Mau tahu, apakah kita mengidap paru-paru basah, atau paru – paru kita dalam kondisi bagus ? Paru-Paru basah atau istilah medis disebut sindrom gangguan pernapasan akut, merupakan keadaan darurat medis yang berpotensi mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan maksimal.
Oleh karenanya, masyarakat wajib mengenali ciri-ciri penyakit paru basah guna pendeteksian dini. Paru-paru basah terjadi ketika kantung udara di paru-paru (alveoli) dipenuhi dengan cairan, bukan udara.
Terlalu banyak cairan di paru-paru dapat menyebabkan penurunan jumlah oksigen atau peningkatan jumlah karbon dioksida dalam aliran darah.
Dengan demikian, organ-organ vital lain tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik, bahkan berpotensi memicu kegagalan organ. Umumnya, cairan yang melekat pada alveoli berupa nanah atau darah akibat efek peradangan atau infeksi virus. Berikut beberapa penyebab lainnya:
- Sepsis
- Radang paru-paru (pneumonia)-
- Pankreas yang meradang (pancreatitis)
- Cedera berat di kepala atau dada-
- COVID-19-
- Reaksi atau overdosis obat-
- Tenggelam-
- Menghirup makanan atau minuman ke dalam paru-paru (aspirasi)
Jika seseorang mengalami penyebab tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter dengan rutin supaya mengurangi dampak yang ditimbulkan.
Ciri-ciri Penyakit Paru-paru Basah
Ciri-ciri paru-paru basah bergantung pada penyebab, tingkat keparahan kasus, serta kondisi kesehatan paru atau jantung sebelumnya. Dikutip dari Mayo Clinic, berikut kondisi yang perlu diperhatikan:
- Sesak Napas atau Alur Napas Cepat
Sesak napas merupakan gejala umum yang kerap terjadi pada masalah paru-paru. Selain itu, peningkatan alur napas per menit mengartikan seseorang mengalami kesulitan bernapas atau tidak mendapatkan cukup oksigen.
2. Batuk
Batuk kerap berlangsung secara terus-menerus dan bisa disertai dengan gejala lain, seperti nyeri dada. Kondisi ini adalah respons alami tubuh guna mengeluarkan lendir yang menumpuk di saluran udara.
3. Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)
Dikutip dari Healthline, hipotensi bisa membuat seseorang merasa pusing dan mudah lelah.
Kondisi ini bisa terjadi selepas makan, stres, infeksi darah, syok, dehidrasi ataupun gangguan sirkulasi darah. Dalam kasus tersebut, hipotensi jadi gejala mendasar yang harus diobati.
4. Mudah Lelah dan Bingung
Kekurangan oksigen tentunya berdampak pada penurunan sistem imun tubuh dan hambatan aliran darah ke otak. Tak jarang hal ini membuat pengidapnya gampang capek meski tidak melakukan aktivitas fisik yang berat.
5. Bibir dan Kuku Berubah Warna
Warna kebiruan yang terlihat di sekitar mulut, bagian dalam bibir, atau kuku dapat terjadi saat seseorang tidak mendapatkan oksigen sebanyak yang dibutuhkan. Hal ini juga menyebabkan warna kulit tampak lebih pucat.
6. Demam
Salah satu penyebab paru-paru basah adalah infeksi virus. Oleh karenanya, ketika sistem imun mencoba melawan virus, suhu tubuh akan naik dan menyebabkan pengidapnya demam. Seseorang dapat dikatakan demam bila suhunya lebih dari 37,5 derajat celsius.
Jika ciri-ciri paru-paru basah tidak segera ditangani, bisa memicu penyakit berbahaya lainnya, seperti atelektasis, pneumothorax, gangguan paru-paru, dan pembekuan darah. Jadi untuk mengurangi risikonya, masyarakat bisa menghindari rokok, membatasi asupan alkohol, dan lakukan vaksinasi flu atau pneumonia secara rutin. Akan lebih baik bila masyarakat mengimbangi gaya hidup sehat dengan rutin konsumsi makanan pembersih paru-paru. (nkripost/ana)