7 Hal yang Harus Kamu Hindari saat Berpuasa

Tujuan puasa Ramadan tidak hanya menahan lapar dan haus. Lebih dari itu, puasa melatih pengendalian diri, pengorbanan, rasa empati, serta diiringi dengan perubahan diri yang konsisten untuk menjadi Muslim yang lebih baik.

Salah satu yang dilakukan yakni menghindari tindakan atau hal yang makruh. Tujuannya tak lain agar tak mengurangi pahala puasa sehingga bisa mendapatkan kesempurnaan ganjaran di bulan Ramadan.

Oleh karena itu, sebagai Muslim hendaknya kita menjalankan ibadah ini dengan penuh kehati-hatian, tanggung jawab, serta dibarengi dengan rasa ikhlas agar bisa meraih kesempurnaan pahala puasa dan mendapat berkah dari Allah SWT.

Berikut hal-hal yang harus dihindari karena dapat mengurangi pahala puasa, dikutip dari berbagai sumber.

1. Mengeluh lapar dan haus

Bulan puasa mengajarkan kesabaran dan keteguhan hati dalam menjalani perintah Allah. Agar bisa menuai berkah dan manfaat di bulan suci ini, umat Muslim hendaknya tidak sedikit-sedikit mengeluh beratnya menahan lapar dan haus saat menjalankan puasa, mengutip Islamic Finder.

Berpuasa merupakan salah satu ujian bagi kita untuk menahan diri tidak mengeluh terhadap apa pun termasuk lapar atau haus.

Justru sebaliknya, cobalah tuai manfaat bahwa melalui puasa kita dapat merasakan kesengsaraan orang lain yang merasakan lapar dan haus sepanjang hari.

Ketimbang mengeluh yang bisa mengurangi pahala puasa, ingat-ingat kembali berkah yang sudah didapatkan selama ini dan bersyukurlah kepada-Nya karena dengan berpuasa membuka kesempatan untuk menjadi seorang Muslim yang lebih baik.

2. Memeluk dan mencium suami atau istri

Kasih sayang fisik seperti memeluk atau mencium antara pasangan menikah selama puasa dianggap dapat merusak esensi ibadah dan bisa mendorong munculnya hawa nafsu.

Meski tak diharamkan, mencium atau memeluk pasangannya ketika sedang berpuasa hukumnya makruh. Pasangan harus menahan diri dari melakukan ini sampai setelah berbuka puasa.

- Iklan -

3. Tidur berlebihan dapat mengurangi pahala puasa

Berpuasa jangan menjadi alasan bagi umat Muslim untuk terganggu pekerjaan ataupun waktu istirahatnya. Beberapa orang memanfaatkan puasa untuk tidak bekerja, kurang produktif, dan hanya tidur-tiduran saja dengan dalih lemas.

Meski ada hadis yang menyebut, ‘tidurnya orang berpuasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, doanya diterima, dan pahalanya dilipatgandakan’ namun disebutkan oleh tiga perawi bahwa hadis tersebut lemah, mengutip IslamQA.

Baca Juga:  Kisah Rasulullah di Akhir Hayatnya

Selain itu, menghabiskan sepanjang waktu puasa hanya untuk tidur justru bertentangan dengan yang dilakukan Nabi. Kendati berpuasa, jangan sampai mengubah jadwal kerja atau aktivitas rutin Anda, ya.

Tidur boleh, tapi sewajarnya saja–tidak kurang maupun berlebihan karena keduanya sama-sama berbahaya bagi kesehatan. Jadi tetap beraktivitas seperti biasa meski sedang berpuasa.

4. Tidak menjaga lisan

Nabi Muhammad SAW bersabda, ‘puasa yang benar bukan hanya berpantang dari makanan dan minuman, melainkan puasa yang benar adalah dengan menjauhkan diri dari kegiatan yang sia-sia dan pembicaraan cabul.”

Segala pembicaraan dalam omong kosong, bergosip, berbohong, bergunjing, bertengkar, mengutuk, berbicara kasar apalagi sampai menyakiti orang lain memang tidak membatalkan puasa, namun dapat mengurangi pahala.

Tak cuma saat puasa, membicarakan hal buruk soal orang lain alias ghibah juga dilarang di luar bulan Ramadan.

Bahkan merujuk tafsir Surat Al-Hujurat; 49:12 menyebut membicarakan orang lain disamakan dengan memakan bangkai saudaranya sendiri.

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”

Nah, selagi berpuasa biasakan untuk mengendalikan diri serta mengontrol emosi untuk tidak mudah terpancing pada sifat atau perbuatan setan.

Tak cuma saat puasa, membicarakan hal buruk soal orang lain alias ghibah juga dilarang di luar bulan Ramadan.

Bahkan merujuk tafsir Surat Al-Hujurat; 49:12 menyebut membicarakan orang lain disamakan dengan memakan bangkai saudaranya sendiri.

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Rabu, 27 November 2024: Penahbisan Kuasa Roh

Nah, selagi berpuasa biasakan untuk mengendalikan diri serta mengontrol emosi untuk tidak mudah terpancing pada sifat atau perbuatan setan.

5. Mendengarkan musik dan bermedia sosial

Membuang-buang waktu dengan keasyikan menonton TV, bermain game, mendengarkan musik, dan bermedia sosial bisa mengurangi pahala puasa.

Meski dalam Al-Quran sendiri tidak menyebutkan secara eksplisit bahwa musik itu dilarang, namun saat berpuasa hendaknya lebih banyak melakukan ibadah, mengutip Express.

Menonton TV, main game, mendengarkan musik boleh saja dilakukan asal tidak berlebihan dan tidak mengganggu waktu untuk beribadah. Selama Ramadan, batasi hal-hal yang bersifat duniawi dan habiskan sebagian besar waktu dengan hal yang berharga dan bermanfaat.

6. Makan berlebihan saat sahur dan berbuka puasa

Puasa juga melatih kita mengontrol diri dan mendisiplinkan tubuh dari segala makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Nabi Muhammad mengajarkan untuk tidak berlebih-lebihan dan mengendalikan diri dalam semua aspek kehidupan, serta melarang kita untuk menyakiti diri kita sendiri, orang lain, atau alam.

Sebab, mengonsumsi makanan yang berlebihan hanya akan berdampak buruk bagi kesehatan. Jadi meski sepanjang hari Anda menahan lapar, jangan balas dendam saat berbuka atau sahur. Tetap makan seperti biasa dalam jumlah sedang.

Selain itu, makanlah makanan bergizi, bukan makanan cepat saji dan tinggi kalori. Manfaatkan momen Ramadan ini dengan memasak makanan sehat sendiri.

7. Mencicipi masakan hukumnya makruh

Banyak keluarga di Indonesia yang lebih suka masak sendiri hidangan sahur dan iftar-nya (berbuka). Kadang kala ketika memasak, kita terbiasa mencicip sedikit untuk mengetes rasa.

Meski niatnya hanya mencicipi dan meludahkannya tanpa menelan apa pun tetap saja hal ini dianggap makruh karena berisiko tercampur dengan air liur dan tertelan masuk ke dalam perut.

Berkumur bisa jadi hal yang mengurangi pahala puasa karena dikhawatirkan ada air yang mengalir ke tenggorokan. Meski masuknya air bisa jadi tidak sengaja, puasa bisa saja batal.

Jika ingin menjadi Muslim yang baik, jadikan Ramadan kali ini sebagai bulan yang tepat untuk mulai mengubah perilaku dan kebiasaan menjadi lebih positif serta menghindari hal-hal yang makruh dalam puasa.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU