6 Gas Rumah Kaca, Gas yang Bertugas Menangkap Panas

Ozon (O3)

Di ketinggian 30 kilometer di langit atau lapisan stratosfer, ozon atau trioksigen membantu menangkal radiasi matahari. Manusia dan makhluk hidup lainnya tak bisa terpapar radiasi matahari yang terlalu kuat. Lapisan ozon-lah yang selama ini melindungi kita.

Namun, selama ini kita menambah lapisan ozon di langit yang rendah atau troposfer. Dengan adanya ozon di troposfer, makin banyak panas yang terperangkap di bumi.

Ozon di lapisan troposfer ini terbentuk dari kebiasaan manusia mengendarai mobil dan aktivitas pabrik.

Klorofluorokarbon (CFC)

Senyawa ini diciptakan oleh manusia dengan menggabungkan unsur klorin, karbon, hidrogen, dan fluorin. Tujuannya, menghasilkan senyawa kimia pendingin yang kita kenal dengan freon.

Pendingin seperti kulkas dan AC menggunakan freon. Pernah merasakan deodoran semprot yang memberi efek dingin? Kemungkinan ada kandungan CFC di dalamnya. Sama seperti dinitrogen oksida, CFC merusak lapisan ozon. Selain itu, CFC memperkuat efek gas rumah kaca yang menambah panas bumi.

Baca Juga:  Apa yang Dimaksud Gerakan Konvergen pada Lempeng Bumi?

Untungnya, pada 1987, disepakati perjanjian Montreal Protocol untuk tak lagi menggunakan gas-gas yang merusak ozon. NASA melaporkan pada 2018, lubang di lapisan ozon mulai pulih akibat pelarangan CFC.

Metana (CH4)

Metana terbentuk dari karbon dan hidrogen atau air. Metana dihasilkan oleh rawa-rawa, sawah padi, peternakan, sampah sisa makanan, dan penggunaan gas bumi serta batu bara.

Sayangnya, gaya hidup manusia modern membuat metana dihasilkan berlebihan. Semakin banyak daging yang kita makan, maka semakin banyak peternakan yang ada di bumi.

Hewan-hewan ini menghasilkan metana saat mencerna rumput yang dimakannya. Metana dikeluarkan lewat kentut dan sendawa. Kita bisa mengenali gas metana lewat baunya yang busuk. Metana kini dianggap sebagai penyebab pemanasan global terburuk kedua setelah karbon dioksida.

- Iklan -

Karbon dioksida (CO2)

Gas ini terdiri dari karbon dan oksigen. Karbon dioksida ada di sekitar kita. selain dari proses pernafasan, karbon dioksida datang dari makhluk hidup yang membusuk.

Baca Juga:  Sejarah Dan Keunikan Topkapi Palace

Karbon dioksida juga dihasilkan gunung berapi. Namun paling banyak, gas ini dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Saat ini, lebih dari setengah CO2 yang dilepas ke atmosfer berasal dari pembakaran bahan bakar fosil selama 30 tahun terakhir.

Apa saja yang termasuk bahan bakar fosil? Ada batu bara serta minyak dan gas bumi. Selama 200 tahun terakhir, kita terlalu banyak menghasilkan karbon dioksida.

Rutinitas sehari-sehari yang menghasilkan karbon dioksida di antaranya berkendara menggunakan motor atau mobil yang berbahan bakar bensin dan gas. Kemudian menggunakan listrik yang berasal dari pembakaran minyak atau batu bara.

Hampir seluruh aktivitas manusia yang membutuhkan listrik, atau konsumsi dan penggunaan barang yang diproduksi dengan mesin, menghasilkan karbon dioksida.

Gas ini menjadi gas yang paling berkontribusi menyebabkan pemanasan global. Semua ini terjadi ketika manusia memasuki era Revolusi Industri dengan kemunculan pabrik dan mesin. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU