Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) seperti dikutip melalui laman resmi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sabtu (14/3/2020), mengeluarkan surat edaran perihal Pelaksanaan UN Tahun 2020 Terkait Penyebarab Virus Corona (COVID-19)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tetap menjadwalkan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2020 di tengah virus corona dengan memperhatikan protokol kesehatan yang tertuang dalam Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang tentang Pencegahan Corona Virus Disease (COVID-19) pada satuan pendidikan, dan informasi lainnya dari Kementerian Kesehatan.
SMK Muhammadiyah Bontoala, hari ini tetap melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). 238 siswa yang mengikuti ujian dari 8 jurusan dengan pembagian 3 sesi.
“Pelaksanaan UN 2020 tetap dilaksanakan sesuai jadwal dengan memperhatikan protokol kesehatan. Tetap waspada tapi jangan terlalu tegang dan panik menanggapi virus ini. Tetap menjaga kebersihan dengan mencuci tangan. Untuk siswa saya sampaikan setelah ujian, langsung pulang jangan banyak keluyuran dan kumpul-kumpul,” kata Drs. Firdaus M,pD
Daus menghimbau, para peserta didik untuk tidak saling meminjam alat tulis atau peralatan lain. Selain itu, warga sekolah disarankan mencuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan lain berbasis anti kuman sebelum dan sesudah ujian.
‘’Saya berharap juga agar peserta ujian tidak memaksakan hadir di sekolah bagi yang memiliki keluhan sakit dengan gejala demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, sesak napas, dan dapat menggantinya pada waktu yang lain,” terangnya
Adapun pihak sekolah diimbau untuk memastikan ketersediaan alat pembersih sekali pakai di depan ruang ujian, serta membersihkan ruang ujian sebelum dan sesudah digunakan untuk setiap sesi UN.
“Pembersihan dilakukan menggunakan disinfektan untuk seluruh lokasi yang digunakan oleh peserta UN, seperti handel pintu, saklar lampu, komputer, papan tik (keyboard), mouse, kursi, meja, dan alat tulis,’’ tutur kord. SMK Muhammadiyah Bontoala.
Pihak sekolah juga dituntut waspada, jika ditemukan warga sekolah yang mengalami gejala infeksi COVID-19 agar kepala sekolah segera meminta yang bersangkutan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Jika terdapat kasus dalam jumlah besar kepala sekolah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan setempat. (WLD)