5 Tips Mudik 2022 Buat Perjalanan Seru, Sehat dan Aman

Setelah pemerintah mengumumkan diizinkannya masyarakat untuk melaksanakan mudik pada lebaran 2022 kali ini, puluhan juta warga Indonesia mulai pulang ke kampung halaman.

Mudik merupakan tradisi sakral yang tidak terhindarkan dari budaya masyarakat Indonesia tiap tahunnya, sehingga menjadi fenomena lumrah yang hampir dialami seluruh masyarakat Indonesia.

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Tjandra Yoga Aditama menjelaskan meski mudik menjadi hal yang sering dilakukan, ada hal-hal yang diperlukan oleh kondisi tubuh agar stamina tetap terjaga dan kesehatan juga senantiasa bugar.

Maka dari itu, Tjandra menyarankan empat tips agar mudik sehat dan aman dengan sebagai berikut:

1. Waktu keberangkatan dan pulang mudik

Tjandra menyarankan untuk tidak melakukan mudik di tanggal 28 April besok pada malam hari dan tanggal 29 April secara seharian penuh. Menurutnya, arus lalu lintas pada kedua tanggal tersebut akan mengalami kepadatan yang luar biasa.

“Begitu juga halnya pada arus balik di akhir libur bersama, akan baik kalau menghindari perjalanan tanggal 8 Mei 2022 di hari terakhir libur bersama,” tutur Tjandra menuturkan dalam keterangan, Rabu (27/4/2022).

Selain itu Tjandra meminta bagi para pemudik untuk berangkat dalam kondisi sehat bugar dan prima. Dia pun menekankan untuk tidak mudik sepulang bekerja, karena umumnya pemudik yang tidak fit datang dari kondisi dipaksakan seperti ini.

Baca Juga:  7 Cara Menebalkan Alis secara Alami, Tak Perlu Repot Sulam

Kemudian tak lupa mengecek kondisi kendaraan sebelum berkendara agar layak digunakan. Karena perjalanan mudik bukan perjalanan yang dilakukan puluhan kilometer namun ratusan kilo meter jauhnya.

2. Kondisi kesehatan dalam perjalanan

Menurut Tjandra ada lima hal penting yang harus diperhatikan saat melakukan perjalanan jauh seperti mudik. Poin pertama adalah beristirahat saat mulai kelelahan di jalan, setiap empat jam berkendara diperlukan istirahat sejenak.
Poin kedua, jangan meremehkan kondisi sakit saat berkendara. “Kalau selama dalam perjalanan ada keluhan sakit, maka segera berobat ke Pos Kesehatan, Puskesmas dan Rumah Sakit disepanjang jalur arus mudik yang tentunya sudah disediakan pemerintah,” ujar Tjandra.

Poin ketiga, memperhatikan asupan makanan selama dalam perjalanan. Selain menjaga kebersihan makanan, Tjandra berpesan untuk mengurangi makanan pedas dan asam selama di perjalanan.

Poin keempat, Tetap menjaga kebersihan lingkungan dalam perjalanan. Jangan karena dalam perjalanan mudik malah ikut mencemari lingkungan orang lain dengan membuang sampah sembarangan.

Poin terakhir, tetap senantiasa taat rambu lalu lintas dan arahan petugas khususnya polisi lalu lintas selama berkendara. “Pengendara sepeda motor harus menggunakan helm, dan pengendara mobil harus memasang seat bealt saat berkendara demi keamanan dan keselamatan selama perjalanan,” ujar Tjandra.

Baca Juga:  Ketahui 5 Langkah Merawat Aki Agar Tahan Lama

3. Membawa perlengkapan obat-obatan yang diperlukan

Dalam sejumlah kasus, Tjandra menyampaikan perlunya membawa obat-obatan yang memang rutin dikonsumsi bagi sebagian orang. Keperluan meminum obat rutin tersebut biasanya menimpa pada orang yang menderita penyakit kronik yang memang sudah ada, misalnya tekanan darah tinggi dan lainnya.

“Jangan lupa membawa emergency kit yang diperlukan, seperti obat demam, mual sakit perut dan lain-lain,” katanya.

4. Jangan lupakan kebutuhan si kecil apabila mudik bersama anak-anak

Tjandra menjelaskan kebutuhan anak-anak termasuk hal krusial selama dalam perjalanan jauh. Terutama kebutuhan bekal makanan yang cukup saat di perjalanan karena mengantisipasi jikalau terjadi kemacetan panjang.

“Tidak lupa siapkan mainan yang disukai anak untuk sepanjang perjalanan. Jangan lupa membawa perlengkapan dan kebutuhan dasar bagi mereka seperti popok, bedak, bantal, makanan bayi atau anak dan lainnya. Sebagai edukasi, jelaskan pada anak ciri khas mengenai kota-kota yang dilalui,” tutur Tjandra membeberkan.

Apabila membawa anak-anak, dia menyarankan sebaiknya jangan mengajaknya dengan mengendarai sepeda motor. Baginya, mengendarai motor sembari membawa anak kecil hanya akan membahayakan serta memberikan rasa kelelahan pada mereka.

Terakhir, Tjandra menyampaikan apabila mudik dengan mengendarai kendaraan angkutan umum, jangan melibatkan si kecil untuk berdesak-desakan. Kondisi tersebut cenderung menyebabkan ketidaknyamanan bagi anak-anak.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU