5 Tips Mengumpulkan Uang Untuk Lanjut Kuliah S2

Menabung setiap bulan

Langkah selanjutnya yang harus kamu pikirkan adalah menentukan sumber pembiayaan tersebut. Jika kamu sudah memiliki tabungan dalam jumlah memadai, tidak jadi masalah.

Namun jika ternyata belum, maka kamu dapat mengalokasikan lebih banyak uang untuk menabung dalam jangka waktu tertentu. Misalnya target lanjut S2 adalah 2 tahun mendatang.

Dengan perkiraan biaya misalnya Rp 53 juta di tahun 2022, ditambah asumsi kenaikan 10% per tahun, berarti total biaya kuliah S2 pada tahun 2024 sekitar Rp 64,13 juta.

Jika ingin menabung, kamu harus menyisihkan sekitar Rp 2,67 juta per bulan atau Rp 3.657 per hari. Sehingga dapat mengumpulkan uang dengan jumlah di atas.

  • Investasi reksadana

Kamu juga dapat menyiapkan biaya kuliah S2 dengan investasi reksadana. Investasi reksadana adalah salah satu jenis investasi yang cocok untuk pemula.

Baca Juga:  Stres Saat Belajar? Atasi dengan 7 Tips Ini

Alasannya, karena instrumen investasi ini bisa dimulai dengan modal terjangkau dan memiliki tingkat risiko beragam. Contoh perkiraan kebutuhan uang lanjut S2 sebesar Rp 64,13 juta di tahun 2022.

Jika kamu berharap return reksadana 10% (risiko sedang), maka perkiraan investasi per bulan sebesar Rp 2,42 juta. Atau menyisihkan uang sekitar Rp 3.315 per hari untuk investasi reksadana.

Masih Kurang? Ajukan Pinjaman KTA

Perkiraan biaya kuliah S2 yang sudah dihitung bisa saja meleset. Mungkin karena terjadi kenaikan yang lebih tinggi atau kamu ingin mempercepat kuliah S2, sehingga uang yang terkumpul belum mencapai target.

Baca Juga:  Ingin Mobil Hemat BBM, Lakukan 5 Tips Praktis Ini

Walhasil, kamu bisa mengalami kekurangan untuk membayar biaya pendidikan tersebut. Dalam hal ini, tak perlu risau. Ajukan saja pinjaman Kredit Tanpa Agunan (KTA) untuk membantu menutup kekurangan tersebut.

- Iklan -

Dengan begitu, kamu tidak kesulitan lagi memenuhi biaya kuliah S2. Kamu bisa fokus belajar dan membayar cicilan KTA setiap bulan.

Pastikan, menyisihkan anggaran sekitar 30% untuk membayar kewajiban pinjaman tersebut. Agar tidak terlambat dan terhindar dari denda yang berpotensi membuat utang membengkak.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU