Perbincangan masyarakat Indonesia di media sosial terkait perang Rusia vs Ukraina belakangan ini adalah alasan kebanyakan warganet dukung Rusia. Ada lima alasan warga Indonesia banyak mendukung invasi Rusia di Ukraina dirangkum dari berbagai sumber dan dipantau dari media sosial.
5 Faktor Kenapa Warga RI Dukung Invasi Rusia di Ukraina
1. Sentimen Anti-AS
Sentimen terhadap Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu faktor pendukung warganet menjadi pro Rusia dalam kasus invasi Rusia ke Ukraina belakangan ini. Keberpihakan politik masyarakat Indonesia yang anti-Amerika dan anti-barat.
Masyarakat Indonesia menganggap siapapun yang berseberangan dengan Amerika, maka pihak itulah yang harus dibela. Dalam konteks invasi Rusia-Ukraina, masyarakat seolah cepat mengambil kesimpulan untuk mendukung Rusia karena berseberangan dengan AS.
Padahal pemerintah Indonesia pun secara resmi sudah mengambil sikap mendukung resolusi Majelis Umum PBB. Resolusi itu salah satunya berisi kecaman terhadap agresi Rusia, dan dilaporkan telah didukung oleh 141 negara di dunia.
2. Kagum Sosok Putin
Masyarakat Indonesia mulai ‘dibuai’ dengan sosok Presiden Rusia Vladimir Putin yang kerap dipamerkan sebagai pemimpin dengan karakter kuat dan tegas. Masyarakat cenderung melihat sosok Putin memiliki citra yang sama seperti Presiden Pertama RI Soekarno, serta tokoh militer Prabowo Subianto.
3. Sentimen Agama
Lebih lanjut, Sentimen agama juga mendasari dukungan publik Indonesia terhadap Rusia. Hal itu merujuk kondisi kanal media dan publikasi Rusia yang kerap menampilkan citra yang bersahabat dengan Islam beberapa tahun terakhir.
Putin diketahui sempat mengangkat tokoh muslim Ramzan Kadyrov sebagai Presiden Chechnya, negara bagian di Rusia. Sementara nama Ramzan begitu masyhur di kalangan Muslim, seiring sorotan media, termasuk media Indonesia.
Selain itu, sebuah kanal YouTube Indonesia menampilkan konten yang membuat Rusia juga dipercaya sebagai bangsa Rum yang akan beraliansi dengan Umat Muslim di akhir zaman. Hal itu diperkuat dengan kelompok Azov neo-Nazi Ukraina yang melumuri pelurunya dengan lemak babi dan akan ditembakkan ke pasukan Chechen Rusia.
4. Kecewa terhadap Negara-negara Barat
Sentimen publik Indonesia yang mendukung invasi Rusia ke Ukraina juga didasari kekecewaan terhadap negara barat yang cenderung membiarkan konflik Israel dan Palestina.
Sikap Amerika yang cepat memberikan sanksi kepada Rusia ketika invasi dimulai. Sementara, di sisi lain mendiamkan serangan Israel ke Palestina yang sudah berlangsung lebih dari 70 tahun, dinilai sebagai sikap standar ganda.
5. Minim Informasi
Terakhir, aspek penting lain yang mendorong banyaknya pandangan pro-invasi Rusia di Indonesia adalah minimnya akses informasi di masyarakat. Hal itu dipicu keterbatasan media untuk mengirimkan jurnalis ke lokasi konflik hingga menghasilkan berita yang kredibel.
Persoalan itu juga tak lepas dari rendahnya literasi digital masyarakat Indonesia. Bias informasi menjadi hal berbahaya jika dikonsumsi mentah-mentah.