5 Dampak Gaya Asuh Strict Parents Terhadap Anak, Salah Satunya Lakukan Bullying

Apa arti strict parents dalam bahasa gaul dan bagaimana dampak gaya asuh Strict Parents terhadap anak?

Biasanya kalimat Strict Parents disematkan untuk orangtua yang galak, namun benarkah artinya seperti demikian?

Dalam ilmu psikologi, strict parents adalah orang tua yang memiliki standar tinggi serta sering kali menuntut anaknya.

Pada umumnya, orang tua dengan tipe strict parents akan melarang anaknya untuk menyuarakan opini atau pendapat yang mereka miliki, anak juga dilarang mempertanyakan setiap keputusan yang dibuat oleh orang tua.

Dampak Gaya Asuh Strict Parents

Gaya pengasuhan apapun tentu akan memberikan dampak yang cukup besar dalam perkembangan anak. Baik itu gaya asuh otoritatif maupun otoriter, baik itu dengan orang tua yang memiliki kepribadian lembut atau keras, keduanya akan memberikan dampak pada si kecil. Lalu, dampak apa yang diberikan oleh gaya asuh strict parents? Apakah gaya asuh strict parents memiliki dampak baik atau buruk? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Anak menjadi tidak bahagia serta depresi

Dalam sebuah jurnal psikologi, dijelaskan bahwa salah satu dampak dari gaya asuh strict parents, ialah membuat anak menjadi tidak bahagia serta merasa depresi.

Baca Juga:  Kisah Perang Tiga Raja yang Meruntuhkan Imperium Portugal

2. Anak bisa memiliki gangguan perilaku

Selain depresi serta tidak bahagia, anak dengan asuhan strict parents cenderung memiliki gangguan perilaku. Hal ini dikarenakan anak adalah sosok peniru ulung, sehingga ia akan dengan mudah meniru perilaku yang ditunjukan oleh orang tuanya.

Ketika orang tua mendisiplinkan anak dengan cara yang keras dan disertai ancaman maupun paksaan bahkan hingga hukuman fisik, anak tentu saja bisa meniru hal-hal tersebut dan memperlakukan temannya dengan perilaku yang tidak mengenakan. Hasilnya, anak akan memiliki sifat agresif, pemarah, hingga impulsif sejak dini.

3. Anak lebih suka berbohong

Ketika orang tua mendisiplinkan anak dengan cara yang keras dan penuh pengekangan bahkan tanpa kasih sayang, maka rasa takut dalam diri anak pun akan muncul. Sehingga, anak akan berusaha untuk menghindari hukuman-hukuman tersebut, salah satu caranya ialah dengan berbohong.

- Iklan -

Contohnya, ketika strict parents mempermalukan anak di luar rumah, maka anak akan cenderung bertingkah baik di luar rumah. Sebab ia takut akan dipermalukan di depan umum.

Namun, sesampainya ia di rumah, anak bisa kembali melakukan hal-hal buruk ataupun melanggar aturan yang telah dibuat oleh orang tua. Sifat gemar berbohong ini juga dapat muncul karena anak tidak diberikan kesempatan oleh orang tua untuk mengungkapkan kejujurannya.

Baca Juga:  Mengenal 7 Tradisi Natal Unik di Dunia, Ada yang Lempar Sepatu!

4. Menjadi anak yang suka melakukan bullying

Dampak dari pola asuh otoriter dari strict parents ialah mengundang sifat bully ke dalam diri anak. Hal ini dikarenakan, anak melihat cara yang keras dan hukuman fisik yang dilakukan oleh orang tua pada dirinya. Sehingga, anak akan menganggap bahwa perlakuan kasar tersebut merupakan hal yang wajar.

Pada akhirnya, anak akan menjadi sosok yang keras dan pemaksa untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, seperti cara asuh orang tua. Pola asuh otoriter dan strict parents akan menyebabkan anak menjadi sosok pelaku perundungan atau bullying.

5. Anak tidak memiliki rasa percaya diri

Dampak lainnya dari pola asuh strict parents ialah rasa percaya diri dari sang anak akan meredam bahkan hilang. Hal ini dikarenakan orang tua tidak memberikan kepercayaan dan kesempatan pada anak, untuk mengungkapkan opini dan dilarang mempertanyakan sesuatu.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU