.
2. Meminta qobulul amal .
Marilah bersama-sama meminta dengan sungguh-sungguh kepada Allah ‘Azza wa Jalla supaya Allah menerima amal ibadah yang sudah kita lakukan. Meminta diterimanya amal.
Karena amalan yang diterima itulah yang akan bermanfaat bagi kita di akhirat. Banyaknya amal yang kita lakukan selama di bulan Ramadhan, kalau tidak diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka tidak bermanfaat bagi diri kita.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam -diantara dzikir pagi yang beliau ajarkan kepada kita setelah sholat subuh- mengatakan: “Ya Allah aku meminta kepadaMu ilmu yang bermanfaat, dan rezeki yang baik dan amalan yang diterima.” (HR. Imam Ahmad 322, Ibnu Majah, 925) .
Nabi Ibrahim ‘Alaihis salam dan Nabi Ismail ‘Alaihis Salam berdoa kepada Allah: “Wahai Rabb kami, terimalah dari kami. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al- Baqarah: 127) .
Maka mintalah kepada Allah, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima amal ibadah yang kita lakukan dan menjadikan ibadah-ibadah yang kita lakukan di bulan Ramadhan dan juga ibadah yang lain, ini menjadi hasanah, menjadi pahala, menjadi ganjaran bagi kita di hari kiamat.
3. Memohon ampun kepada Allah .
Senantiasa memohon ampun kepada Allah dan beristighfar atas segala kekurangan yang ada. Bagaimanapun kita sudah berusaha melakukan amal shalih di bulan Ramadhan, berusaha semaksimal mungkin, sebanyak mungkin, seikhlas mungkin, tapi tentunya di sana ada kekurangan.
Maka pada kesempatan selanjutnya kita senantiasa beristighfar dan memohon kepada Allah semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuni dosa kita dan menutupi kekurangan kita dan menerima amal ibadah kita meskipun penuh di dalamnya dengan kekurangan.
4. Istiqomah menjaga ketaatan .
Istiqomah menjaga ketaatan setelah bulan Ramadhan ini. Jangan sampai seseorang hanya mendekatkan diri kepada Allah hanya di bulan Ramadhan. Allah Subhanahu wa Ta’ala Dialah Rabb kita di bulan Ramadhan maupun di bulan-bulan yang lain.
Maka di bulan Syawal ini dan juga di bulan- bulan seterusnya, senantiasa kita menjaga amal ibadah dan ketaatan yang sudah kita lakukan. Alhamdulillah.. di sana banyak amal-amal shalih, di sana banyak ibadah yang bisa di lakukan.
Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan: “Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu kematian.” (QS. Al-Hijr: 99) .
Jadi beribadah kepada Allah tidak dibatasi dengan bulan tertentu, dengan waktu tertentu, dengan tempat tertentu. Tetapi dibatasi dengan kematian. Kalau sudah mati, sudah tidak bisa lagi beribadah.
Selama nyawa masih dikandung badan, maka hendaklah kita terus menjaga istiqomah kita dan ketaatan kita kepada Allah Swt. Menjaga sholat berjamaah, menjaga puasa, bersilaturahim, memiliki wirid berupa Al-Qur’an yang dibaca setiap hari, bersedekah, bukan hanya di bulan Ramadhan . Tapi di bulan – bulan yang lain kita juga dituntut untuk istiqomah menjaga ketaatan kita kepada Allah ‘Azza wa Jalla. (p/wa/na )