5 Hal Mengapa Umat Islam Berpuasa di Bulan Ramadan

Berpuasa di bulan Ramadan adalah ibadah yang wajib dilaksanakan oleh setiap umat Islam yang beriman. Tujuan berpuasa ini utamanya untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Alasan mengapa umat Islam harus puasa di bulan Ramadan ini merujuk sejumlah dalil baik dari Alquran, hadis, dan konsensus ulama atau ijmak. Artinya, perintah puasa Ramadan secara dasar hukum sangat kuat sebab dilandasi oleh tiga aspek penting dalam hukum Islam.

Berikut alasan mengapa harus puasa pada bulan Ramadan.

1. Puasa Ramadan adalah salah satu rukun Islam

Berpuasa di bulan Ramadan merupakan rukun Islam yang ketiga setelah membaca syahadat dan menegakkan salat lima waktu.

Tanpa melaksanakan puasa di bulan Ramadan, maka umat Islam belum sempurna rukun Islamnya. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW:

“Islam dibangun di atas lima perkara, yakni syahadat bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan salat, menunaikan zakat, haji, dan puasa di bulan Ramadan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Adapun hikmah berpuasa adalah melatih kesabaran dan kedisiplinan, menjadikan pribadi yang bersyukur, menahan diri untuk tidak berlaku buruk, serta menumbuhkan rasa empati terhadap orang yang kelaparan.

Dengan demikian, berpuasa di bulan Ramadan bukan sekadar kewajiban, tetapi merupakan bagian dari rukun Islam yang harus ditegakkan.

2. Bentuk ketakwaan kepada Allah SWT

Puasa bulan Ramadan diwajibkan bukan hanya bagi umat nabi terakhir, Nabi Muhammad SAW saja, melainkan diwajibkan atas umat-umat yang terdahulu. Dalil puasa Ramadan berdasarkan nash atau teks Alquran surat QS Al Baqarah 183, yang berbunyi:

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Selasa, 15 Oktober 2024: Kunci dalam Pesan/Berita Pengabar Injil

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

- Iklan -

Yaa ayyuhallaziina aamanụ kutiba ‘alaikumus-siyaamu kamaa kutiba ‘alallaziina ming qablikum la’allakum tattaquun.

Artinya: Hai, orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Melalui ayat tersebut, dapat dijelaskan bahwa puasa memiliki hukum fardhu atau wajib bagi orang yang beriman. Dari ayat ini pula diketahui bahwa Allah menjanjikan ketakwaan bagi orang yang berpuasa.

3. Terdapat ijmak ulama

Selain berdasarkan Alquran dan sunah, puasa Ramadan menjadi wajib sebagaimana hasil konsensus atau ijmak ulama. Berdasarkan dalil ijmak, tidak ada satu pun ulama yang menyangkal kewajiban puasa Ramadan.

“Ada konsensus ulama yang menyatakan bahwa puasa Ramadan itu diwajibkan, dengan tujuan agar menjadi orang yang bertakwa kepada Allah,” ujar Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Ahmad Ishomuddin, dalam program Tajil CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.

Secara ijmak, disepakati kewajiban puasa Ramadan bagi tiap muslim yang memenuhi syarat wajib puasa. Adapun orang-orang yang wajib melaksanakan puasa Ramadan antara lain balig, sehat jasmani dan rohani, bukan musafir, dan tidak sedang haid.

4. Melatih diri untuk bersabar dan berempati

Puasa tak hanya bernilai ibadah semata, namun terdapat pula manfaat ketika melaksanakannya. Muslim yang berpuasa dilatih untuk bersabar serta membangun rasa empati terhadap orang-orang yang kurang beruntung.
Meski demikian, perubahan sifat tersebut hendaknya tidak hanya pada saat puasa di bulan suci Ramadan saja, namun seterusnya.

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Senin, 18 November 2024: Kemenangan Menuju Kemerdekaan

Selain itu, Imam Ibnu Rajab al-Hanbali, sebagaimana mengutip hadits Nabi Muhammad SAW, menyebut Ramadan sebagai bulan kesabaran, dan puasa adalah bagian dari sabar, atau pelatihan kesabaran, mengutip NU Online.

Artinya: Puasa itu separuh (dari) sabar. (Imam Ibnu Rajab al-Hanbali, Latha’if al-Ma’arif fi ma li Mawasim al-‘Am min al-Wadha’if, Kairo: Dar al-Hadits, 2002, h. 207).

5. Meraih manfaat kesehatan

Melaksanakan puasa di bulan Ramadan sesungguhnya memberikan dampak positif terhadap tubuh. Tentunya hal ini pun harus dibarengi dengan pola makan yang baik ketika santap sahur dan berbuka.

Hal ini ditegaskan pula oleh para ahli yang menyebut bahwa membatasi asupan makanan di siang hari dapat membantu mencegah sejumlah masalah kesehatan seperti kolesterol tinggi, penyakit jantung, hingga obesitas.

Dengan tidak mengonsumsi makanan apa pun, tubuh dapat berkonsentrasi untuk membuang racun. Pasalnya, puasa sama dengan memberikan waktu istirahat pada sistem pencernaan.

“Puasa memungkinkan usus untuk membersihkan dan memperkuat lapisannya. Itu juga dapat merangsang proses yang disebut autofagi, yakni proses alami saat sel membersihkan diri dan menghilangkan partikel berbahaya,” ujar ahli gizi Claire Mahy, mengutip Aljazeera.

Demikian alasan mengapa umat Islam harus puasa di bulan Ramadan. Semoga puasa Ramadan tahun ini diterima Allah SWT sebagai salah satu bentuk amal salih.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU