7 Fakta Menarik Guinea Khatulistiwa Negara di Afrika

Republik Guinea Khatulistiwa, Portugal adalah sebuah negara di pantai barat Afrika Tengah seluas 28.000 kilometer persegi (11.000 sq mi).

Dulunya merupakan koloni Guinea Spanyol, nama pasca-kemerdekaan mengingatkan lokasinya di dekat dua pulau, khatulistiwa dan Teluk Guinea. Guinea Khatulistiwa adalah satu-satunya negara Afrika yang berdaulat dengan bahasa Spanyol sebagai bahasa resmi.

Pada tahun 2015, populasi negara ini diperkirakan mencapai 1.222.245.[10] Meski negara ini memiliki kata “khatulistiwa” di namanya, secara astronomis garis khatulistiwa tidak melewati negara ini.

Guinea Khatulistiwa terdiri dari dua bagian, pulau-pulau dan daratan. Kepulauan ini terdiri dari Kepulauan Bioko (sebelumnya Fernando Pó) di Teluk Guinea dan Annobón, sebuah pulau vulkanik kecil yang merupakan satu-satunya bagian negara yang terletak di selatan garis khatulistiwa. Berikut adalah 7 fakta tentang Guinea Khatulistiwa.

  1. Pulau Bioko

Pulau Bioko adalah bagian paling utara Guinea Khatulistiwa dan ibu kota negara bagian Malabo. Negara kepulauan São Tomé dan Príncipe yang berbahasa Portugis terletak di antara Bioko dan Annobón. Wilayah benua Río Muni berbatasan dengan Kamerun di utara dan Gabon di selatan dan timur.

Daerah tersebut meliputi kota Bata, kota terbesar di Guinea Khatulistiwa, dan Ciudad de la Paz, ibu kota masa depan negara yang direncanakan. Rio Muni juga mencakup beberapa pulau lepas pantai kecil seperti Corisco, Elobey Grande dan Elobey Chico. Negara ini adalah anggota Uni Afrika, Francophonie, OPEC dan CPLP.

2. Dibagi menjadi tiga area

Guinea Khatulistiwa dibagi menjadi dua wilayah: daratan dan pulau-pulau. Karena pulau-pulau tersebut terdiri dari Pulau Bioko yang terletak di Teluk Guinea, ibu kota Malabo terletak di pulau ini. Lalu ada pulau Annobón, sebuah pulau vulkanik yang merupakan satu-satunya bagian negara di selatan khatulistiwa. Presiden tidak berubah sejak 1979.

Baca Juga:  Mengenal 7 Tradisi Natal Unik di Dunia, Ada yang Lempar Sepatu!

Teodoro Obiang Nguema Mbasogo sampai saat ini adalah Presiden Guinea Khatulistiwa dan putranya menjabat sebagai Wakil Presiden.

Setidaknya ada 12 upaya untuk menggulingkan pemerintahan sejak dia menjadi presiden. Menurut laporan WorldAtlas Human Rights Watch, kepemimpinannya mengandung unsur kediktatoran. Beberapa organisasi juga mengklaim bahwa pemilihan itu terpaksa. Kekacauan kepemimpinan Presiden Obiang telah mencatatkan negara ini sebagai negara dengan pelanggaran HAM terburuk di dunia, menurut survei tahunan Freedom of The World.

- Iklan -

Pada skala dari 1 (paling tidak bebas) hingga 7 (paling tidak bebas), Guinea Khatulistiwa adalah yang ke 7. Satu-satunya negara Afrika yang bahasa resminya adalah bahasa Spanyol.

3. Terletak di benua Afrika

Guinea Khatulistiwa adalah sebuah negara di bagian barat benua Afrika. Ibukota negara ini adalah Malabo. Secara historis, Guinea Ekuatorial adalah koloni Spanyol, sehingga tidak mengherankan jika bahasa Spanyol menjadi salah satu bahasa resmi negara ini.

Padahal, negara ini adalah satu-satunya negara di benua Afrika yang bahasa resminya adalah bahasa Spanyol. Guinea Khatulistiwa memiliki beberapa fakta dan keunikan yang hanya bisa ditemukan di negara ini. Berikut adalah 4 fakta tentang Guinea Khatulistiwa. 4. Guinea Khatulistiwa adalah pelanggaran HAM terburuk di dunia

Pemerintah Guinea Khatulistiwa dianggap otoriter, artinya kepatuhan kepada pemerintah dipaksakan dengan mengorbankan otonomi dan kebebasan pribadi. Menurut Freedom in the World, skor 5 dari 100 dalam survei tahunan Equatorial Guinea berarti warganya tidak merasa bebas. Jajak pendapat menilai hak politik dan kebebasan sipil.

Penduduk Guinea Khatulistiwa mendapat skor 0 dari 40 untuk hak politik dan 5 dari 60 untuk kebebasan sipil. Selain itu, perdagangan manusia merupakan masalah utama di negara ini.

Baca Juga:  Mengenal Istilah-istilah dalam Perhotelan yang Penting Kamu Ketahui

Pedagang ini beroperasi di kota-kota di seluruh negeri seperti Bata, Malabo, dan Mongomo. Para pedagang ini menargetkan perempuan dan anak kecil untuk keperluan rumah tangga, kerja paksa dan kegiatan berbahaya lainnya.

5. Guinea Khatulistiwa adalah satu-satunya negara Afrika yang menjadikan bahasa Spanyol sebagai bahasa resmi

Guinea Khatulistiwa adalah satu-satunya negara Afrika yang menjadikan bahasa Spanyol sebagai bahasa resmi berbicara karena Spanyol menginvasi negara ini pada tahun 1700-1800-an M. Ibu kota Guinea Khatulistiwa, Malabo terkenal dengan arsitektur kolonial Spanyolnya.

Sementara itu negara tetangga Guinea Khatulistiwa seperti Kamerun dan Gabon berbicara bahasa Prancis sebagai bahasa resmi mereka seperti kebanyakan negara Afrika lainnya. Fakta mengatakan sekitar 68% penduduk Guinea Khatulistiwa menggunakan bahasa Spanyol sebagai bahasa utama mereka.

6. Ibukota negara ini tidak berada di daratan utama Benua Afrika

Ibukota Guinea Khatulistiwa, Malabo adalah satu-satunya ibu kota yang tidak terletak di daratan utama negara. Malabo berada di pulau Bioko yang berjarak 20 mil dari daratan utama Guinea Khatulistiwa.

7. Guinea Khatulistiwa sedang membangun ibukota baru

Guinea Khatulistiwa sedang membangun ibu kota baru yang letaknya berada di daratan utama negara ini. Ibu kota baru, Ciudad de la Paz seharusnya diresmikan ke dunia pada tahun 2020 tetapi hingga saat ini masih dalam proses pembangunan. Kota ini menjanjikan untuk menjadi ibu kota yang modern dan mudah ditinggali. Kota ini dipilih karena aksesnya yang mudah dan iklimnya yang lebih baik dibandingkan ibukota sebelumnya.

 

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU