Pantangan Makanan dan Minuman untuk Penderita Asam Lambung, Perhatikan dengan Baik. Karena, Asam lambung merupakan salah satu jenis penyakit yang dapat membahayakan jika salah memilih makanan saat asam lambung naik atau kambuh.
Demi mencegah kambuh, orang dengan maag dituntut untuk tidak sembarangan memilih makanan dan minuman. Selain itu, ada beberapa pantangan yang juga perlu dihindari untuk mencegah asam lambung semakin parah. Simak selengkapnya berikut ini.
Dilansir dari Hallo sehat, Berikut ini Pantangan Makanan dan Minuman untuk Penderita Asam Lambung :
Pantangan untuk penderita asam lambung
Sakit maag sering dialami oleh orang yang hobi menunda waktu makannya. Akibatnya, perut biasanya akan terasa sakit akibat asam lambung yang naik. Maag bukanlah penyakit khusus, melainkan kumpulan gejala yang menandai suatu penyakit.
Salah satu pemicu kenaikan asam lambung berasal dari konsumsi makanan dan minuman harian. Bila Anda memiliki masalah maag dan penyakit asam lambung, sebaiknya hindari berbagai pantangan untuk mencegah kambuhnya gejala.
Berikut daftar pantangan makanan dan minuman pemicu asam lambung bagi Anda yang memiliki maag.
1. Makanan tinggi lemak
Salah satu jenis makanan pemicu asam lambung naik adalah makanan yang mengandung banyak lemak. Lemak memang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi dalam jumlah yang wajar.
Sementara itu, konsumsi makanan tinggi lemak dalam porsi yang terlalu banyak ternyata bisa memicu gejala maag. Hal ini dapat terjadi karena lemak melemahkan otot pada katup kerongkongan (esofagus) bagian bawah.
Kondisi tersebut tentu menyebabkan kerongkongan mudah terbuka, sehingga memicu asam lambung naik ke kerongkongan. Alhasil, gejala berupa nyeri dan sensasi terbakar pada dada (heartburn) pun terasa.
Lemak sulit dicerna dan merangsang hormon kolesistokinin
Makanan tinggi lemak menjadi pantangan orang dengan penyakit asam lambung karena dapat merangsang pelepasan kolesistokinin. Kolesistokinin yaitu hormon yang memicu mengendurnya katup kerongkongan, sehingga asam lambung bisa naik.
Di lain sisi, makanan yang mengandung banyak lemak juga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna. Akibatnya, pengosongan organ lambung berjalan lebih lambat, hingga memicu produksi asam lambung berlebih.
Itu sebabnya, orang yang ingin mengendalikan kenaikan asam lambung perlu membatasi makanan tinggi lemak, seperti:
- susu tinggi lemak dan produk olahannya,
- daging merah, seperti sapi, kambing, dan domba,
- gorengan dan makanan lainnya yang digoreng,
- makanan manis, seperti kue, es krim, dan lainnya.
2. Kafein
Mungkin Anda sudah pernah atau sering mendengar bahwa orang yang memiliki maag tidak dianjurkan minum minuman berkafein, seperti kopi, dalam jumlah banyak.
Bahkan, sebisa mungkin sebaiknya hindari kafein atau membatasi asupannya guna mencegah gejala maag bertambah parah. Pasalnya, kafein dilaporkan dapat melemahkan otot pada katup kerongkongan bagian bawah.
Akibatnya, asam lambung pun bisa naik kembali ke kerongkongan dan memicu gejala yang mengganggu.
3. Kafein meningkatkan hormon gastrin
Selain melemahkan otot esofagus, kafein juga disebut dapat merangsang lebih banyak sekresi asam. Alhasil, hal ini dapat menyebabkan peningkatan hormon gastrin, yaitu hormon yang berfungsi merangsang lambung untuk menghasilkan asam lambung.
Oleh karena itu, kafein masuk dalam daftar pantangan makanan dan minuman bagi orang yang mengalami penyakit asam lambung. Ada beberapa makanan dan minuman berkafein yang mungkin perlu Anda hindari atau kurangi, antara lain:
- cokelat,
- teh,
- kopi decaf,
- kopi,
- minuman berenergi, dan
- minuman bersoda.
3. Minuman berkarbonasi
Soda dan minuman berkarbonasi lainnya memang dapat membuat perut kembung. Selain itu, jenis minuman ini bisa memicu asam lambung.
Alasannya hampir sama dengan jenis makanan pemicu asam lambung lainnya, yaitu dapat melemahkan otot pada esofagus bagian bawah. Bahkan, kebanyakan minuman berkarbonasi juga mengandung kafein yang semakin berisiko terhadap asam lambung naik.
Itu sebabnya, minuman ini menjadi salah satu pantangan untuk orang yang memiliki maag, terutama bagi mereka yang tak ingin gejalanya kambuh.
4. Makanan pedas
Sudah bukan rahasia lagi bila makan makanan pedas bisa berujung pada sakit perut, mulas, hingga diare. Bahkan, konsumsi makanan pedas juga bisa termasuk dalam daftar pantangan untuk orang yang mengalami asam lambung. Bagaimana bisa?
Umumnya, rasa pedas dari suatu makanan berasal dari cabai. Cabai mengandung zat yang disebut capsaicin di dalamnya, yaitu ekstrak alkaloid yang memberikan rasa pedas pada cabai.
Selain memberikan rasa pedas, capsaicin juga bisa memperlambat kerja sistem pencernaan. Bila hal ini terjadi pada orang yang sakit maag, tentu gejalanya akan lebih buruk mengingat proses pencernaannya memakan waktu lebih lama.
Sementara itu, ketika gejala maag dirasakan, makanan yang telah dikonsumsi tidak boleh berada di sistem pencernaan terlalu lama. Pasalnya, semakin lama makanan bertahan di perut, semakin meningkat pula risiko asam lambung naik.
Akibatnya, butuh waktu yang lebih lama untuk pulih dari gejala maag, seperti mulas, sakit perut, hingga sensasi terbakar akibat asam lambung.