Atha’ bin Abi Rabbah rahimahullah (seorang ulama tabi’in) berkata : إن الرجل ليتكلم في غضبه بكلمة يهدم بها عمل ستين سنة “Sungguh ada seseorang berbicara ketika sedang marah dengan suatu kalimat yang bisa menghancurkan seluruh amalannya selama enampuluh tahun.” (Fathul Baari, karya Ibnu Rajab al hambali rahimahullah, 1/200)
Nabi shalallahu alaihi wasalam bersabda: “Sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan kemurkaan Allah, namun dia menganggapnya ringan, dan karena sebab perkataan tersebut dia dilemparkan ke dalam api neraka.” (HR Bukhari 6478).
Dalam riwayat lain disebutkan bahwasanya beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya ada seorang hamba benar-benar berbicara dengan satu kalimat yang ia tidak mengetahui secara jelas maksud yang ada di dalam kalimat itu (dampak bahayanya), namun dengan sebab satu kalimat itu dia terjungkal di dalam neraka lebih jauh dari antara timur dan barat. (HR Muslim, 2988)
Iman seorang muslim tidak akan bisa istiqomah sampai lisannya istiqomah. Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda: “Iman seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga hatinya istiqomah. Dan hati seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga lisannya istiqomah.” (HR. Ahmad 12336)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika anak Adam memasuki pagi hari, sesungguhnya semua anggota badannya berkata merendah kepada lisan: “Bertakwalah engkau kepada Allah dalam menjaga hak-hak kami. Sesungguhnya kami ini tergantung kepadamu. Jika engkau istiqomah, maka kami juga istiqomah. Jika engkau menyimpang (dari jalan petunjuk), kami juga menyimpang.” (HR Tirmidzi no. 2407)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka katakanlah perkataan yang baik atau jika tidak maka diamlah.”(Muttafaqun ‘alaihi). (p/wa/ana)