5 Faktor Penyebab Stunting pada Anak yang Harus Diwaspadai

Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan fisik yang disebabkan oleh kekurangan gizi, infeksi, dan faktor lingkungan. Penyebab stunting sering kali terkait dengan pola makan yang tidak seimbang, sanitasi yang buruk, dan kurangnya akses ke layanan kesehatan.

Hal ini ditandai dengan tinggi badan yang berada di bawah standar untuk usianya. Stunting bukan hanya masalah fisik, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang pada perkembangan kognitif dan kesehatan anak.

Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya nutrisi yang baik sejak kehamilan, serta memberikan dukungan kesehatan yang memadai bagi anak-anak.

Pencegahan stunting memerlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, sehingga generasi mendatang dapat tumbuh dengan sehat dan produktif.

Penyebab Stunting pada Anak

Stunting pada anak di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor penting, antara lain:

Baca Juga:  4 Cara Mudah Bentuk Bokong, Lakukan 5 Menit Sebelum Tidur

Intrauterine Growth Restriction (IUGR)

IUGR adalah kondisi di mana ukuran janin lebih kecil dari seharusnya, biasanya disebabkan oleh masalah pada plasenta yang menghambat distribusi nutrisi dan oksigen. Penelitian menunjukkan bahwa IUGR dan kelahiran prematur berhubungan erat dengan stunting. Faktor risiko IUGR meliputi hipertensi, diabetes, malnutrisi, anemia, kelainan genetik, dan penggunaan obat-obatan.

Kurangnya Nutrisi saat Hamil

Ibu hamil perlu asupan gizi yang baik agar janin dapat tumbuh dengan optimal. Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan nutrisi selama kehamilan sangat berkaitan dengan kasus stunting pada anak berusia 6-59 bulan. Ini sering terjadi pada pasangan yang kurang teredukasi tentang gizi yang tepat selama kehamilan.

Baca Juga:  6 Tips Memilih Sepatu Sekolah Anak yang Tepat dan Nyaman

Kurangnya Nutrisi pada Anak

Stunting juga bisa disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi anak sejak lahir. Dua tahun pertama kehidupan adalah masa krusial untuk pertumbuhan, sehingga anak memerlukan makanan bergizi. Selain itu, penting untuk memberikan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan. Pemberian makanan pendamping sebelum waktu yang tepat dapat meningkatkan risiko stunting.

Infeksi

Frekuensi infeksi yang tinggi pada anak dapat meningkatkan risiko stunting. Memastikan anak mendapatkan makanan bergizi dapat membantu mencegah infeksi tersebut.

- Iklan -

Sanitasi yang Buruk

Lingkungan sanitasi yang buruk dapat berdampak negatif pada nafsu makan anak dan meningkatkan penyebaran penyakit. Jika anak sering terinfeksi, pertumbuhannya akan terhambat.

Dengan memahami penyebab stunting ini, kita dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk mendukung pertumbuhan anak yang sehat. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU