Ahmad Ghazali: Hindari Mudah Tersinggung (21)

Rd Ahmad Al Ghazali Al Bantani memberikan tips, agar tidak mudah tersingung. Namun harus belajar dulu tidak tersinggung.

Pembalasan apa yang harus dilakukan saat dihina?

Padahal kita semua tahu, bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini. Namun masih saja ada orang yang dengan gampangnya menghina orang lain. Karena keterbatasan maupun kelemahan.

Bagi mereka yang dihina oleh seseorang, jangan terburu-buru untuk marah. Cukup lakukan 5 langkah berikut untuk membalas perbuatan mereka, yang harus kita kasihi, diantaranya dengan cara :

1. Maafkan Orang yang Menghina

Memaafkan itu penting, karena itu, terketak pada list yang pertama

Fungsi dari memaafkan sendiri, adalah untuk nenghilangkan perasaan negatif, dari dalam diri kita setelah dihina.

Karena jika kita tidak memaafkan terlebih dahulu, bisa saja kita melakukan hal yang tidak diinginkan. Dan berujung pada nenyakiti orang lain.

2. Ambil yang Baik dan Buang yang Buruk

Maksudnya, jika kita dihina, maka jadikan itu, sebagai semangat untuk lebih baik lagi dari pada kemarin.

Dari kata katanya yang menyakitkan hati, dipilah saja mana yang bisa kita ambil, supaya kita segera introspeksi diri menjadi pribadi yang labih baik lagi. Kalau hinaan dibalas dengan kasar, berarti kita lebih rendah dari orang yang menghina kita.

- Iklan -
Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Senin, 25 November 2024: Rahasia Konsistensi Spiritual

3. Jangan Balas dengan Kasar

Sesakit apapun perasaan, jangan pernah sekalipun untuk nembalasnya dengan perbuatan kasar, meskipun kita mampu untuk melakukannya.

Karena jika kita membalas mereka dengan kasar, maka kita tidak akan ada bedanya dengan mereka yang kasar dan jahat kepada kita. Bahkan kita lebih buruk dari pada mereka.

Tidak ada cara terbaik untuk membalas mereka yang nenghina kita selain prestasi yang lebih baik lagi. Buktikan kepada dunia bahwa kita bermanfaat untuk orang lain.

4. Bersikaplah Tenang

Tidak munafik. Jika setelah dihina kita merasa tidak sakit hati. Bahkan sakit banget . Tapi karakan pada fikiran dan hati kita, “Aku tidak apa apa”.

Kita bokeh nenangis, marah dan meluapkan apapun. Hanya saja kita perlu perhatikan suatu hal. Jangan tunjukkan kelemahan kita di depan nereka yang menghina kita

Tunjukkan bahwa kita kuat. Maka mereka tidak akan berani untuk mengganggu seorang singa yang sedang tenang dan siap untuk menerkam dan kapan saja.

5. Keluar dari Zona Nyaman

Yang terakhir adalah, keluar dari zona nyaman. Dengan cara lakukan sesuatu yang berarti. Seperti dengan selalu introspeksi diri atau kunjungi orang orang yang butuh pertolongan kita. Dan banyak lagi. Asal jangan cari cara untuk membalasnya

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Minggu, 8 Desember 2024: Kuasa Allah yang Saksama

Kita bisa jadi belajar kebih keras. Ataupun berusaha lebih keras lagi, untuk mengalihkan pikiran buruk kita.

Ketika seseorang dihina, itu adalah waktu yang sangat tepat untuk berubah. Namun bukan berarti untuk berubah kita harus dihina lebih dahulu.

Jika kita tidak pernah berubah, maka mereka akan terus menghina kita. Lalu kapan berakhirnya.

Gunakanlah penghinaan itu sebagai petunjuk arah kemana kita harus berjalan. Kita tidak bisa membuat orang melakukan apa yang kita inginkan. Tapi kita bisa melakukan apa yang ingin kira lakukan untuk orang lain sesuatu yang vaik.

Disanjung Tidak Akan Terbang, Dihina Tidak Akan Tumbang

Lebih vaik diam dari pada berbicara yang mennyakitkan orang lain. Lebih baik diam dari pada bsrbicara yang nerusak kedamaian hidup. Lebih baik diam dari pada berbicara kosong dan tidak bermanfaat bagi siapapun

Kebahagiaan hanya akan datang kepada pikiran yang memiliki keindahan dan kebaikan tanpa batas.

Gajah di pelupuk mata tidak kelihatan. Tapi balok di seberang lautan kelihatan jelas. Seringkali kesalahan diri sendiri tidak pernah dilihat. Tapi kesalahan orang lain, tampak jelas di mata kita. (Ana)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU