Dengan capaian tersebut, program yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, ini melebihi target yang ditetapkan, yaitu sebanyak 75.000 guru.
“Ini adalah capaian luar biasa, karena hanya dalam kurun waktu 10 hari target peserta yang dicanangkan telah tercapai. Ini tentu kabar yang menggembirakan buat kita semua dan sekaligus menunjukkan bahwa animo dari para pendidik, bapak ibu guru semua terhadap program ini masih luar biasa tinggi,” ungkap Pelaksana tugas (plt.) Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), Muhammad Hasan Chabibie, di Jakarta, pada Minggu (25/04/2021).
Hasan Chabibie mengapresiasi seluruh pihak, atas keberhasilan menarik minat para guru. Apresiasi tersebut ditujukan kepada satuan kerja internal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), kepala daerah, dinas pendidikan provinsi maupun kota/kabupaten, juga duta Rumah Belajar serta sahabat Rumah Belajar yang ada di seluruh Indonesia.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua stakeholder yang sudah membantu menyosialisasikan program ini dengan sebaik-baiknya,” ujar Hasan Chabibie.
Lebih lanjut, Hasan Chabibie berharap setelah para peserta ini mendaftar dalam acara Pembatik 2021, para peserta mengikuti tahapan demi tahapan yang sudah dijadwalkan.
“Tentu kita harapkan menjadi pembelajaran bagaimana nanti kita bisa mengimplementasikan model pemanfaatan TIK dengan sebaik-baiknya,” harap Hasan.
Berdasarkan data panitia pada hari Sabtu, 24 April 2021, pukul 21.23 WIB, dari jumlah 80.000 pendaftar, Provinsi Jawa Timur berada di tingkat teratas dengan 14.309 guru, diikuti Jawa Barat dengan 12.024 guru, DKI Jakarta dengan 9.510 guru dan Jawa Tengah 9.228 guru yang telah mendaftar. Selain itu terdapat 141, guru yang mendaftar yang berasal dari Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN).
Peserta yang mendaftar Program PembaTIK 2021 terdiri dari guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari semua jenjang, guru tetap yayasan, guru honorer di Instansi Pendidikan Pemerintah/Swasta dari semua jenjang yang telah mengajar minimal satu bidang studi di sekolahnya (guru mata pelajaran/guru kelas)
Hasil ini juga memberikan rasa optimisme bahwa guru diseluruh Indonesia memiliki motivasi yang sama dengan kebijakan Kemdikbud seperti yang disampaikan Mendikbud saat peluncuran PembaTIK lalu, “Guru-guru dapat mensinergikan seluruh kebijakan Kemendikbud yaitu Merdeka Belajar, Guru Penggerak dan juga bantuan kuota data internet”.
Melalui pemanfaatan bantuan kuota data internet dari pemerintah, para guru dapat mengakses, membuat hingga mendistribusikan beragam konten pembelajaran hasil mengikuti PembaTIK ke media sosial.
Selain itu juga bisa digunakan dalam proses pembelajaran di kelas sehingga diharapkan para guru dan siswa meningkatkan kemampuan literasi digital.
Setelah kuota peserta pada gelombang 40 terpenuhi, PembaTIK 2021 selanjutnya akan dibuka untuk pendaftaran tahap kedua. “Selamat mengikuti program PembaTIK tahun 2021, semoga ikhtiar kita untuk menjaga nyala api belajar peserta didik dapat terwujud dengan hadirnya berbagai inovasi pembelajaran yang menyenangkan oleh guru-guru Indonesia,” ucap Hasan. (*/kemendikbud)