Kaka senang, lo, melihat semakin banyak anak yang gemar menulis. Kiriman cerita ke redaksi kami semakin membanjir. Terima kasih, ya. Nah, buat kamu yang sebetulnya pengen banget nulis cerita, tetapi bingung untuk memulai.
langkah mudah menulis cerita
1. Pikirkan bentuknya.
Sebelum kamu mulai menulis, coba pikirkan cerita yang ingin kamu tulis. Apakah kamu ingin menulis cerpen atau dongeng? Cerpen adalah cerita yang mengisahkan keseharian, sedangkan dongeng berisi cerita khayalan.
2. Pikirkan temanya.
Coba pikirkan apa yang ingin kamu ceritakan. Kamu bisa membuat cerita bertema pelestarian alam, cerita tentang persahabatan, atau cerita tentang keluarga yang seru. Bingung menentukan ide? Kamu bisa mengingat-ingat pengalamanmu atau teman-temanmu.
3. Baca referensi yang diperlukan.
Kalau kamu ingin menulis cerita tentang liburan ke angkasa luar, maka kamu perlu membaca buku-buku referensi tentang angkasa luar. Meskipun ceritamu fiksi, tetap harus mengandung kebenaran. Oya, bacalah referensi secukupnya saja. Kalau terlalu banyak, jadinya kamu malah enggak mulai-mulai menulis!
4. Tentukan tokoh dan setting ceritamu.
Siapa tokoh utama dalam ceritamu? Apakah seorang putri raja atau seorang anak yatim piatu? Siapa tokoh–tokoh yang lain? Tentukan juga tokoh antagonisnya, supaya ceritamu lebih seru. Kamu juga harus menentukan di mana ceritamu terjadi.
5. Tentukan jalan ceritanya.
Kalau kamu belum terbiasa menulis cerita, sebaiknya kamu tentukan dulu jalan ceritamu. Kamu bisa membuat kerangka karangan. Ini akan memudahkan untuk menulis cerita. Jalan cerita ini bukan harga mati, bisa berubah saat kamu sedang menulis. Kalau memang ide barumu lebih seru, tak ada salahnya untuk mengubah kerangka karanganmu.
6. Segeralah memulai.
Kalau kamu memang benar-benar ingin menulis cerita, tunggu apa lagi? Segeralah mulai menulis. Tidak ada kata malas atau “enggak mood”. Kalau tidak dimulai, kapan jadinya?
7. Beri judul ceritamu.
Sudah selesai ceritanya? Jangan lupa untuk memberi judul, ya. Kamu boleh menulis cerita dulu baru membuat judul, atau sebaliknya. Jadi, langkah nomor 6 dan 7 bisa kamu bolak-balik. Mana yang lebih nyaman aja, deh!
8. Jangan lupa untuk mengedit.
Mengedit itu penting. Bacalah kembali ceritamu. Apakah ada yang aneh? Segera benahi jika ada yang janggal. Kamu juga perlu mencermati, apakah kamu sudah menulis ejaannya dengan benar atau meletakkan tanda baca dengan tepat.
Kalau ada ide baru, bisa juga dimasukkan saat mengedit. Atau, kamu bisa menambahkan kesan-kesan misterius jika kamu membuat cerita misteri. Jangan pernah menyontek cerita orang lain, ya! Selamat menulis! ^_^