5 Manfaat Terapi Berjinjit untuk Kesehatan

Berjinjit bukan hal asing bagi manusia. Jinjit adalah sebuah aktivitas yang memanfaatkan jari kaki untuk menumpu seluruh badan.

Berjalan dengan cara berjinjit dalam waktu yang sangat lama memang dapat menyebabkan serangkaian masalah kesehatan pada kaki, terutama bagian betis dan pinggul seperti yang terjadi pada wanita yang selalu atau sering memakai sepatu hak tinggi.

Meski sering disepelekan, berjinjit bisa memberikan banyak manfaat kesehatan bagi tubuh. Kegiatan berjinjit bisa dilakukan setiap hari, minimal 1-2 kali per hari. Anda pun bisa melakukannya saat sedang duduk, bekerja, mengantri, dan kegiatan lainnya. Berikut 5 manfaat terapi berjinjit untuk kesehatan.

1. Perkuat Pergelangan Kaki

Bagian kaki terdiri dari tendon atau otot berukuran besar, seperti tendon Achilles (penghubung otot betis ke tulang tumit), otot fleksor hallucis longus (penghubung bagian dalam pergelangan kaki ke jempol kaki), dan otot fleksor digitorum (penghubung bagian dalam pergelangan kaki ke jari kaki lainnya). Tanpa otot-otot tersebut, pergerakan sederhana seperti berjalan akan sangat sulit dilakukan.

Seperti yang dilansir healthyliving.com, terapi berjinjit secara rutin membuat Anda akan sering melatih ketiga otot tersebut bergerak bersamaan sehingga dapat memperkuat pergelangan kaki. Efeknya, kondisi stres hingga cedera pada tumit akibat terlalu lama berdiri atau berlari maupun tekanan yang berlebihan dari alas kaki yang dipakai akan berkurang drastis.

Baca Juga:  Waspada! Makanan Ini Penyebab Asam Urat yang Sering Ditemui

2. Tingkatkan Keseimbangan Tubuh

Dilansir sci-hub.se, terdapat penelitian pada 2015 mengenai pengaruh berjinjit pada keseimbangan 25 penari dan 25 non-penari. Berdasarkan penelitian tersebut, diketahui bahwa para penari lebih sering menggunakan otot fleksor hallucis longus, sehingga data keseimbangan tubuh yang dihasilkan lebih tinggi daripada non-penari.

3. Atasi Penyakit Plantar Fasciitis

Dalam laman webmd.com dijelaskan bahwa plantar fasciitis adalah nyeri di bagian tumit atau bagian tengah kaki yang disebabkan oleh ligamen tebal yang menghubungkan tumit ke bagian depan kaki (plantar fascia).

Ada banyak pilihan pengobatan untuk hal tersebut, di antaranya melalui obat-obatan, sepatu ortopedi, maupun mengompres dengan bungkusan es. Terapi berjinjit juga merupakan pilihan yang sangat baik karena tidak memerlukan banyak energi dan tidak banyak menimbulkan efek samping. Pengetahuan ini ditunjang melalui hasil penelitian pada tahun 2014 yang tercantum dalam laman sci-hub.se.

Baca Juga:  Kenali 5 Perubahan Seksualitas Wanita saat Menopause

4. Topang Kondisi Telapak Kaki Datar (Flat Feet)

Biasanya ada celah di bawah bagian dalam telapak kaki saat seseorang berdiri. Manusia dengan flat feet memiliki lengkungan yang sangat rendah atau bahkan tidak memiliki lengkungan sehingga tampak rata dengan tanah.

- Iklan -

Menurut medicalnewstoday.com, bila kondisi tersebut dialami oleh anak-anak, maka akan terjadi perkembangan tulang yang abnormal seperti spina bifida. Sementara pada orang dewasa, hal tersebut menyebabkan nyeri pada persendian terutama pada bagian pinggul dan lutut akibat distribusi berat tubuh yang tidak merata.

Terapi berjalan secara jinjit dapat memperkuat lengkungan kaki sehingga mampu menopang tubuh dengan sangat baik. Dampaknya rasa sakit di pinggul, punggung, dan pergelangan kaki pun akan semakin berkurang.

5. Perlancar Sirkulasi Darah

Otot-otot kecil dalam jemari kaki dapat menegang bila digunakan secara berlebihan atau terus-menerus sehingga menyebabkan nyeri pada kaki. Berjinjit secara rutin mampu meregangkan otot-otot tersebut sehingga sirkulasi darah akan meningkat dan kaki pun terasa semakin rileks dan nyaman. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU