6 Daftar Negara yang Bangkrut Karena Utang, Ini Alasannya

Belum lama ini Sri Lanka telah dinyatakan ‘bangkrut’ lantaran ketidakmampuan ekonominya membayar utang luar negeri. Krisis ekonomi Sri Lanka dipengaruhi akibat COVID-19 yang menahun.

Kebangkrutan Sri Lanka sebagai negara bukanlah hal pertama. Beberapa negara pernah lebih dulu dinyatakan bangkrut dengan kasus yang sama yakni kegagalan membayar utang.

Lantas ada negara mana saja yang bangkrut karena utang? Berikut ini daftarnya dikutip dari CNBC Indonesia.

6 Negara yang Bangkrut Karena Utang:

1. Sri Lanka

Sri Lanka telah dinyatakan bangkrut alias jatuh ke dalam jurang krisis ekonomi terdalam. Hal ini terjadi setelah negara tersebut tengah dilanda krisis ekonomi akibat COVID-19 yang berlarut-larut.

Kebangkrutan Sri Lanka ini ditandai dengan gagalnya negara ini bayar utang luar negeri sebesar US$ 51 miliar atau setara dengan Rp 729 triliun (asumsi kurs Rp 14.300). Utang itu termasuk pinjaman dari pemerintah asing serta dana talangan IMF.

2. Venezuela

Pada tahun 2017 Venezuela masuk dalam krisis ekonomi. Venezuela yang dikenal sebagai negeri yang kaya akan minyak, justru kehilangan pemasukan saat harga minyak turun hingga tak mampu membayar utang.

Baca Juga:  Pemain Terbaik AFF Futsal 2024, Wendy Brian Ick: Berkat Jasa Ibu

Saat itu Pemerintah Venezuela berencana meminta penundaan pembayaran utang kepada krediturnya, lewat refinancing atau restrukturisasi utang-utangnya.

- Iklan -

Jumlah utang Venezuela sendiri telah mencapai US$ 150 miliar atau sekitar Rp 2.025 triliun. Hal ini membuat kondisi Venezuela tengah susah dan sulit untuk membayar utang.

3. Yunani

Yunani dikenal sebagai negara dengan penduduk yang kecil. Namun perekonomian mereka terpuruk dan dinyatakan bangkrut pada 30 Juni 2015.

Penyebab kebangkrutan Yunani adalah kegagalan dalam membayar utang yang totalnya mencapai 360 miliar euro (Rp 5.000 triliun).

4. Ekuador

Ekonomi Ekuador mulai terpuruk ketika harga minyak jatuh pada tahun 2014 silam. Dengan turunnya harga minyak, penerimaan negara menjadi berkurang dan menyebabkan defisit fiskal yang parah.

Guna menutupi defisit fiskal tersebut, pemerintah Ekuador mulai berutang hingga luar negeri dengan biaya yang sangat tinggi. Bahkan sejak 2014-2017 utang Ekuador naik signifikan hingga melebihi batas aman 40% dari total Produk Domestik Bruto (PDB).

5. Argentina

Argentina sudah dua kali dinyatakan gagal bayar utang (default) yakni pada 2001 dan 2014. Pada tahun 2001, Argentina gagal bayar utang sebesar US$ 100 miliar atau sekitar Rp 2.025 triliun.

Baca Juga:  Pemain Terbaik AFF Futsal 2024, Wendy Brian Ick: Berkat Jasa Ibu

Kemudian pada 2014 para kreditur menolak penawaran negosiasi pembayaran utang pemerintah Argentina. Pihak lembaga pemeringkat utang, Standard & Poor’s (S&P) saat itu langsung memposisikan Argentina dalam status ‘Selective default’.

Saat itu, jumlah utang yang masih harus dibayar Argentina kepada para kreditur sebesar lebih dari US$ 1,3 miliar.

6. Zimbabwe

Zimbabwe mengalami krisis dan hiperinflasi pada tahun 2008. Saat itu Zimbabwe menanggung utang mencapai US$ 4,5 miliar atau Rp 64,8 triliun.

Zimbabwe juga menciptakan rekor inflasi tertinggi di dunia. Jika negara-negara lain sudah ribut dengan inflasi dua digit, Zimbabwe harus dihadapkan dengan kenyataan angka inflasi hingga 11.250 juta persen pada Juni 2008.

Zimbabwe melakukan langkah pemangkasan nilai uang untuk mengatasi perekonomian mereka yang semakin terpuruk itu. Bahkan, nilai 10 miliar dolar Zimbabwe dipotong menjadi hanya 1 dollar Zimbabwe.

Nah, itulah daftar 6 negara yang dinyatakan bangkrut karena utang.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU