Karang gigi adalah akumulasi plak dan mineral dari air liur yang mengeras dan membuat lapisan baru seperti selimut di gigi. Biasanya, karang gigi berwarna kuning, cokelat, hingga hitam dan mengendap di belakang atau sela-sela gigi.
Tentu ini dapat sangat mengganggu penampilan, sehingga banyak orang mencari cara menghilangkan karang gigi.
Apalagi, karang gigi juga disertai dengan masalah lainnya, seperti bau mulut, gusi berdarah, gigi sensitif, dan gigi berlubang sampai harus dicabut.
Cara menghilangkan karang gigi yang paling efektif adalah dengan tindakan pembersihan kerak atau scaling oleh dokter gigi, baik yang di klinik maupun rumah sakit (RS).
Sebab, plak yang telah menjadi karang akan menebal, sangat keras, dan melekat pada gigi sehingga sulit untuk dihilangkan sendiri di rumah. Prosedur pembersihan karang hanya bisa dilakukan oleh dokter gigi dengan menggunakan alat khusus.
Agar mengurangi munculnya karang gigi dengan cepat setelah scaling, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
Cara Mencegah Karang Gigi
American Dental Association (ADA) merekomendasikan beberapa cara mencegah terjadinya karang gigi. Berikut penjelasannya, mengutip laman Healthline.
1. Rajin sikat gigi
Sikatlah gigi sebanyak dua kali dalam sehari. Sebab, plak bisa mengeras menjadi karang gigi hanya dalam hitungan jam.
Itulah alasannya, para ahli menganjurkan agar sikat gigi dilakukan setidaknya dua kali sehari. Lakukan sikat gigi setidaknya selama dua menit per sesi.
2. Pilih sikat berbulu halus
ADA merekomendasikan agar menggunakan sikat gigi yang nyaman, entah itu sikat gigi manual atau pun elektrik. Ini biasanya tergantung selera saja, meski beberapa studi menyebut bahwa penggunaan sikat gigi elektrik lebih mampu menghilangkan plak.
Tapi, sebenarnya keduanya sama-sama efektif. Asal, dilakukan secara benar dan disiplin. Yang tak ketinggalan, penting juga untuk menggunakan sikat gigi dengan bulu lembut.
Sikat gigi berbulu lembut (soft) adalah jenis yang paling sering direkomendasikan oleh banyak dokter gigi. Selain karena aman untuk gusi, sikat gigi berbulu lembut dapat menjangkau sela gigi dan saku gusi, yang jadi tempat tumbuhnya karang gigi.
3. Pilih pasta gigi mengandung flourida
Gunakan pasta gigi dengan flourida. Kandungan ini bisa membantu memperbaiki kerusakan enamel pada gigi akibat karang gigi.
Flourida juga bisa mengontrol karang gigi. Studi menyebutkan penggunaan pasta gigi berflourida bisa mengurangi karang gigi sekitar 35 persen.
Selain flourida, bisa juga menggunakan baking soda karena juga bersifat abrasif atau menghilangkan plak. Pasta gigi yang punya kandungan triclosan juga bisa digunakan karena melawan bakteri di plak.
4. Sikat gigi secara miring
Sikatlah gigi secara miring hingga mengenai gusi. ADA merekomendasikan kemiringan ini mencapai 45 derajat.
Tujuannya, agar bulu sikat mampu menjangkau celah antara gigi dan gusi. Lokasi ini biasanya menjadi tempat plak dan karang gigi bersembunyi.
Sikat pula area saku gusi, tempat gigi dan gusi bertemu. Ini juga merupakan tempat favorit plak dan karang gigi.
5. Rutin pakai benang gigi
Selain menyikat gigi sebanyak dua kali sehari, gunakanlah benang gigi atau flossing minimal dilakukan sekali dalam sehari.
Pasalnya, benang gigi bisa membantu mengeluarkan kotoran atau sisa makanan yang menempel di sela gigi. Begitu juga untuk membantu mengikis plak.
6. Obat kumur
Obat kumur yang mengandung bahan pelawan bakteri, seperti cetylpyridinium chloride, chlorhexidine, dan minyak esensial tertentu bisa melawan plak dan karang gigi.
Hanya saja, berkumur saja tidak cukup, sehingga tetap perlu dibarengi dengan menyikat gigi dan menggunakan benang gigi.
7. Minum teh, buah, dan sayur
Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi teh hijau bisa mengurangi jumlah bakteri di mulut. Jika tidak minum teh, bisa juga menggunakan obat kumur yang mengandung teh.
Cara menghilangkan karang gigi yang lain adalah mengonsumsi buah atau sayur utuh dan segar, seperti apel, stroberi, wortel, seledri.
Sebab, proses pengunyahan jenis makanan ini akan mendorong produksi air liur, sehingga dapat membersihkan bakteri dan plak di mulut. Hal yang sama juga berlaku untuk konsumsi permen karet bebas gula.