Ternyata, tidak semua pasukan yang menaati pesan dan perintah Rasulullah, yang berperang di Tabuk pada bulan Rajab 9 Hijriah.
Saat bermalam di tengah perjalanan, dengan menggelar kemah, Rasukullah Shallallahu Alaihi Wasallam berpesan, jangan ada yang keluar sendirian. Ternyata ada yang melnggarnya
Tercatat ada dua orang yang keluar sendiri sendiri. Keduanya tidak kembali kagi ke kemah. Sati orang menghilanh, terbawa angin kencang. Satunya lagi tewas tertimbun pasir.
Perjalanan diteruskan. Namun para sahabat sangat khwatir, karena persediaan air sudah minim. Rasulullah lalu berdoa. Awan pun menghitam, lalu turun hujan lebat. Air hujan itulah yang ditadah untuk kebutuhan semua rombongan.
Makanan Minim
Di tengah jalan, diketahui lagi pesediaan makanan minim. Sehingga para sahabat menngusulkan agar menyembelih unta unta tunggangan mereka. Namun di tolak. Rssulullah justru memerintahkan semua mskanan yang masih tersisa dibawa oleh masing masing pasukan, agar dikumpulkan.
Setelah terkumpul,.Radulullah SAW berdoa lagi : lusr biasa jadi banyak. Radulullah laku berucap : “Ambillah, penuhi senua kantong kantong makanan kalian”.
Mereka laku makan, sekenyang kenyangnya. Sampai puas pun, makanan masih tersisa. Rasulullah lalu mengucapkan kalimat syahadat, lalu berucap : ” Tidaklah seorang hamba pun yang mengucapkan kalimat ini tanpa ragu. Maka keak dia akam.masuk surga.”. ( bersambung/ ana)