Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Sebanyak 638 tenaga pengajar mengikuti Orientasi Akademik program pendidikan profesi guru (PPG) dalam jabatan tahun 2019 di Universitas Negeri Makassar (UNM), Rabu (3/7/2019).
Ketua Program Studi (Prodi) PPG, Darmawang dalam laporannya mengatakan, sejumlah tenaga pengajar yang mengikuti orientasi akademik ini disebar dalam delapan Prodi diantaranya Pendidikan Guru Sekoah Dasar (PGSD), Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Pendidikan Ilmu Pengatahuan sosial (IPS).
“Selanjutnya Pendidikan Teknik Informatikan dan Komputer (PTIK), Pendidikan Olahraga, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, serta program studi Matematika murni,” ujar Darmawang.
Direktur Program Pengembangan Profesi Guru (P3G) UNM, Prof. Ramli Umar mengatakan dalam pelaksanaan orientasi akademik selama menjalani program PPG untuk selalu menjalin kebersamaan dan sinergitas selama menjalani proses pembelajaran sehingga bisa bersama-sama mencapai kekuasaan.
“Pelaksana PPG ini kita berharap agar supaya bersama-sama masuk mengikuti PPG dan keluarga dengan pintu yang sama dengan predikat lulus, kegiatan ini bukan kegiatan perorangan, tapi kegiatan bersama, sinergitas dan kebersamaan kita utamakan, sinergi dalam mencapai tujuan, presentase kelulusan tahun ini lebih baik,” katanya.
Rektor UNM Prof. Husain Syam saat membuka kegiatan serta memberikan kuliah umum menyampaikan kegitan ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan guru masa depan yang selalu bisa beradaptasi anatra pengajaran yang ia berikan dengan perubahan yang begitu cepat.
“Kegiatan mempersiapkan guru masa depan dalam rangka menghadirkan pendidikan yang lebih berkualitas,” katanya.
Guru besar bidang pertanian ini menambahkan, tujuan utama dalam pelaksanaan PPG ini adalah untuk membangun kesadaran dan komitmen profesionalisme, yang nantinya akan kembali pada kesejahteraan guru.
“Sungguh republik ini mengharapkan kita hadir untuk mengambil bagian pada posisi kita masing-masing, tujuan dari PPG ini, pertama, bagaimana kita melahirkan guru yang profesional ketika guru profesional makan kulaitas penciptaan SDM akan lebih baik, kedua adalah untuk mensejahterakan guru,” jelas mantan Dekan Fakultas Teknik UNM dua periode itu. (FP/*)