Dikuti dari Harvard.edu, ada ada banyak mitos terkait penyakit jantung. Berikut 6 di antaranya:
Mitos 1: Penyakit jantung tidak perlu ditakuti
Bagi sebagian besar orang dengan penyakit jantung, maka harus dikelola seumur hidup agar tidak menyebabkan kejadian fatal. Selain minum obat rutin sesuai petunjuk dokter, penderita penyakit jantung juga harus menjalankan aktivitas fisik untuk membantu memperkuat otot jantung, meningkatkan aliran darah ke otak dan organ dalam, dan meningkatkan kesehatan tubuh. Namun jenis aktivitas fisiknya harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien.
Mitos 2: Memiliki tekanan darah tinggi ketika usia sudah tua adalah normal
Tekanan darah memang cenderung meningkat seiring bertambahnya usia, tetapi fakta bahwa tren ini “normal” tidak berarti harus dibiarkan saja. Tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor risiko penyakit jantung yang bisa dikelola. Caranya, periksakan tekanan darah secara rutin dan lakukan intervensi gaya hidup dan obat-obatan untuk menjaga tekanan darah tetap normal.
Mitos 3: Diabetes tidak akan menyebabkan penyakit jantung jika rutin minum obat diabetes.
Obat diabetes membantu menurunkan kadar gula darah. Menjaga kadar gula darah normal penting untuk mencegah komplikasi berupa kerusakan pembuluh darah mikro yang bisa menyebabkan penyakit ginjal, kehilangan penglihatan, disfungsi ereksi, dan kerusakan saraf.
Tetapi kontrol gula darah yang buruk juga berdampak pada pembuluh darah besar dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Jadi selain minum obat diabetes untuk mencegah komplikasi mikrovaskular, penderita diabetes juga harus melakukan segala untuk menurunkan faktor risiko penyakit jantung seperti kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi. Langkah-langkah ini akan mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
Mitos 4: penyakit jantung dapat dicegah dengan minum vitamin dan suplemen.
Beberapa suplemen antioksidan seperti vitamin E, C, dan beta karoten dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Namun, suplemen dan vitamin tidak cukup untuk mencegah penyakit jantung. American Heart Association telah menyatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah penggunaan vitamin untuk mencegah atau mengobati penyakit kardiovaskular.
Mitos 5: Merokok tidak menyebabkan penyakit jantung, buktinya banyak perokok yang sehat-sehat saja.
Manfaat berhenti merokok dimulai begitu kamu berhenti, berapa pun usiamu, berapa lama kamu merokok, atau berapa batang rokok sehari yang kamu hisap. Hanya satu tahun setelah berhenti, risiko serangan jantung akan turun 50%, dan dalam 10 tahun, itu akan sama seperti jika kamu tidak pernah merokok.
Mitos 6: Penyakit jantung hanya masalah pria
Sejak 1984, lebih banyak wanita daripada pria yang meninggal setiap tahun karena penyakit jantung. Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian pada wanita di atas usia 65, sama seperti pembunuh utama pria.
Jadi, baik itu pria atau wanita, disarankan rajin melalukan pemeriksaan jantung yang mencakup pemeriksaan kolesterol dan tekanan darah, kemudian ikuti rekomendasi dokter.
Buku Menghalau Mitos dan Hoax
Di Indonesia, mitos yang beredar di masyarakat lebih banyak lagi. Untuk meluruskan mitos yang berkembang tersebut, maka sebanyak 70 dokter dokter spesialis Jantung yang tergabung dalam organisasi PERKI Banten menulis dan menyusun sebuah buku yang berjudul 70 Mitos atau Fakta seputar Penyakit Jantung yang ditujukan bagi masyarakat awam.
“Ada 70 materi yang dikupas secara tuntas, di antaranya “apakah durian dapat menaikkan tekanan darah, ketumbar dapat menurunkan kolesterol, minum obat jantung menyebabkan kerusakan ginjal dan sebagainya. Dengan adanya
buku ini diharapkan mampu mencerdaskan masyarakat Indonesia untuk menangkal informasi menyesatkan tersebut,”.