5 Langkah yang Harus di Persiapkan Untuk Menghadapi Resesi

Ekonomi bekerja dalam suatu siklus seperti periode ekspansi dan pertumbuhan. Selain itu, dalam suatu siklus ada pula sebuah periode penurunan yang dikenal sebagai resesi.

Selama resesi, biasanya ditandai dengan adanya penurunan aktivitas di sektor industri dan perdagangan. Berapa implikasi terjadi seperti penghentian kerja, tingkat pengangguran yang tinggi, penurunan nilai real estat, dan penurunan nilai investasi. Selain itu, resesi juga dapat menyebabkan suku bunga turun.

Dilansir dari Bisnis.com dan berbagai sumber lainnya. Berikut di bawah ini langkah-langkah dalam mempersiapan diri menghadapi Resesi..

5 Langkah yang Harus di Persiapkan Untuk Menghadapi Resesi

1. Tambah tabungan darurat

Demi menghadapi resesi, sangat penting untuk Anda memiliki tabungan darurat. Dengan memiliki lebih banyak simpanan uang, maka risiko stres akan berkurang.

Sebagai permulaan, Anda dapat mulai menghemat pengeluaran 3 hingga 12 bulan kedepan. Karena resesi terjadi secara mendadak atau diluar dugaan, tabungan menjadi penting sebagai dana darurat.

Dana tabungan tersebut juga dapat membantu Anda untuk membuka usaha atau untuk mencari pekerjaan baru. Meskipun mencari pekerjaan di tengah ancaman resesi akan lebih sulit.

Baca Juga:  5 Tips Sukses Wawancara Kerja, Lebih Siap dan Percaya Diri

2. Pisahkan dana tabungan

Serupa dengan kata pepatah, Jangan taruh telur dalam keranjang. Ungkapan tersebut dapat Anda terapkan pada tabungan dana untuk menghapi resesi.

Pisahkan tempat penyimpanan antara uang untuk keperluan sehari-hari dan uang yang untuk ditabung.

Selain itu, jangan gunakan uang untuk hal-hal yang tidak diperlukan. Pastikan Anda memakai uang hanya untuk keperluan makanan, membayar cicilan rumah dan biaya transportasi.

- Iklan -

Membangun dana darurat Anda adalah salah satu langkah terpenting saat mempersiapkan resesi.

3. Diversifikasikan Investasi

Sangat penting untuk memiliki investasi yang terdiversifikasi dengan baik. Artinya, usahakan agar Anda tidak hanya terikat dengan satu saham atau satu properti dalam berinvestasi.

Pastikan Anda berinvestasi di beberapa bidang industri dan area, jadi apabila suatu saat terdapat salah satu industri atau area saham yang mengalami penurunan, Anda masih memiliki pegangan di perusahaan lain.

Baca Juga:  5 Tips Belajar Jelang Penilaian Akhir Semester, Siap Hadapi Ujian

Sebagai contoh, Anda dapat berinvestasi ke berbagai bidang sektor pasar saham konsumsi, jasa, perawatan, kesehatan, teknologi, dan lainnya.

Reksa dana dan dana indeks adalah cara yang bagus untuk melakukan diversifikasi . Anda juga dapat memilih untuk berinvestasi di pasar saham (dana dan obligasi), pasar real estat, dan bisnis kecil.

4. Lunasi utang

Hal terpenting yang harus dilakukan adalah melunasi hutang-hutang sebelum dihadapkan dengan kondisi ekonomi yang buruk.

Ada baiknya untuk segera fokus melunasi hutang yang memiliki bunga tinggi. Disarankan untuk tidak berinvestasi terlebih dahulu sebelum membayar hutang dengan tanggungan bunga yang tinggi.

5. Mencari pekerjaan sampingan

Menyiapkan sumber pendapatan pasif juga merupakan ide yang cerdas. Dengan memiliki pekerjaan sampingan maka dapat membantu Anda untuk mengumpulkan dana darurat lebih banyak.

Bahkan, berdasarkan studi dikatakan bahwa para jutawan rata-rata memiliki 7 sumber pendapatan.

Hal ini bertujuan untuk menciptakan banyak aliran pendapatan dan dapat menjadi penyangga jika Anda kehilangan sumber pendapatan utama.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU