Memasuki usia dini, biasanya anak-anak mulai diajarkan membaca. Tapi, belajar membaca di usia dini dengan metode klasik “be-a-ba ce-a-ca”, udah nggak zaman. Bisa-bisa anak bosan dan sulit menangkap.
Sekarang ini, semakin banyak cara yang bisa dilakukan untuk melatih kemampuan anak membaca. Metodenya? Dari mulai konvensional hingga Montessori, tinggal pilih.
Melatih kemampuan anak membaca juga nggak harus dengan belajar dengan gaya kaku dan serius. Bisa dengan permainan yang menghibur juga, lho. Kalau menghibur, tentu lebih menyenangkan buat anak. Niscaya, anak lebih mudah “nyantol” dengan apa yang dipelajari, plus bisa meningkatkan minat mereka untuk mengenal bahasa dengan lebih baik.
Permainan untuk Melatih Kemampuan Anak Membaca
1. Treasure hunt
Untuk anak balita, mommies bisa mempersiapkan balok-balok huruf vokal seperti A-E-I-O-U yang diikat bersama sebatang coklat, permen atau mainan kesukaan. Sembunyikan balok-balok dengan hadiah tersebut di sudut-sudut rumah. Beri petunjuk pada anak, misalnya: “Ayo cari huruf A, E, I, O, U di sekitar rumah, ya”, lalu tuliskan huruf-huruf tersebut di papan tulis, supaya anak bisa mengenali huruf apa yang harus mereka cari.
Untuk anak TK dan SD, sembunyikan hadiah-hadiahnya tanpa balok huruf. Kemudian, berikan petunjuk sederhana di secarik kertas untuk harta karun yang akan dicari oleh anak. Misalnya: “cari aku di tempat kamu biasa menaruh buah-buahan.” Minta anak membacanya dengan lantang, lalu minta ia jawab, kemudian temukan di mana harta karus tersebut berada.
Tentunya, mommies bisa memodifikasi permainan disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak, ya.
2. Mencocokkan huruf
Untuk usia balita. Caranya, buatlah 10 pasang flashcards masing-masing bertuliskan 10 huruf berbeda. Kemudian acak huruf, lalu susun di meja dengna posisi tertutup. Minta anak membuka 2 kartu setiap sesi. Jika cocok, dibuka, jika huruf tak cocok, tutup kembali. Teruskan hingga semua huruf terbuka. Dengan begitu, anak bisa belajar mengenal dan mengingat huruf.
Untuk usia TK dan SD, buatlah 10 pasang flashcards bertuliskan lirik lagu yang dipotong.
Contoh:
Flashcard: “Bangun tidur ku terus … “ dipasangkan dengan “… mandi”
Flashcard: “Aku adalah anak …” dipasangkan dengan “… gembala”
Dan seterusnya hingga ada 10 pasang kartu. Minta anak anak mencocokkan kartu-kartu tersebut sesuai pasangannya. Cara memainkannya sama dengan permainan untuk batita.
3. Permainan tebak kata
Taruh beberapa kartu bertuliskan kata-kata di dalam sebuah keranjang. Secara bergiliran, mommies, daddies dan anak bisa mengambil kartu tersebut, dan yang lainnya menebak. Orang yang menebak, bisa melemparkan pertanyaan-pertanyaan untuk menebak tulisan di kartu, sedangkan yang memegang kartu, hanya boleh mengucapkan “ya” atau “tidak”.
Contoh: untuk kata “burung gereja”, Anda maupun anak bisa melemparkan pertanyaan: “apakah itu nama hewan?”, dan pemegang kartu bisa menjawab “ya”.
Mudah, tapi seru. Tentunya, akan menambah kosa kata anak.
4. Bermain “I Spy with My Little Eye…”
Biasanya permainan ini dimainkan saat kita lagi jalan-jalan dengan anak-anak. Tapi, ini juga bisa di lakukan di rumah sambil bersantai bersama, atau saat belanja di supermarket. Misalnya: mommies bisa bilang pada anak: I spy with my little eye something red we can eat begin with a..” lalu biarkan anak menebak dan mengambilkannya (misal jawabannya apple) untuk ditaruh keranjang. Permainan ini bisa di modifikasi tingkat kesulitannya sesuai dengan usia dan kemampuan anak.
5. Teka-teki Silang
Ini permainan seru buat anak-anak yang sudah di bangku SD ke atas. Buatlah soal yang di sesuaikan dengan usia anak. Misalnya: hewan yang mengeong, hewan yang bisa terbang, mobil dalam bahasa Inggris, dan seterusnya.
6. Word search
Sekarang permainan word search yang bisa di buat secara online dengan mudahnya. Ini sangat membantu untuk melatih kemampuan anak membaca. Mommies bisa menyusun kata dengan kategori tertentu. Contoh: cari 7 hewan di dalam susunan word search ini, atau nama-nama buah, sayuran, kota, nama benda. Jangan lupa, ketika sudah menemukan kata-kata yang di maksud, minta anak untuk membacakannya.
7. Read aloud
Sesuai namanya, read aloud adalah kegiatan membaca buku dengan lantang. Tak hanya suara lantang yang penting dalam kegiatan ini, namun juga memasukkan unsur teatrikal di dalamnya. Jadi, saat membaca, mommies memainkan intonasi, sambil memeragakan, atau bahkan menggunakan perlengkapan kostum sederhana untuk menghayati isi cerita agar kegiatan membaca jadi menyenangkan.
Langkah-langkahnya:
Biarkan anak memilih bukunya sendiri, tentunya buku yang sesuai dengan usianya.
Bacakan dengan ekspresi penuh: dramatis, dengan dialek, intonasi, dan bahasa tubuh.
Tunjuk tiap kata yang tertulis, untuk mengenalkan huruf kepada si kecil.
Bagi anak yang sudah lebih besar, mommies bisa meminta anak untuk membuat narasi guna menceritakan kembali isi buku yang telah di bacakan.
Selamat mencoba!