8 Prinsip dalam Mengajar Anak Kelola Keuangan

Uang memang bukan segalanya, tetapi mengajarkan cara mengelola uang adalah hal yang sangat penting sejak dini. Ini adalah dasar dari literasi finansial yang akan sangat berguna bagi anak di masa depan. Dengan mengajarkan anak untuk mengelola keuangan, kita juga memberikan mereka keterampilan hidup yang sangat berharga.

Pengetahuan finansial mencakup berbagai hal, termasuk cara bijak dalam menyikapi uang. Misalnya, dengan mengajarkan anak untuk berpikir kritis sebelum membeli sesuatu atau kebiasaan menyisihkan uang untuk kebutuhan yang lebih penting. Namun, seringkali kita, sebagai orang tua, merasa kesulitan dalam menerapkannya.

Salah satu tantangan terbesar adalah kecenderungan kita untuk memenuhi setiap keinginan anak. “Dulu saya sulit membeli ini, sekarang saya bisa belikan anak, kenapa tidak?” Begitu alasan yang sering muncul.

Untuk membantu anak belajar mengelola uang dengan lebih baik, terutama bagi orang tua yang merasa menjadi generasi sandwich, ada 8 prinsip penting yang bisa diterapkan:

Mulailah Sejak Dini

Sejak usia 7 tahun, anak sudah bisa mulai belajar mengenai pengelolaan uang. Saat anak sudah dapat berkomunikasi, kita bisa mulai mengajarkan mereka tentang uang dan fungsinya. Misalnya, jelaskan bagaimana uang digunakan saat bertransaksi di toko, bahkan jika menggunakan kartu debit atau kredit.

Tunjukkan bahwa uang yang ada di kartu adalah hasil dari uang yang kita simpan. Mengajarkan lewat permainan seperti monopoli atau bermain supermarket juga bisa membantu mereka memahami konsep keuangan dengan cara yang menyenangkan.

Ajak Anak Diskusi Tentang Kebutuhan dan Keinginan

Langkah pertama dalam mengajarkan anak tentang keuangan adalah membantunya memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah hal-hal dasar yang harus dipenuhi seperti makanan, tempat tinggal, kesehatan, dan pendidikan.

Baca Juga:  Liburan di Rumah Bersama Keluarga, Coba 7 Kegiatan Seru Ini

Sedangkan keinginan adalah hal yang tidak mendesak dan hanya akan menyenangkan jika terpenuhi, seperti mainan, makanan ringan, atau gadget terbaru. Ajak anak berdiskusi, misalnya saat di supermarket, mana yang harus didahulukan: membeli buku tulis atau permen.

Tanamkan Kebiasaan Menabung

Menabung adalah salah satu kebiasaan finansial yang sangat penting. Ajarkan anak bahwa uang tidak hanya untuk belanja, tetapi juga untuk disimpan untuk kebutuhan di masa depan.

- Iklan -

Mulailah dengan membelikan celengan dan ajak anak untuk menyisihkan uangnya. Untuk anak yang lebih kecil, ajarkan menabung untuk hal-hal yang lebih sederhana, seperti mainan. Seiring bertambahnya usia, ajarkan mereka menabung untuk kebutuhan jangka panjang.

Berikan Kesempatan untuk Mendapatkan Uang

Tunjukkan kepada anak bahwa untuk mendapatkan uang, mereka perlu berusaha. Ceritakan bagaimana kamu bekerja dan mendapatkan gaji. Setelah itu, beri uang saku kepada anak jika mereka melakukan tugas rumah tangga, seperti mencuci piring atau menyapu halaman. Ini akan mengajarkan mereka bahwa uang datang melalui usaha, dan mereka perlu mengelola uang dengan bijak.

Bantu Anak Menentukan Tujuan Keuangan

Ajak anak untuk menentukan tujuan menabung mereka. Apakah itu membeli video game atau sepeda baru? Setelah itu, buatkan target yang kecil dan terjangkau. Misalnya, jika mereka ingin membeli barang seharga 100 ribu, ajarkan mereka untuk menabung 10 ribu setiap minggu. Dengan cara ini, mereka akan merasa lebih termotivasi untuk menabung dan belajar merencanakan keuangan.

Ajarkan Anak Untuk Memberi

Ajarkan juga pentingnya memberi, terutama kepada orang yang membutuhkan. Buatlah dua stoples, satu untuk “tabungan” dan satu lagi untuk “sumbangan”. Ketika stoples sumbangan sudah penuh, ajak anak untuk menyumbangkan uang tersebut ke tempat ibadah atau lembaga amal. Ini akan mengajarkan anak tentang pentingnya berbagi dan membantu sesama.

Baca Juga:  Sejumlah Lembaga Beri Edukasi Anak di Perumahan Kusta Dangko Makassar

Jelaskan Konsep “Uang Bekerja”

Sekadar menabung tidak cukup. Mulailah mengajarkan anak bahwa uang memiliki nilai yang bisa berkurang seiring waktu (karena inflasi), dan penting untuk menjaga nilainya dengan cara berinvestasi.

Mungkin ini sulit dijelaskan pada anak kecil, tetapi untuk anak yang lebih besar atau remaja, kamu bisa memperkenalkan konsep investasi, misalnya dengan membuka akun investasi untuk mereka di aplikasi reksadana. Ini akan memberikan mereka pemahaman bahwa uang bisa berkembang lebih cepat melalui investasi.

Berikan Contoh yang Baik

Anak cenderung meniru apa yang mereka lihat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberi contoh dalam mengelola keuangan. Jika kita mengeluh tentang pengeluaran yang besar untuk tagihan listrik, tetapi kemudian membeli barang-barang yang tidak perlu, itu akan membingungkan bagi anak. Konsistensi dalam tindakan sangat penting. Apresiasi dan dukung setiap keputusan finansial yang diambil anak, jika itu baik dan bijak.

Mengajarkan anak untuk mengelola keuangan adalah proses yang panjang dan berkelanjutan. Namun, dengan pendekatan yang tepat dan pengajaran yang konsisten, anak akan belajar bagaimana membuat keputusan keuangan yang bijak sejak dini. Harapannya, kebiasaan ini akan terbawa hingga mereka dewasa dan siap menghadapi tanggung jawab finansial sendiri. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU