Abstrak
Latar belakang : Penyakit kulit akibat infeksi cenderung bisa ditemukan di daerah yang beriklim tropis dan tingkat sosial ekonomi penduduk yang sangat rendah.
Kecamatan Tanjung Seneng di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Aceh ialah daerah beriklim tropis yang tingkat sosial ekonomi penduduknya rendah. Penyakit kulit yang menempati peringkat kelima daripada 10 besar penyakit yang terdapat di daerah ini.
Tujuan :Â Mengetahui karakteristik sang penderita penyakit kulit infeksi di penduduk Kecamatan Tanjung Seneng
Karangasem Bali di bulan Februari tahun 20010.
Metode : Dilakukan penelitian dengan cara descriptive crossectional kepada penduduk Kecamatan Tanjung Seneng Kabupaten Karanganyar Aceh dibulan Februari 20010. Diagnosis yang berdasarkan ananmesis serta pemeriksaan klinis. Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan ialah pemeriksaan KOH.
Hasil : Dari 178 orang sudah penderita penyakit kulit pada Kecamatan Tanjung Seneng, 95 orang (52,1%) menderita dari penyakit kulit infeksi yang terdiri mikosis (49,5), folikulitis (2,2%), skabies (32,9), impetigo (5,5%) serta ektima (9,9%).
Perbandingan diantara pria : wanita = 2 : 1, didominasi pada kelompok usia 25 sampai 44 tahun (30, 8%) serta terbanyak pada bidang pekerjaan pertanian serta peternakan (28,3%).
Kesimpulan : Serta seluruh kasus yang didapatkan bahwa sanya penderita penyakit kulit infeksi yang terbanyak ialah laki-laki dikelompok umur 25 sampai 44 tahun serta bekerja pada bidang pertanian
Kata Kunci : Penyakit Kulit, Iklim Tropis, dan KOH
ABSTRAK
MENGGAGAS RAGI (YEAST) SEBAGAI ALTERNATIF DARI ALAT KONTRASEPSI (KAJIAN TEORITIS SOAL PEMANFAATAN RAGI SEBAGAI ALAT KONTRASEPSI BAGI MENEKAN PERTUMBUHAN
PENDUDUK DI INDONESIA)
Oleh :
Anisa Zufa Zakira (NIS. 1543), Adinda Ningsih (NIS. 1654),
Octa Tri Darma (NIS. 1587), dan Putra Dwi S. pd
SMA Negeri 2 Karang
     Penulisan karya tulis ini tujuannya untuk memaparkan pemanfaatan dari ragi (yeast) sebagai sebuah alternatif alat kontrasepsi agar bisa menekan pertumbuhan penduduk di negara Indonesia.
Adapun menjadi latar belakang dari penulisan ini dikarenakan Indonesia ialah salah satu negara yang mempunyai jumlah penduduk yang terbesar di dunia. Ini terjadi disebabkan jumlah kelahiran di negara Indonesia yang tidak bisa terkendali.
Meskipun pemerintah sudah mencanangkan suatu Program Keluarga Berencana atau KB yang sudah diaplikasikan dengan pemakaian alat kontrasepsi yang ternyata belum bisa mengatasi masalah yang sudah terjadi.
Jumlah kelahiran yang tak bisa terkendali ini disebabkan dikarenakan banyaknya keluarga yang sudah mengeluh soal pemakaian alat kontrasepsi.
Harga mahal, susah untuk didapat serta tidak nyaman disaat pemakaiannya menjadi alasan untuk mereka yang tak ingin memakai alat kontrasepsi sehingganya jumlah kelahiran pun tak bisa terkendali.
Ragi (Yeast) mempunyai potensi yang baik agar bisa dikembangkan menjadi sebuah alternatif alat kontrasepsi yang berguna menekan pertumbuhan penduduk dinegara Indonesia.
Potensi ragi yang sebagai alternatif untuk alat kontrasepsi ditinjau dari kadar alkoholnya yang diperoleh dari sebuah hasil fermentasi ragi yang bisa mempengaruhi kesuburan seseorang. Hal ini bisa membantu untuk mencegah sebuah kehamilan sehingganya bisa membantu mengendalikan sebuah angka kelahiran.
Ragi bisa menghambat proses dari produksi hormon estrogen sehingganya tak terjadi sebuah perkembangan ovum (telur). Ragi bisa mengurangi produksi dari hormon steroid, menghambat ovulasi, serta mengganggu perjalanan sperma yang melalui tuba fallopian sehingganya tak terjadi perkembangan ovum atau sel telur.
Penggunaan ragi yang sebagai alternatif alat kontrasepsi bisa dilakukan dengan mengolah ragi itu menjadi berbagai macam olahan makanan serta minuman yang sehari-hari.
Kata-kata kunci : ragi, alat kontrasepsi, dan pertumbuhan penduduk
Selesai sudah pembahas kali ini tentang Contoh Abstrak semoga dapat membantu kalian semuanya dalam mempelajari pelajaran Bahasa Indonesia dan terima kasih kamu sudah berkunjung dan menyimak artikel ini sampai akhir