Berdoa merupakan harapan satu-satunya dalam mendukung suatu impian atau harapan bagi manusia khususnya umat Islam. Seorang muslim dalam berdoa kadang tidak langsung diijabah oleh Allah Ta’ala.
Karena berdoa merupakan salah satu jalan dalam berkomunikasi dengan Allah. Semakin sering engkau berkomunikasi (doa) kepadanya tentu semakin dekat engkau dengannya (Allah).
Berdoa merupakan cara agar Allah memberikan keinginan seorang hamba. Tentu dalam berdoa juga harus dilakukan dengan setulus hati dan etika yang baik.
1. Berdoa hanya kepada Allah dan bukan yang lain.
Tidak ada yang sebanding dengan Allah SWT termasuk berhala-berhala meski dapat dilihat dan disentun, mereka tidak berdaya. Demikian juga dengan sesama manusia meski bisa memahami bahasa yang kita ucapkan namun, hanya Allah yang dapat mengabulkan segala keinginan.
Dalam surat Al A’raf ayat 197 disebutkan,
وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ لَا يَسْتَطِيعُونَ نَصْرَكُمْ وَلَا أَنْفُسَهُمْ يَنْصُرُونَ
Dan berhala-berhala yang kamu seru selain Allah tidaklah sanggup menolongmu, bahkan tidak dapat menolong dirinya sendiri.
2. ketika berdoa tetap rendah hati dan tidak melampaui batas, dalam.surat Al A’raf ayat 55 disebutkan,
ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
3. berdoa terus menerus.
Berdoalah setiap waktu bukan hanya ketika menghadapi masalah saja. Karena Allah berharap hamba Nya akan terus mengingat Nya dan tidak ingin dilupakan ketika telah mengabulkan permohonannya.
Seperti firman Allah Dalam surat Al Ankabut ayat 65,
فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ
Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan penuh rasa pengabdian (ikhlas) kepada-Nya, tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, malah mereka (kembali) menyekutukan (Allah),
4. menghormati orang lain yang sedang berdoa.
Mereka yang berdoa dan mengharap kepada Allah merupakan saudara seiman. Maka sepatutnya sesama muslim tidak mengabaikan mereka.
Dalam surat Al An’am ayat 52,
وَلَا تَطْرُدِ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ مَا عَلَيْكَ مِنْ حِسَابِهِمْ مِنْ شَيْءٍ وَمَا مِنْ حِسَابِكَ عَلَيْهِمْ مِنْ شَيْءٍ فَتَطْرُدَهُمْ فَتَكُونَ مِنَ الظَّالِمِينَ
Janganlah engkau mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, mereka mengharapkan keridaan-Nya. Engkau tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatan mereka dan mereka tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan engkau (berhak) mengusir mereka, sehingga engkau termasuk orang-orang yang zalim.
5. Tenang dan Tetap Yakin kepada Allah SWT bahwa Allah akan mengabulkan doa.
Dalam surat Gafir ayat 50,
قَالُوا أَوَلَمْ تَكُ تَأْتِيكُمْ رُسُلُكُمْ بِالْبَيِّنَاتِ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۚ قَالُوا فَادْعُوا ۗ وَمَا دُعَاءُ الْكَافِرِينَ إِلَّا فِي ضَلَالٍ
Maka (penjaga-penjaga Jahanam) berkata, “Apakah rasul-rasul belum datang kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata?” Mereka menjawab, “Benar, sudah datang.” (Penjaga-penjaga Jahanam) berkata, “Berdoalah kamu (sendiri!)” Namun, doa orang-orang kafir itu sia-sia belaka.