Mengenal Burung Emu yang merupakan burung kedua terbesar di dunia setelah burung unta. Selain itu burung emu juga bisa dibilang kerabat burung Kasuari yang juga cukup besar.
Memiliki ukuran yang besar namun sayapnya ternyata kecil lho, sehingga burung emi tidak bisa terbang seperti burung pada umumnya. Ukuran setinggi 190 sentimeter yuk simak dibawah ini:
1. Burung tak terbang tertinggi kedua di dunia
Burung emu bisa disebut sebagai  flightless bird atau burung tak terbang tertinggi ke dua di dunia setelah burung unta. dengan rata-rata tinggi 150-190 sentimeter kita bisa melihat ke atas ketika ingin melihat kepalanya lho. Burung ini pun berbobot 18–60 kilogram, mengutip dari Animalia.
2. Badan gede, tapi sayap supermini
Selain itu burung Emu memilik sayang yang sangat kecil jika dibandingkan dengan badannya sehingg tidak bisa terbang. Mengutip Treehugger, ukuran sayap mereka gak lebih dari 20 sentimeter, lho.
3. Kaki kuat membuat emu mampu melesat 50 km/jam
Meski mempunyai sayap yang kecil. Namun burung emu punya kaki yang sangat kuat. Animal Diversity mengungkapkan kalau burung emu memiliki otot betis yang gak dimiliki spesies burung mana pun! sehingga dengan hal tersebut ia bisa berlari dengan kecepatan yang luar biasa.
4. Salah satu burung paling berbahaya di dunia
Menurut Britannica, tendangan burung emu mampu mengeluarkan isi perut hewan kalau kondisinya tepat. Tiap jari burung emu dilengkapi cakar tajam yang membuat siapa pun teringat pada kaki dinosaurus. Sejauh ini serangan burung emu pada manusia memang belum sampai berakibat fatal, tapi serangan mereka terbilang “umum” alias gak jarang.
5. Bulu spesial melindungi dari sinar matahari
Tempat Emu hidup sangat panas sehingga memiliki bulu tebal dan kasar. Warna keabu-abuan dan kecoklatan sehingga sinar matahari tidak menembus kulit.
6. Emu jantan yang mengerami dan membesarkan anak-anak
7. Burung yang suka penasaran
8. Pernah Menang Perang dengan Manusia
Dengan badan yang besar, tidak heran ketika burung Emu pernah menang perang melawan manusia. Peristiwa ini terjadi di Australia pada tahun 1932 saat terjadi kekeringan panjang yang berdampak pada para petani gandum dan juga burung emu yang ada di tempat itu.